Untuk sekian kali nya, makasih buat kalian yang udah klik ⭐
●●●
"Jadi selama 10 bulan disini lo ga pernah nonton badminton di lapangan komplek?" Tanya seulgi sambil jalan beriringan dengan irene di sebelah nya
Irene menganguk, "iya, soalnya ga ada yang ngajak" seperti ada kesedihan dalam ucapan irene barusan, membuat seulgi merasa kasihan sekaligus menyesal karena dulu pernah mengangap irene sebuah ancaman
"Seharus nya gue dulu ngajak lo kenalan" sesal seulgi sambil menendang batu kecil di depan nya
Irene tersenyum, mata nya melengkung membentuk bulan sabit, walaupun minim cahaya akibat tidak terlalu banyak lampu jalan, seulgi masih bisa melihat wajah irene yang menampilkan aura terharu sekaligus senang
"Gapapa ga usah merasa bersalah, lagian juga aku dulu muka nya ga bersahabat gitu, wajar aja kalau kamu ga mau kenalan" irene ikut menendang nendang batu kerikil, ikut melakukan apa yang seulgi lakukan, wajah nya tetap menampilkan senyum bulan sabit khas diri nya
Seperti nya senyum bulan sabit dan diri nya adalah hal yang tak bisa terpisahkan
"Senyum lo itu kaya nya punya ciri khas nya sendiri ya" ucap seulgi lalu melihat ke arah irene
Irene ikut menatap seulgi, wajah nya berubah tak percaya "ohya?" Tanya irene
Seulgi menganguk, "iya, cocok sama lo jadi lebih cantik" puji seulgi
Tapi ucapan sederhana seulgi mampu membuat irene tersipu bukan main, bahkan bukan hanya pipi yang memerah kuping nya pun ikut memerah, dan lebih sial nya mereka tepat berada di bawah lampu jalan, membuat seulgi dengan mudah tahu bahwa irene sedang tersipu
Seulgi tertawa, irene langsung mendengus sebal lalu memalingkan wajah nya agar tidak terlihat oleh seulgi
"Ga lucu tau" ucap irene datar, rasanya ia inggin mengubur diri nya dalam dalam
"Lo suka banget bercandain gue, tapi giliran gue puji gitu udah nge blush aja sampe kuping" tawa seulgi pecah, sampai menampilkan eye smile nya, tapi sayang nya irene tidak melihat senyum yang jarang seulgi tampilkan itu, di karenakan mereka sudah tidak terkena cahaya lampu jalan
"Bercandain kamu?" Tanya irene bingung, ia pikir dia sama sekali tidak pernah melakukan itu
Seulgi meredakan tawa nya, "iya, kaya kemarin itu, yang lo bilang jatuh hati sama gue" jelas seulgi, sambil memperhatikan wajah irene yang kini berubah sangat datar
"Jadi kamu angep itu becanda?" Suara irene berubah dinggin, seulgi di buat terheran heran
Seulgi menganguk ragu, aura irene sekarang seperti seseorang yang sedang marah, wajah nya datar bahkan nada suara nya pun dinggin
"Oh"
Setelah mengucapkan kata singkat yang begitu dinggin, irene hanya terdiam bahkan sampai mereka di depan rumah krystal pun irene tetap tak bersuara sedikit pun, membuat seulgi sedikit gelisah
Apa yang telah ia lakukan, sampai membuat irene marah?
"Hai irene" sapa krystal setelah selesai mengunci gerbang rumah nya