Bagian 10

2 1 0
                                    

Aldi menoleh ke sumber suara, nampaklah wajah familiar itu dengan jelas dimata Aldi.

" Mama, papa" Gumamnya.

" Kok, mama sama papa ada disini? " Aldi mulai berbalik dan bertanya dengan raut wajah kebingungan. Aldi celingak celinguk mencari keluarga laki-laki yang dibicarakan oleh Tania tadi. Namun hanya ada keluarga Syeira dan orangtua Aldi diruangan ini.

Kini Aldi menunggu jawaban dari kedua orangtuanya. Apalagi kini Syeira mulai menundukan pandangannya tidak lagi melihat kearah Aldi yang masih kebingungan.

" Nak, ayo duduk dulu. Mumpung kamu juga ada disini sekalian saja kita putuskan kesepakatan kalian berdua " Abi Syeira yang bernama pak jaya menyuruh Aldi untuk duduk. Aldipun dengan bingung menuruti dan duduk di sofa samping mamanya.

" Al, Mama juga ga tau kalo Syeira ini anak dari sahabatnya mama. Tapi mama bersyukur banget ternyata pilihan mama tidaklah meleset " Kali ini mama Aldi yang bernama mama Ami mulai membuka suaranya.

" Sebentar ma, jadi pihak laki-laki yang mau dijodohkan sama Syeira itu Aldi ma? " Tanyanya menunjuk dirinya sendiri. Bukan hanya mama Ami yang mengangguk tapi semua orang kecuali Syeira juga ikut mengangguk.

Nafas Aldi yang tadinya memburu akhirnya mulai merasa lega, dia tidak menyangka akan dijodohkan dengan gadis yang memenuhi kepalanya akhir² ini.

" Saya sudah terlebih dahulu menanyai Syeira mengenai perjodohan ini, dan dia setuju dengan alasan tidak ingin mengecewakan saya. Dan sekarang saya ingin bertanya kembali kepada syeira, nak apakah kamu benar-benar menerima perjodohan ini nak?, abi akan menerima keputusanmu nak" Ujar pak jaya dengan menatap putri tunggalnya yang kini masih saja menundukan pandangan nya.

Syeira memandang wajah abinya kemudian beralih ke arah uminya, Syeira tidak bisa berbohong di hatinya juga ada rasa ingin mencapai mimpinya dahulu, disisi lain Syeira ingin membahagiakan kedua orangtuanya dengan memenuhi keinginan mereka.

" Umi, Abi" Panggil syeira

Semua orang diruangan itu ikut menunggu kelanjutan jawaban Syeira.

" Apakah boleh setelah menikah Syeira tetap bisa sekolah Abi?, apakah boleh Syeira tetap melanjutkan mimpi Syeira abi? " Tanya Syeira dengan ragu kepada orangtuanya. Pak Jaya tersenyum lembut kearah Syeira.

" Tentu saja boleh nak, abi menyuruhmu menikah saat ini karena Abi tau kamu sudah masuk usia dewasa nak, akan tumbuh ketertarikan pada lawan jenismu. Abi tidak mau kamu terjerumus kearah yang tidak baik jika rasa ketertarikan mu mulai tumbuh nak, saat kemarin nak Aldi mengantarmu pulang Abi bisa melihat ada hal yang beda dari sikapmu padanya. Karna itu Abi mencari tau indetitas nak Aldi, dan ternyata dia anaknya sahabat Abi waktu sekolah. Karna itu Abi membicarakan soal ini kepada orangtua Aldi" Jelas Pak Jaya sambil mengelus pucuk kepala anak tunggalnya.

Syeira tersenyum mendengar jawaban Abi nya. Ia tidak dapat membohongi perasaannya bahwa diam-diam dia juga mulai menuliskan nama Aldi di hatinya.

***

Melalui pertemuan keluarga tersebut Syeira dan Aldi sama-sama menyetujui perjodohan mereka, ijab kabul juga akan dilaksanakan dengan sederhana. Hanya keluarga inti dan para saksi yang menghadiri, Syeira hanya mengundang Tania dalam acara pernikahannya. Tidak ada resepsi yang mewah Karna mereka setelah ini akan melanjutkan pendidikan mereka seperti biasa.

Semua persiapan diambil alih oleh kedua orangtua mereka, Aldi dan Syeira hanya menyiapkan diri saja saat hari H. Bahkan petting baju pun Aldi dan Syeira tidak ikut hanya mengukur baju di rumah dan di kirim ke desainer langganan mama Ami. Pernikahan akan dilakukan seminggu yang akan datang, sementara itu Aldi dan Syeira tetap sekolah seperti biasa.

" Syei, gimana acaranya kemaren, cowoknya ganteng gak? " Bisik Tania penasaran

Syeira yang baru duduk pun hanya menampilkan senyumnya pada Tania.

" Lah malah senyum, ceritain dong? " Rengek Tania menggoncang lembut lengan Syeira

" Acara lancar Tan, keluarga laki-laki nya juga baik kok " Jawab Syeira seperti biasa di sertai senyum.

" Alhamdulillah, oh iya ra maaf ya kemaren aku gak sengaja keceplosan bilang ke Aldi kalo kamu dijodohin, maaf ya syei" Tania teringat kejadian sore kemarin saat bertengkar dengan Aldi

" Ga apa-apa kok Tan" Ucap Syeira tenang

" Seriusan ga apa-apa syei, takutnya mulut Aldi malah ember nanti "

" Gak kok Tan, dia gak mungkin bilang siapa-siapa Tan, Karna pihak laki-laki nya dia sendiri " Jelas Syeira

" Ohh gitu ya syei" Tania mengangguk. Kemudian menyadari sesuatu yang janggal di ucapan Syeira.

" Tunggu..., WHAT? APA? " Suara cempreng Tania memenuhi penjuru kelas, untung saja belum waktunya jam pelajaran kalo ga habis lah si Tania di suruh diri di depan kelas. Syeira yang panik pun langsung menutup mulut Tania dengan telapak tangannya, kalo gak anak Ini bakal keceplosan lagi kayak kemarin.

" Tan jangan kenceng-kenceng ngomongnya, semua orang pada liat ke kita sekarang " Syeira berbicara tertahan dengan suara kecil. Tania yang mulai sadar akan kelakuannya itu berangsung duduk dari berdirinya.

" Bentar, ceritain dulu gimana kejadiannya ini Syei, kok bisa? " Tanya Tania setelah melepas tangan Syeira dari mulutnya.

Syeira mengambil nafas lalu menceritakan semuanya mulai dari Aldi yang menerobos masuk kerumahnya sampai Aldi dan Syeira menerima perjodohan tersebut.

" Jadi nanti kamu bakal nikah sama Aldi dong syei, kok rasanya gak ikhlas ya kamu jadi bininya si Aldi anak tengil itu" Ucap Tania sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dan sedikit merosot kebawah, tak terduga Tania menghentak-hentak kan kakinya seperti anak kecil.

" Aldi baik kok orangnya Tan, pinter juga cuman sifatnya agak usil aja sedikit" Tenang Syeira pada Tania dengan segala ke randoman itu.

***

Istirahat jam pertama pun berbunyi. Syeira dan Tania berjalan melewati rowong kelas menuju kantin. Hari ini keduanya memilih untuk memakan bakso di warungnya pak mamat yang terkenal dengan pentol baksonya yang banyak dan enak. Sesampainya disana Syeira dan Tania duduk di meja nomor 2 dekat tembok menunggu pesanan datang.

" Tan, kemaren kamu jadi beli buku?" Tanya Syeira memulai obrolan

" Jadi kok, kemaren pas kamu pulang aku pergi sama Rini temen sekelas kita" Jawab Tania sambil mengelap sendok dengan tisunya

" Beli buku apa Tan? "Ujar Syeira

" Beli novel" Ucap Tania sambil nyengengesan

" Novel yang kemarin kamu ceritain itu ya Tan?" Tanya Syeira lagu.

Tania hanya mengangguk Karna pesanan mereka sudah sampai diantar pak mamat.

" Terimakasih pak mamat " Tania Menangkupkan kedua tangannya di depan dada

" Sama-sama neng Tania, neng Syeira. Ayo cepet dimakan mumpung lagi panas" Ucap pak mamat menimpali ucapan Tania kemudian berlalu pergi.

Selesai makan meraka berdua berencana untuk pergi ke perpustakaan, Syeira ingin meminjam buku tambahan untuk pelajaran sejarah yang sangat dia gemari. Di perjalanan keduanya berpapasan dengan Aldi and the geng, saat ke dua kubu itu tepat berhadap-hadapan dengan isyarat dari mulutnya Aldi berkata

Hello calon my wife

Tania yang ikut melihat isyarat kata dari mulut Aldi pun bergidik ngeri. Sedangkan Syeira hanya tersenyum lalu menundukan kepalanya. Aldi dan teh geng berjalan melewati Syeira dan Tania yang masih bergidik ngeri.
_________________________________________

Segitu dulu ya. Maaf udah lama gak update lagi cerita nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cinta di atas perjanjianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang