[11]

1.8K 195 28
                                    

Keasikan jihyo jalan sambil membaca buku kesukaan nya sampai dia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sudah menunggunya di balik tembok untuk menculiknya

Tiba tiba irene datang dan menarik tangan jihyo membuat jihyo yang sedang asik pun kaget dia menatap ke arah irene dengan tatapan tajam "apa mau mu bae irene"ucap jihyo kesel yang terus menarik paksa tangannya dari irene

"Kenapa kamu terus menolak ajak kan ku"ucap irene kesel "kenapa tidak boleh itu hak ku"ucap jihyo "tapi tidak dengan pergi bersama seulgi, kamu pikiran aku tidak melihatnya apa jelas jelas kamu pergi dengan seulgi sedangkan kamu menolak ku"ucap irene sudah marah banget dia sangat takut dia kembali kalah lagi dia hanya ingin mendapatkan apa yang dia inginkan

"Cukup irene saya sudah lelah dengan mu sudah ku katakan saya bukan milik mu, kau hanya mengklaim saya itu milik anda hanya karna kamu memandangi fisik bukan memandangi dalam"ucap jihyo

"Tidak, kamu salah paham. Aku tidak memandangi mu fisik tapi aku memandangi lain"ucap irene "sudah hentikan ke gilaan mu itu"ucap jihyo dengan kasar menghempaskan tangan irene

"Dengarkan aku park jisoo. Kamu itu hanya milikku dan kamu adalah calon istri ku jadi berhenti tolak karna kamu sudah di jodohkan dengan ku"ucap irene berhasil membuat jihyo melihat ke arahnya dan berjalan menghampiri irene dengan memengang kera bajunya

"Ini pasti semua rencana mu untuk mendapatkan diri ku"ucap jihyo kesel dengan tatapan marah, dengan cepat irene mendorong jihyo ke tembok dan dia pun mencium bibir jihyo dengan lembut

Kedua tangannya pun bernyatu dengan tangan jihyo genggam sangat kuat membuat jihyo lelah akhirnya dia mengikuti alur ciuman yang di berikan irene bagaimana dia melawannya maka tetap saja dia tidak bisa menang sebab gadis yang pernah dia tolong dan pernah hampir membunuhnya ada seorang gadis cukup keras kepala melebihi dari sebuah batu besar yang sangat keras

"Di balik tembok sana ada seorang stalker mu. Aku tidak mau kau celaka ikut aku pergi, aku akan membawa mu ketempat aman"bisik irene dan menarik jihyo pergi dari sana yang masih terdiam akibat bisikan dari irene

Bagaimana bisa stalker nya sampai di sekolah ini bukan kah sekolah ini sudah berjanji tidak ada sebuah stalker di sini tapi mereka telah melanggar nya berati jihyo harus mengambil tindakan  lebih terhadap sekolah ini dan para stalker nya yang bisa melukai nya suatu saat seperti dia dulu sekolah di tempat lama nya membuat nyawanya hampir hilang hanya gara gara stalker

__________

Mobil irene masuk kedalam mansion bae dan terpakir rapi dia pun segera turun dengan di susul oleh jihyo "kenapa kau membawa ku kesini?"tanya jihyo "jangan banyak tanya"ucap irene menarik jihyo masuk kedalam rumahnya

Disana banyak maid memberikan hormat pada irena "ahjuma...nanti tidak perlu menyediakan makan siang nya appa tidak pulang dan aku akan pergi makan di luar jadi buat aja untuk ahjuma sendiri"ucap irene menarik jihyo naik keatas dan memasuki kamarnya yang begitu bagus di mata jihyo

Irene pun mendudukan jihyo dan menatap jihyo dengan serius "jadilah pacar ku park jihyo"ucap irene berhasil membuat jihyo yang sibuk kagum pada kamar irene pun menatap kesel kepada irene

"Tapi-"

"Tidak ada tolakan karna kamu telah menjadi milikku dan kamu melupakan ku"ucap irene membuat jihyo bingung  "apa maksud mu?" Ucapa jihyo yang bingung

"Hyunnie, kamu melupakan hyunnie"ucap irene membuat jihyo membulat matanya begitu lebar "kau hyunnie?"ucap jihyo dengan mata lebarnya sedangkan irene hanya menganguk

Jihyo pun menarik irene sehinga membuat kedua tubuh gak seimbang berakhir irene berada di atas jihyo membuat kedua orang jantungnya berdetak melihat wajah mereka begitu dekat sampai akhirnya jihyo pun sadar dia mencoba mendorong irene pelan tapi segera irene menahan nya

"Kamu hanya milik ku dan sekarang kita sudah pacaran jangan berpaling denganku sedikit saja jika kamu berpaling dari ku maka aku bener bener tidak segang segang menghabisi orang itu di hadapan mu secara sadis seperti stalker mu"ucap irene membuat jihyo ketakutan

Dia tidak menyangka hyunnie dia kenal dulu dengan sekarang berbeda bukan seperti dulu si hyunnie yang sangat lembut dan selalu membuat hal konyol bisa membuatnya tersenyum sedangkan hyunnie sekarang membuatnya takut setengah mati

Irene mulai mencium bibirnya jihyo begitu lembut membuat jihyo kembali lemah dia sudah pasrah apa yang akan di lakukan oleh irene nanti mungkin memperkosa nya atau mungkin membuatnya merasa kesakitan nanti

___________

"Kamu dimana jihyo? Kok belum pulang udah malam loh"

"Mianhae eomma, aku mau nginap hari ini di rumah temen ku maaf lupa kabarin"

"Sejak kapan putri kesayangannya keluarga park mau nginap di rumah temen biasanya juga kamu malas"

"Ayolah eomma jangan meledek ku. Aku memilik temen kali"

"Biasanya gak ada paling temen mu yang siapa itu dari kecil kamu terus menyebut namanya hyunnie hyunnie itu"

"Berhenti meledek ku eomma"

"Hahaha...baiklah kamu nginap baik baik di rumah temen mu jangan nakal dan jangan buat anak orang nangis"

"Eomma pikir aku seperti yonggi oppa dan nayeon unnie membuat anak orang nangis apa"

"Eomma cuma bercanda, bersyukur lah hari ini appa mu pulang kalau tidak eomma akan kesepian. Kamu sudah makan malam?"

"Sudah eomma bahkan perut ku sudah  kenyang gara gara temen sialan"

"Hey, park jisoo jangan mengumpat"

"Aku hanya bercanda sudahlah eomma aku matiin dulu ya"

"Iya salam eomma kepada temen mu"

"Ne eomma"

Telepon pun terputus mata jihyo pun menatap irene yang sibuk memeluknya seperti koala dan di sekali kali menghisap benda kenyal milik jihyo membuat jihyo harus menahan desah nya saat sedang telepon dengan eommanya

"Bisakah kau hentikan aksi mu appa mu akan pulang"ucap jihyo datar "tidak bisa aku masih ingin menikmati tubuh indah milik kekasih ku yang begitu indah sekali"ucap irene

"Bagaimana appa mu pulang dan memarahi mu"ucap jihyo "appa ku tidak pulang hari ini dia keluar negeri selama seminggu jadi aku bisa sesuka ku melakukan sesuatu yang ku inginkan"ucap irene

"Mengapa kamu menjadi keras kepala sekali rene"ucap jihyo kesel "karna kamu lah aku menjadi keras kepala"ucap irene santai yang terus sibuk memainkan benda kenyal itu membuat jihyo mengigit bibirnya dengan gemas

"Sudah hentikan aku lelah dan lapar"ucap jihyo mendorong tangan irene "tunggunlah sebentar makannya akan datang jadi biarkan aku menikmati hidangan tidak akan hilang"ucap irene kembali melanjutkan aksinya

Bersambung...

DAMN!! {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang