18. Permintaan maaf

2.3K 164 16
                                    

Kalo ada typo tandain ya :*

                

Setiap hari aku selalu ditemani oleh salah satu dari Taehyung, Wooseok atau Eunwoo jika salah satu dari mereka sedang longgar mereka akan ke rumah dan menemaniku menghabiskan waktu senggangku.

Beberapa hari ini hanya ada Taehyung yang selalu menemaniku, katanya Eunwoo sedang sibuk dengan kuliahnya yang sudah masuk semester akhir sedangkan Wooseok sibuk dengan latihan pianonya untuk persiapan turnament internasional yang akan ia ikuti, aku baru tau jika Wooseok seorang pianis.

Dan untuk hari ini siapa yang akan menemaniku ya?

Tok tok tok

Aku yang sudah menunggu kedatangan saudaraku segera bangkit dari dudukku dan segera membuka pintu memperlihatkan seorang pria sedang tersenyum lembut didepanku membuatku ikut tersenyum pula.

"Long time no see" aku terkekeh mendengar ucapannya, udah lama ya? Berapa hari ya? Lima hari? atau udah seminggu? Atau bahkan lebih?

Aku tertawa lalu mengajaknya masuk "masuklah" pria itu masuk mengikutiku lalu mengajakku duduk diruang keluarga.

"Sudah makan?" Ia mengangguk sembari mengeluarkan beberapa buku dari dalam tas yang ia bawa, apa ia mau belajar?

Aku berjalan mendekatinya lalu duduk disebelahnya.

"Sudah mulai menyusun skripsi ya?" Eunwoo yang sedang mengeluarkan beberapa buku menatapku sekilas lalu mengangguk.

"Beberapa hari terakhir aku sibuk menyusun skripsi dan juga sidang" aku terbelalak menatapnya "sudah sidang?"
Ia mengangguk dengan senyum lebar dibibirnya.

"Berhasil?" Sebenarnya tanpa bertanya saja aku sudah tau jawabannya dari eskpresinya.

Ia mengangguk lalu menjawab "ya"
Andai aku masih melanjutkan kuliahku mungkin saat ini aku juga sedang menyusun skripsiku dan bersiap untuk sidang sama seperti Eunwoo, sayang sekali semua ini harus terjadi hingga aku terpaksa mengambil cuti kuliah atau bahkan aku tidak akan bisa melanjutkan kuliahku lagi? Haaaaah____ rasanya sakit sekali mengingat perjuanganku selama 3 tahun hidup di Tokyo seorang diri sia-sia begitu saja.

Keningku berkerut kala Eunwoo menyodorkan buku-buku yang ia bawa kepadaku.

"Ku dengar kamu mengambil jurusan satra di Tokyo, jadi aku meminjam beberapa buku catatan milik temanku dari jurusan sastra untuk kamu baca"  Eunwoo...

"Aku tidak tau kurikulum di sini sama atau tidak dengan kurikulum di Tokyo, tapi aku berharap buku-buku ini bisa sedikit membantumu"

Mataku tiba-tiba berair menatapnya, aku memang sudah cuti hampir satu tahun dan aku tidak bisa sedikitpun belajar bahkan sekedar mengingat apa saja yang telah ku pelajari di Universitas saja aku tidak sempat, selama ini kepalaku hanya dipenuhi oleh fikiran bagaimana caranya agar aku bisa kabur tidak ada fikiran lainnya selain itu. Namun Eunwoo____

Entah kenapa ia begitu peka terhadapku hingga ia bisa memiliki fikiran meminjamkanku buku-buku ini.

"Kalau ini buku-buku sastra yang aku beli di toko buku, kata penjaganya buku ini adalah buku best seller dan paling dicari oleh anak sastra, tapi aku tidak tau ini bagus atau tidak" lagi.......

Aku tidak bisa untuk tidak memeluknya, hingga membuatnya terkejut terasa dari tubuhnya yang menegang.

"Terima kasih Eunwoo, terima kasih banyak" terasa tangannya yang mengusap punggung lembut membuatku merasa nyaman dalam posisi ini, selain pelukan ibu pelukan Eunwoo juga selalu membuatku tenang.

Me and 4 Dwarfs (Slave Girl) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang