Bagian 9

8 1 0
                                    

Syeira beranjak dari tempat tidurnya lalu bersiap untuk mandi dan juga pergi ke sekolah, setelah semuanya selesai dia bergabung dengan umi dan abinya di meja makan untuk sarapan.

" sayang nanti setelah pulang sekolah, kamu langsung pulang ke rumah ya" ujar abi Syeira.

" iya bi nanti Syeira akan langsung pulang ke rumah" jawab Syeira, hatinya sudah yakin untuk menerima perjodohan ini dengan lapang dada. Dia percaya dengan pilihan kedua orang tuanya adalah yang terbaik.

" hari ini keluarga dari calon suami mu akan datang kerumah" ujar umi Syeira mengoles selai coklat ke roti tawar kesukaan Syeira. Syeira hanya tersenyum dan mengangguk. Entahlah hatinya berdebar saat mendengar kata calon suami untuknya.
Setelah sarapan selesai Syeira pergi ke sekolah di atar abi nya.

***

" Syei, pulang sekolah kita ke toko buku yuk" ajak Tania yang sedang membereskan buku² nya untuk pelajaran selanjutnya.

" maaf ya tan, hari ini aku harus pulang tepat waktu, umi dan abi ku bilang hari ini keluarga dari calon suamiku akan datang" ujar Syeira dengan senyum hangatnya.

" oh gitu ya, ya udah deh besok² aja kita perginya" ujar Tania tersenyum.

Pelajaran selanjutnya akan segera di mulai dan mereka fokus mendengarkan guru yang menerangkan pelajaran matematika di depan kelas.

***
Sepulang sekolah Syeira menunggu abinya di depan gerbang sekolah bersama Tania.
Aldi yang baru saja keluar dari gerbang melihat Syeira dan Tania berdiri tak jauh dari gerbang.

" hy Syeira" sapa Aldi.

" hy al" ujarnya.

" kalian belum pulang" ujarnya dari balik pintu mobilnya.

" belum Al, lagi nunggu abi jemput"  jawab Syeira.

" kalian mau bareng" tawar Aldi.

" nggak usah, ntar lo culik lagi" celetuk Tania masih kesal dengan Aldi yang dulu memarahinya.

" siapa juga yang bakal culik lo. Bisa² rugi orang yang nyulik lo" ujar Aldi sama kesalnya.

" rugi kenapa. Malah untung kalo ada yang nyulik gue, karna minta uang tebusan sama bokap gue" ujar Tania.

" sebelum itu mereka rugi. Suara lo yang cempreng itu bisa bikin budeg orang belum lagi nanti lo misuh² minta makan, secara lo doyan makan" ujar Aldi. Di balas tatapan tajam oleh Tania. Ya Tania memang suka ngemil dan makan yang berat tapi dia tetap saja tidak gemuk², mungkin karna anaknya yang aktif banget meskipun berjilbab.

" sudah² jangan berantem, abi aku udah jemput, aku duluan ya Tan, Al" pamit Syeira lalu di jawab anggukan oleh keduanya.

" Assalamualaikum" ujarnya lalu berlalu.

" Wa'alikumsalam" ujar keduanya.

" cantik banget" gumam Aldi yang masih kedengaran oleh Tania.

" calon bini orang" ucap Tania lalu berlalu. Aldi kaget mendengarnya lalu keluar dari mobil dan mengejar Tania.

" Taniaaa" panggilnya.

Tania berhenti lalu berbalik menunggu Aldi sampai di tempatnya.

" kenapa?" ucapnya

" maksud lo tadi Apaan?" tanya Aldi serius.

" yang mana?" ujar Tania malas.

" calon bini orang?, siapa yang calon bini orang?" tanya nya beruntun. tania terkesiap, dia merutuki mulutnya yang keceplosan berbicara seperti itu.

" emm" gugupnya.

" emm emm, lo lagi nyanyi nisa sabyan?" ujar Aldi tak sabaran.

" gak apa² gue cuma ngomong asal" ujar Tania dengan raut wajah tenang.

" gak usah boong. Keliatan banget dari ekspresi lo tuh. Hidung loh kembang kempis. Lo pasti boong, siapa yang bakal nikah?" tanya Aldi prustasi.

Tania menghela nafasnya dia harus minta maaf pada Syeira setelah ini karna sudah keceplosan bicara seperti itu tadi.

" Syeira di jodohin" ujar Tania santai.

" apa?" tanya Aldi.

" iya dia di jodohin sama anak sahabat abi nya, dan Syeira menerima perjodohan itu. Malah hari ini keluarga dari cowoknya akan datang kerumah, makanya Syeira harus pulang cepat hari ini" jelas Tania, jelas sekali raut wajah Aldi yang kaget dan tak bisa di jelaskan. Di pikirannya sekarang kesempatan nya untuk mendapatkan hati Syeira sudah tidak ada lagi, tapi hatinya tidak bisa di bohongi kalau dia sudah jatuh hati pada gadis itu.

***

Aldi sampai dirumahnya dan langsung masuk ke kamarnya, mukanya tampak lesu dan tak bersemangat. Tapi sesuatu di hatinya bilang dia belum terlambat untuk mengatakan bahwa dia menyukai Syeira di hadapan kedua orang tua Syeira dan dia berharap perjodohan itu di batalkan dan syeira menikah dengan nya. Aldi berlari keluar kamar dan mencari orang tuanya.
" bi, bibi" panggil aldi pada pembantu rumah tangganya.

" iya den kenapa?" tanya bi inem

" mama sama papa kemana?" tanya nya

" baru aja pergi tuan. Katanya ada urusan" jawab inem

" kemana bi?" tanya Aldi lagi.

" bibi nggak tau den" jawab bi inem lagi.

Aldi langsung masuk ke kamarnya dan mengambil kunci mobilnya dan melaju membela jalanan ke rumah Syeira.
Sesampainya di rumah Syeira Aldi memarkirkan mobilnya Asal dan langsung masuk kerumah Syeira.

" Syeira" panggil aldi. Dia tau ini sangat tidak sopan karna tidak mengetuk pintu dan mengucapkan salam terlebih dahulu. Syeira yang sedang duduk di ruang tamu langsung terperanjat kaget dan berdiri dari duduknya.

" jangan terima perjodohan nya" pintanya, aldi hanya fokus pada gadis berjilbab maroon itu dan tidak peduli pada orang² di sekitarnya.

" aku menyukaimu, aku minta jangan terima perjodohan nya, aku siap menikah dengan mu jika kamu nggak mau pacaran, aku juga siap menikahimu meskipun kita belum selesai sekolah. Jangan terima perjodohannya" ucap aldi dengan tatapan memohon, dia tau ini bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan ini di depan keluarga Syeira di tambah lagi keluarga dari cowok yang akan di jodohkan pada Syeira.
Syeira hanya diam di tempatnya, hatinya bergetar saat mendengar ucapan aldi padang, ada keseriusan di balik mata hitam aldi.

" Aldi " panggil Syeira.

" aku mohon jangan terima" ujar Aldi sambil menundukan pandangannya,

" aku menyukaimu " tambahnya.

" Aldi" kali ini bukan syeira yang memanggil tapi suara yang familiar di telinga Aldi, dia tau pemilik suara ini. Perlahan Aldi menaikan pandangannya dan mencari sumber suara, alisnya tertaut dan tidak mengerti mengapa mereka ada di sini.

***

Segitu dulu ya.
Kira² siapa ya yang manggil aldi.

Tunggu ya kelanjutannya.

Jangan lupa vote dan komentarnya ya

cinta di atas perjanjianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang