8. Keanehan

5.3K 199 13
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*




Suara langkah kaki datang mendekatiku, di susul munculnya wajah Wooseok dari balik tembok.

Waktuku makan?___tapi,

Dia tak membawa nampan ditangannya.

Bunyi kemerincing terdengar ditelingaku saat ia membuka gembok dan mulai membuka pintu.

"Hari ini semua pelayan sedang libur dan aku belum makan sampai sekarang" aku menatapnya tak mengerti, namun entah kenapa tiba-tiba mulutku menyeplos tanpa sadar.

"Mau ku masakkan?" Karena aku juga kasian melihatnya.

Matanya berbinar lalu ia duduk berjongkok didepanku "kau bisa?" Entah kenapa senyumnya menular padaku membuatku tersenyum sembari mengangguk.

"Mau?" Dia mengangguk dengan begitu cepatnya ditemani oleh senyuman yang seperti anak kecil, melihat wajahnya yang seperti ini membuatku sejenak lupa dengan perlakuannya padaku, tapi kalau diingat lagi sepertinya ia tidak pernah menyetubuhiku kecuali aku yang melakukan oral padanya.

"Ku buka gembokmu tapi jangan pernah berfikir untuk kabur" aku mengangguk meyakinkan, aku memang berniat untuk kabur, namun aku juga harus membuat rencana terlebih dahulu, aku tidak mau ceroboh bisa-bisa mereka semakin memperlakukanku dengan buruk jika aku nekat.

Setelah membuka borgolku ia menggenggam jemariku membantuku untuk berdiri.

Ia berjalan sembari menggandengku, mungkin karena ia takut aku kabur.

Setelah menaiki tangga mataku dimanjakan oleh pemandangan lantai satu yang kosong, rasanya hatiku senang sekali bisa melihat pemandangan ini lagi.

Ia membawaku ke dapur namun tiba-tiba ia tersenyum, senyum yang membuatku curiga.

"Kamu tunggu disini" aku memperhatikannya yang berjalan menuju kamarnya.

Aku berdiri didepan meja pantry dengan tidak nyaman, terbiasa tidak memakai baju disel tidak membuatku merasa nyaman saat berdiri di dapur rumah sebesar ini tanpa sehelai pakaianpun.

Rasanya seperti ada angin semilir yang menerpa tubuh polosku.

PLUK

aku mengerjapkan mataku saat Wooseok tiba-tiba memasangkan apron padaku lalu mengikatnya.

Ku putar tubuhku saat ia memegang bahuku dan memutar tubuhku lalu menatapku penuh takjub.

"Kau sangat sexy Suzy" suaranya sangat menusuk telingaku, membuatku ikut mematut penampilanku.

God.. ini lebih seperti lingerie bukan sih? Ya....modelnya memang seperti apron namun bahan lacenya membuat tubuhku jelas terlihat, bahkan aku masih merasa tidak memakai baju.

Apron berwarna putih dengan bahan lace transparant yang memperlihatkan seluruh tubuhku, bahkan setengah dari payudaraku tidak cukup tertutupi.

Semilir angin yang berhembus mampu menggelitik tubuh belakangku yang tak tertutupi, membuat buluku terasa berdiri.

"Mau makan apa?" Ia menatapku dengan pandangan yang membuatku risih.

Pandangan seolah ia ingin memakanku "sebenarnya aku sedang sangat ingin memakanmu" mataku membulat sempurna menatapnya "hah?" Aku terkejut seolah ia bisa mendengar suara hatiku.

Wajah seriusnya seketika berubah digantikan oleh senyuman geli "namun ya kau tau itu tidak mungkin, yang ada Myungsoo Hyung akan membunuhku" tuhkan lagi-lagi Myungsoo, bahkan dia hanya menganggapku sebagai peliharaannya.

"Jadi?" Kepalanya memiring memikirkan menu yang ia ingin lalu seketika matanya berbinar "nasi goreng kimci" aku mengangguk lalu segera berjalan menuju refrigenerator mengambil bahan-bahan masak dan menyiapkan peralatannya.

Me and 4 Dwarfs (Slave Girl) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang