Bab XV

290 57 3
                                    

INFINITY

By Saturneedyou

Disclaimer: Masashi Kishimoto

I own nothing but the story

Happy reading

✦✧✦✧✦

-------------------

"Pakai ini."

Sasuke memberikan helm pada Hinata. Gadis itu mengangguk dan memakainya, lalu menaiki motor Sasuke.

Tubuh Sasuke mematung ketika merasakan tangan Hinata yan melingkari pinggangnya tanpa diminta.

"Ada apa Sasuke-san?" Hinata bingung karena Sasuke masih belum menjalankan motornya.

"Ah tidak ada, apa kau sudah siap?" Tanya Sasuke.

"Iya."

Sasuke mengangguk, kemudian menjalankan motornya menjauhi kediaman Hyuga. Lelaki itu sesekali menatap tangan Hinata yang semakin erat melingkari pinggangnya.

-------------------

"Ini minumanmu."

Hinata menerima minuman kaleng rasa peach yang baru saja Sasuke beli dari mesin penjual otomatis yang terletak 15 meter di depan mereka.

"Terima kasih." Hinata langsung membuka dan meminumnya. Gadis itu sangat haus karena sudah berkeliling selama 30 menit, ditambah kenyataan kalau sekarang sudah memasuki musim panas.

Mereka saat ini sedang duduk di salah satu bangku di taman bunga milik keluarga Yamanaka. Hinata yang meminta Sasuke untuk membawanya kesini dengan alasan dia sangat ingin melihat kumpulan bunga.

Di taman ini terdapat banyak sekali bunga, seperti mawar, bunga matahari, aster, dahlia, lavender, lily of the valley dan masih banyak lagi. Hinata sangat menyukainya terutama dengan harum yang keluar dari bunga lavender, sangat menenangkan hati dan pikiran.

Hinata menoleh ke arah Sasuke yang memandang lurus bunga lily of the valley di depannya,"Kau mau Sasuke-san?" Tawar Hinata.

Gadis Hyuga itu sebenarnya heran, karena Sasuke hanya membeli minuman untuknya. Hinata sampai berpikir jika Sasuke sedang berhemat akibat dompernya yang sudah menipis. Jadi Hinata menawarkan minumannya, bagaimanapun Sasuke lah yang membelikan minuman itu untuknya.

Sasuke memang hanya membeli sekaleng minuman.

Namun ... bukan karena Sasuke miskin. Lelaki bermata onyx itu tidak miskin, dia bahkan sanggup membeli mesin penjual otomatis itu. Sasuke hanya tidak terlalu haus.

Sasuke menoleh dan melihat uluran tangan Hinata dengan minuman yang dibelinya tadi,"Apa kau sudah bosan meminumnya?" Tanya Sasuke.

"Ish bu-bukan begitu, aku hanya me-menawarkan saja. Kita sudah berjalan se-selama 30 menit, pasti kau haus." Hinata mengerucutkan bibirnya.

"Ah begitu ..." Sasuke tampak berpikir,"Baiklah aku akan meminumnya," Sasuke menyeringai.

Otak licik Sasuke kembali datang!

"Hm." Hinata mengangguk.

Kaleng minuman tadi sudah berpindah tangan dalam hitungan detik. Sasuke dengan santai meminumnya dan sesekali melirik Hinata, dia ingin tahu ekspresi gadis itu. Apakah pipinya berubah menjadi tomat?

InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang