3. Sebuah Awal

102 19 10
                                    

Selamat membaca

*
*
*
*

(Part 3 : Sebuah awal)

"Itu kan, cewek ya---" Tangan Maru melayang di udara.

"Ngapa tuh anak?" tanya Arion yang heran melihat tingkah Maru.

Krit!

Suara decitan kursi yang berasal dari perpindahan Maru mengejutkan Arion dan Edo. Keduanya semakin heran kala melihat Maru pergi meninggalkan mereka. "Mar, woiy Marimar! Mau ke mana lo?"

Keduanya pun kini juga ikut beranjak dan mengejar Maru.

"Lo cewek yang waktu itu nabrak gue, 'kan?" kata Maru tanpa berbasa-basi.

Gadis di hadapannya terlempar karena mendapat dorongan yang cukup keras dari cowok yang melipat lengan seragamnya itu. "Aww!" pekik gadis itu seraya memegang bahunya.

"Lo?" heran gadis itu.

"Iya, gue. Kenapa?"

"Lo sekolah di sini juga?"

"Loh, ini ada apa? Kenapa, Tha?" Tiba-tiba gadis bertubuh mungil datang menghampiri mereka yang tengah berdebat.

"Jadi, lo anak kelas satu?" tanya Maru pada Agatha.

Agatha menggabungkan kedua alisnya."Kalo iya kenapa?" lanjutnya.

"Yang sopan sama kakak kelas!" tegur Maru sambil menunjuk wajah Agatha dengan tegas.

Seketika keadaan menjadi hening. Kelima orang yang berada di sana saling menatap. Tak terkecuali Arion dan Edo. Kedua teman Maru itu saling melirik dan menggerakkan bibir tanpa suara.

"Cabut!" ajak Maru. Akhirnya ketiga laki-laki itu pergi meninggalkan Agatha dan Oca.

"Lo gak papa kan, Tha?" tanya Oca memastikan keadaan Agatha yang baru saja mendapat perlakuan kurang baik dari kakak kelasnya.

Agatha hanya menggeleng lemah dan mencoba mencari tempat duduk yang kosong. Sejenak ia berpikir, mengapa laki-laki yang tempo hari ditabrak mamanya bisa bersekolah di SMA yang sama dengannya.

"Tha, hellow!"

Agatha tersadar dari lamunannya. "Hehe, iya kenapa, Ca?"

"Lo mikirin apaan, sih?"

"Eng-enggak kok," elak Agatha.

•••

Suara keributan terdengar di sebuah ruang kelas yang terletak di bagian pojok gedung SMA Delta. Apalagi yang disenangi para murid SMA, selain freeclass? Maru, Arion, dan Edo berada di sudut belakang kelas. Arion yang sibuk mencari nada di senar gitar yang dipetiknya. Sedangkan Maru dan Edo sibuk berdebat tentang lagu apa yang akan mereka nyanyikan di jamkos seperti ini.

"Eh, lagu ini aja dangdut, dangdut," celetuk Edo.

Maru yang tidak setuju menggelengkan kepalanya. "Gak! Apaan dangdut yang lain aja weh."

AGATHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang