"Gi kamu bisa ngga te--"
"Ji sorry, gue ada janji sama irene"
Belum sempat jisoo menyelesaikan ucapan nya, seulgi dengan tiba tiba langsung memotong ucapan jisoo.
Ini juga bukan pertama kali nya seulgi menolak permintaan jisoo. Seminggu terakhir ini seulgi selalu saja tidak punya waktu, itu yang di pikirkan jisoo.
Tapi mau bagaimana lagi, jisoo juga tidak bisa memaksa. Itu hak seulgi untuk melakukan apa yang ia suka, atau untuk memilih antara dirinya dan irene.
"Sorry ya, next time aja ya ji" seulgi berucap, matanya nya bahkan tak sama sekali melihat ke arah jisoo. Ia sibuk mengetik pesan di phonsel nya.
Tadi jisoo sempat mengintip sebentar dan ternyata seulgi sedang berkirim pesan dengan irene.
Kadang kadang jisoo berpikir, bagaimana bila ia yang lebih dulu pindah ke komplek ini dari pada irene? Apakah ia akan menjadi prioritas seulgi seperti seulgi meprioritas kan irene? Atau dia juga akan dekat dengan teman teman seulgi yang lain, krystal dan eunha. Seperti bagaiman mereka dekat dengan irene?
Jisoo iri.
Bahkan sampai saat ini, ia sama sekali tak pernah mendapat teman yang benar benar teman, seulgi adalah orang pertama yang benar benar terlihat seperti 'teman' sunguhan.
Satu teman saja bagi jisoo sudah cukup. Namun dia hanya memiliki diri nya sendiri dalam hidup nya.
Tapi bukan berarti ia membenci irene, jisoo sangat senang bila irene di kelilingi oleh orang orang baik. Dan dia berharap suatu saat ia juga merasakan nya.
"Iya gapapa kok santai aja gi, kabarin aja kalo ada waktu luang okeee" jisoo tersenyum lebar, menyakinkan kepada seulgi bahwa itu bukan hal besar yang perlu di khawatirkan
Seulgi menghela napas kasar, lalu berkata " kalo gini apa beda nya gue sama temen temen lo yang lain" jisoo bisa melihat penyesalan dari wajah seulgi.
Jisoo terkekeh kecil, lalu tersenyum hangat. "Gapapa seulgiii, kamu beda kok dari temen temen aku yang lain. Aku bisa liat sendiri" jisoo tersenyum hangat, menyakinkan seulgi. Padahal dalam dirinya berkata untuk menjadi egois sesekali. Namun tentu saja dia tidak mengikuti itu.
"Byee jisoo"
"Byee seulgi" jisoo melambaikan tanggan nya, ketika seulgi telah keluar dari dalam kamar nya. Ia menghela napas kasar, membanting tubuh nya ke kasur.
***
"Tante tifa, irene nya ada?" Seulgi bertanya kepada bunda irene yang sepertinya sedang bersiap siap untuk pergi.
Tante tifa tersenyum, "adaaa, masuk aja gi. Dia ada di kamar nya"
Setelah mengucapkan terimakasi, seulgi melangkah masuk ke dalam kediaman irene. Berjalan ke kemar irene, yang berada di atas.
Tokk tokk
Dengan sopan seulgi mengetuk pintu kamar irene, tak lama kemudian suara langkah kaki terdengar mengarah kearah pintu. Lalu pintu terbuka, dan muncul irene dengan wajah terkejut nya.
Irene mengunakan sweater putih oversize dan celana training abu abu
Seulgi hanya tersenyum polos, mengembangkan senyum nya selebar mungkin. Sampai mata nya membentuk garis melengkung.
"Eummm masuk gi" ucap irene, mengeser tubuh nya ke samping.
Masih dengan senyum nya, seulgi memasuki kamar irene. Lalu mendudukan diri nya di tempat tidur irene, sedangkan pungung nya ia senderkan di kepala ranjang.