Infinity

Bab XVIII

INFINITY

By Saturneedyou

Disclaimer: Masashi Kishimoto

I own nothing but the story

Happy reading

✦✧✦✧✦

-------------------

"Jangan dianggap serius Hinata, aku hanya bercanda."

"Itu sa-sama sekali tidak lucu Sasuke-san."

"Aduh, mengapa kau memukulku?" Sasuke memagangi dadanya yang baru saja dipukul Hinata.

"Ha-habis kau bercanda." Hinata cemberut.

"Jadi ... kau ingin aku serius? Kalau begitu ayo kita percepat pertemuan Daisuke dengan anak kita." Goda Sasuke.

"Sa-Sasuke-san!" Pipi Hinata berubah menjadi tomat sepenuhnya.

Sasuke tertawa mendengar pekikan Hinata, ternyata sangat menyenangkan menggoda gadis itu. Apalagi dengan pipinya yang merah. Sementara Hinata masih mengerucutkan bibirnya.

Meski begitu, hati Hinata tersenyum dan secara perlahan terbuka untuk Sasuke.

-------------------

Minggu keempat pendekatan

Giliran Hinata yang menentukan tempat, gadis itu memilih untuk pergi ke taman Konoha dengan membawa dua buah buku novel. Mereka duduk di rerumputan dengan alas kain yang dibawa Hinata. Di sana Hinata memberikan Sasuke sebuah buku novel dengan judul The Worst Curse.

Novel itu bercerita tentang seorang lelaki yang hidup di dunia di mana setiap manusia yang tinggal di sana akan mendapatkan sebuah kutukan ketika usia mereka mencapai 18 tahun. Ketika lelaki itu berusia 18 tahun, dia mendapat kutukannya yaitu immortal–hidup abadi. Ibunya kalap saat tahu anaknya mendapat kutukan yang hanya terjadi 250 tahun sekali. Namun lelaki itu meyakinkan Ibunya kalau dia akan baik-baik saja. Benar, awalnya memang baik tidak ada masalah, malah dia terlihat senang, lelaki itu beranggapan kalau kutukannya bukanlah kutukan, melainkan sebuah anugerah.

Sampai saat di mana dia bertemu seorang gadis dengan kutukan Loving an Immortal–mencintai orang yang abadi. Mereka dekat dan menjadi sepasang kekasih, lalu kehidupan lelaki itu berubah drastis, untuk pertama kali dia menyesali kutukannya.

Sasuke berhenti membaca novel itu. Dia tidak tahu dan tidak peduli dengan akhir dari Novel itu, sudah tertebak bagaimanapun caranya, pasangan kekasih itu akan hidup bahagia. Akhir yang klasik bagi setiap novel romansa, sangat tidak realistis.

Sasuke lebih memilih untuk menatap Hinata yang tengah serius membaca novel berjudul The Night We Met, gadis itu terlihat menggemaskan ketika membaca. Bibirnya yang sesekali tersenyum, cemberut, tertawa, bergetar– ugh membuat Sasuke kehilangan fokusnya. Namun Sasuke tidak dapat mengalihkan tatapannya.

Merasa ditatap oleh Sasuke, Hinata pun menutup novelnya,"Ada apa Sasuke-san?" Tanya Hinata.

"Sepertinya novel itu sangat menarik, apa inti dari novel itu?" Sasuke merebahkan tubuh dengan tangan sebagai bantal.

"Benar i-ini menarik. Novel dengan latar pe-perang terdahulu ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang harus ter-terpisah karena sang lelaki adalah se-seorang Mayor yang harus berada di medang perang." Hinata sangat antusias saat menceritakan tentang novel itu,"Sang Mayor sangatlah ro-romantis, aku sangat menyukainya." Mata gadis itu berbinar.