15. Kesempatan

2.8K 149 20
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*

                


Hari ini___

Aku terbangun disebuah kamar yang sedikit asing bagiku, namun rasanya aku pernah menginjakkan kakiku dikamar ini sebelumnya.

Ingatanku tiba-tiba kembali berputar, ingatan tentang semalam.

Astaga___apa yang kemarin aku lakukan? Pada____

KREEEEKKK

Aku seketika menoleh kala pintu kamar ini terbuka diikuti oleh seorang pria si empu dari kamar ini datang dengan sebuah nampan ditangannya, pria tampan yang berjalan menghampiriku dengan begitu elegannya.

Matanya menatapku membuat pandangan kami bertemu, namun aku segera mengalihkan pandanganku darinya___ingatan kemarin masih begitu jelas berputar dikepalaku, ditambah saat aku melihat wajahnya didepan mataku, rasanya aku ingin membumi hanguskan diriku sendiri saat ini.

"Ehem___" suara dehemannya tak mampu melunturkan rasa canggung serta malu dariku.

"Makanlah dulu, kamu pasti le__ahhh, lapar maksudku" aku mendongak, menatapnya yang sedang berdiri tepat didepanku dengan nampan ditangannya.

Wajahnya menyamping, ia menggaruk tengkuknya sendiri dan__telinganya merah, apa ia juga merasa canggung sama sepertiku?

"Eunwoo kema____"

"Kamu bisa membicarakan hal kemarin setelah kamu makan__" aku terdiam mendengar ucapannya yang sangat cepat secepat kereta sinkansen, membuatku tersenyum lalu mengangguk, sudah berapa lama ya aku tidak bertemu dengannya, melihatnya lagi membuatku teringat jika aku juga memilikinya yang peduli padaku.

Ia menyiapkan makanku didepanku, membiarkanku makan dengan tenang tanpa berniat meninggalkanku juga menggangguku.

Ia masih duduk diatas ranjang disebelahku dengan sebuah buku kecil ditangannya.

"Kalau dilihat-lihat, kamu sedikit mirip dengan Myungsoo" Wajah Eunwoo sedikit berubah lalu ia menatapku dengan tatapan yang aku tak bisa jelaskan, namun aku gugup ditatap olehnya seperti itu.

"Ah___maksudku kamu juga membaca buku sama seperti Myungsoo" ia melipat bukunya, meletakkannya disebelahnya duduk lalu menatapku dengan tangan yang ia lipat diatas dada.

"Sedekat apa kamu dengan Myungsoo Hyung?" Hah?____aku dengan Myungsoo?

"Aku tidak dekat dengannya, aku___sedikit takut padanya" tiba-tiba ia menghela nafasnya panjang entah apa maksudnya.

"Eunwoo____" tiba-tiba ingatan kemarin kembali muncul, bukan kembali__namun aku memang masih tidak bisa melupakannya, karenaku___aku merasa bersalah padanya.

"Maaf untuk kemarin" lagi-lagi alur wajah Eunwoo berubah, aku benar-benar tidak paham apa maksudnya hingga ia menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, bukan salahmu Suzy" ia tersenyum padaku dengan begitu tulusnya membuatku semakin menyesal telah melakukan itu padanya, bagaimana bisa ia begitu baik padaku?

"Tapi karenaku___kamu harus melakukan itu" sebuah senyum simpul hadir diwajahnya, senyum yang sangat manis hingga membuat matanya melengkung seperti burung camar, aku baru menyadari jika ia setampan ini.

Ia meraih tanganku lalu menggenggamnya lembut dengan kedua tangannya.

"Tidak perlu merasa bersalah, karena aku tidak keberatan melakukannya" what? Please otakku sedikit lambat dalam berfikir, apa maksudnya?

Keningku seketika berkerut namun ia masih saja tersenyum tak menjelaskan apapun padaku, hingga akhirnya terjadi keheningan beberapa saat diantara kami hingga akhirnya aku memutuskan untuk membuka suaraku lagi karena aku merasa masih ada yang perlu kita bicarakan.

Me and 4 Dwarfs (Slave Girl) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang