Syeira duduk di tengah ranjangnya. Kata² aldi membuatnya termenung, Dia tau Tidak ada yang salah dengan perasaan nya untuk Aldi. Begitu pula dengan perasaan Aldi untuknya. Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Syeira.
" iya umi. Sebentar" ujarnya lalu turun dari tempat tidur." ada apa mi?" tanya Syeira saat pintu nya di buka.
" umi dan abi ingin berbicara sama kamu nak" ujar umi Syeira di depan pintu.
" mau bicara apa mi?" tanya Syeira bingung. Sebabnya orang tuanya jarang mengajaknya berbicara dengan serius seperti malam ini.
" kita ke ruang tamu dulu. Nemuin abi" ujar umi syeira lalu menuntun syeira untuk berjalan keruang tamu. Sesampainya disitu mereka berdua duduk.
" Syeira, abi ada yg ingin di bicarakan sama kamu" ujar abi Syeira dengan wajah serius." kenapa abi?. Syeira melakukan kesalahan ya bi?" tanya sywira takut².
" tidak kok nak. Abi sama umi ingin memberi tau kamu, kalo sebenarnya kami sudah menjodohkan kamu dengan anak sahabat abi" ujar abi Syeira sambil menatap putri satu² nya itu.
Syeira terkejut mendengar itu. Karna dia masih sekolah dan masih ingin mengejar cita² nya.
" tapi abi umi. Syeira masih sekolah. Syeira masih ingin kuliah dan bekerja. Syeira masih terlalu mudah untuk menikah abi" ujarnya." abi tau nak. Tapi usia kamu sekrang, usia yang sangat rentan terjerumus ke dunia pacaran. Abi hanya ingin saat kamu mengenal ketertarikan dengan lawan jenis. Kamu tertarik dengan orang yang bisa menjaga kamu setelah abi" ujar abi Syeira. Tergambar jelas dari raut wajah abinya bahwa dia hanya ingin yang terbaik bagi syeira. Yang bisa melindungi saat dia semakin menua. Syeira diam dan berfikir, abi nya hanya ingin yang terbaik untuk nya.
" abi sudah memilihkan pria untuk Syeira bi?" Tanya Syeira.
" iya, abi sudah memilihkan laki² yang akan melindungi kamu setelah abi. Dia anak yang baik. Dia pasti bisa membimbing kamu menjadi istri yang baik" ujar abi nya. Ada rasa sesak di hati Syeira. Dia tau setalah ini hidupnya berubah, dia akan menjadi seorang istri untuk suaminya. Dan harus menghapus benih rasa suka terhadap Aldi.
" Syeira menerima pria pilihan abi" ujar Syeira sambil menunduk.
" kamu tidak ingin mengetahui siapa orangnya nak?" ujar umi Syeira.
" tidak mi. Syeira tau pilihan abi dan umi adalah yang terbaik untuk Syeira" ujar Syeira tabah.
Umi dan abi Syeira tersenyum lega mendengar ucapan Syeira.
Syeira meminta izin untuk masuk ke kamarnya setelah pembicaraan itu selesai.***
Syeira berjalan menyusuri koridor yang lumayan ramai pagi ini, Syeira datang ke sekolah cukup siang hari ini. Mungkin karna pembicaraan semalam yang membuatnya susah tidur dan bangun agak kesiangan. Tiba di depan kelasnya. Syeira langsung masuk dan di sambut sahabatnya Tania.
" tumben datang siang Syeira?" tanya tania masih sibuk membaca Novel kesukaanya.
" iya tan. Tadi di jalan agak macet. Makanya aku telat" ujarnya lalu melepas tas nya dan duduk di samping Tania.
Tak lama guru yang mengajar di kelas mereka masuk. Dan hari ini adalah pelajaran fisika, yang mana setiap murid akan menguap mendengar dan melihat jutaan rumus fisika yang tersusun abstrak di papan tulis. Hari ini Syeira tidak terlalu fokus mendengarkan apa yang di sampaikan oleh guru di depan kelasnya. Syeira lebih banyak termenung dan hal itu di sadari oleh teman sebangku nya tania.
Bel istrahat berbunyi." Syei. Kamu gak apa²?" tanya tania kawatir.
" aku gak apa². Emangnya kenapa tan?" tanya Syeira balik.
" kamu dari tadi banyak ngelamunnya. Ada apa?" tanya tania mulai kepo.
" aku di jodohin tan" ujar Syeira memelas.
" WHATtttttt?" ujar Tania berteriak. Semua Penghuni kelas melihat ke arah Tania. Karna baru saja guru mereka keluar dari kelas. Tania yang menyadari kalau dia di tatap semua anak kelasnya hanya menutup mulut lalu menyengir.
" kok bisa?" lanjut Tania dengan suara sedikit pelan.
" umi dan abi yang pilihkan. Dan calon suamiku anak dari sahabat abi" Syeira menceritakan apa yang di bicarakan nya dengan orang tuanya semalam. Tania mendengarkan dan mengerti maksud abi tania. Tania memberikan masukan untuk sahabatnya itu dan membuatnya lebih tenang.
" lalu gimana dengan sekolah kamu Syeira?" tanya nya lagi.
" aku di izinkan untuk tetap melanjutkan sekolah tan. Sampai aku tamat sekolah" ujarnya. Tania hanya mengangguk dan mengelus punggung sahabatnya.
Setelah itu mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, Syeira terlihat sangat lesu memakan makanannya. Entahlah, rasanya sangat sulit membayangkan berpisah dari orang tua dan menjadi seorang istri orang nanti, dan Syeira sendiri tidak tau siapa calon suaminya.
Aldi duduk tidak jauh dari meja Syeira sedari tadi memperhatikan Syeira, dan dia sadar rasa itu kembali muncul saat memandang wajah meneduhkan milik Syeira.***
Sepulang sekolah Syeira menyibukan dirinya dengan tugas² dan buku paket di atas meja belajarnya. Semua tugas dia selesaikan dengan rapi. Syeira berhenti saat pintu terbuka dan menampilkan wanita paru baya yang tersenyum ke arahnya.
" masih ngerjain tugas sayang?" tanya umi Syeira sambil mengelus sayang kepala Syeira.
" iya umi, masih banyak banget" keluh Syeira bermanja² dengan uminya.
" iya udah nanti di lanjut lagi. Sekrng kita makan malam dulu ya" ujar umi syeira. Syeira mengangguk dan mereka ke ruang makan untuk makan malam.
Setelah makan mereka berkumpul di ruang keluarga hanya sekedar untuk menonton TV bersama, Syeira sedari dulu sangat manja kepada umi dan abi nya. Karna dia juga anak satu² nya di keluarganya, dan disinilah Syeira sekarang. Tidur di pangkuan uminya.
***
Segitu dulu ya.Jangan lupa vote nya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta di atas perjanjian
Teen Fiction" kamu ngapain narik - narik tangan aku?" " udah deh diem aja. Susah amat cuma ngikut doang" " kamu gak boleh pegang tangan aku. Bukan muhrim tau,.!!" " ribet banget, ya udah entar gue jadiin lo muhrim" syeira az-zahra.. Pelajar yang sangat mengge...