(13) Awal yang baru

188 25 8
                                    

For Noona ♡

Hari itu cuaca sangat dingin, minus 15 derajat celcius. Kau masih membungkus tubuhmu dengan segumpalan selimut padahal kau sudah memakai jaket tebal berlapis. Walau begitu, sepertinya kurang mempan. Apalagi kau berada di daerah pegunungan. Dinginnya seperti berkali-kali lipat. Kau pun berusaha menyalakan penghangat ruangan yang ada di kamarmu, walau kau merasa malas untuk beranjak dari kasurmu. Saat kau selesai menyalakannya, kau tidak sengaja menoleh ke luar dari jendela di kamarmu. Di luar sana sepi dan sangat bersalju, namun ada sebuah mobil yang melaju mendekati rumahmu, kau bisa melihat cahanyanya.

Beberapa saat kemudian seseorang membunyikan bel rumahmu. Saat kau membukakan pintu untuknya, kau sangat terkejut karena orang itu membawa seorang bayi bersamanya. Segera kau mengajaknya masuk untuk menghangatkan diri. Orang itu sempat kau buatkan teh hangat dan juga bayi itu, yang memakai jaket berlapis-lapis dengan hanya menyisakan wajahnya yang kelihatan memerah itu kau gendong, bermaksud menyalurkan kehangatan dari tubuhmu. Kau sangat mengenal orang yang membawa bayi itu. Namun selanjutnya kau tidak menyangka bahwa orang itu pergi begitu saja menginggalkan bayinya dengan secarik kertas yang di letakkan di dalam jaket bayi itu.

Kau begitu marah saat itu. Mencoba segera menghubungi, namun tidak dapat tersambung. Kau memandang prihatin pada bayi cantik yang sedang tertidur pulas di sofa ruang tamu rumah kecilmu itu. Begitu cantik, namun kasihan karena ditinggal oleh ayahnya begitu saja di hari yang dingin.

-------------------------------------

Beberapa tahun telah berlalu...

Kau telah memutuskan untuk membesarkan bayi itu sejak orang tuanya pergi. Kau juga memberi nama bayi perempuan cantik yang kini telah menginjak usia tujuh tahun itu dengan nama Yuju, namun tanpa sebuah marga. Karena kau merasa itu tidak perlu mengingat ayah dari anak yang kau rawat itu telah meninggalkannya begitu saja.

"Ibu, aku lapar. Aku ingin sekali makan roti dengan telur mata sapi seperti yang biasa ibu buat."

Kau pun melepaskan pakaian yang sedang kau jemur lalu menggendong Yuju sambil berjalan memasuki rumahmu. Bergegas langsung menuju ke dapur, mendudukan Yuju di sebuah kursi yang kau desain khusus untuk Yuju yang masih belum bisa makan di meja makan yang besar. Kemudian kau langsung saja mengambil dua lembar roti tawar dan memecahkan dua buah telur. Memanggangnya beberapa menit hingga telurnya matang, tidak lupa kau bumbui agar lebih enak.

"Tara! Sarapannya sudah jadi!"

"Wah! Aku tidak sabar memakannya, bu! Ibu juga, kan?"

"Ibu juga tidak sabar. Ini untuk Yuju! Harus sampai habis ya!"

Yuju mengangguk antusias lalu melahap sarapannya pagi itu.

"Kalau sudah habis, Yuju mau jalan-jalan?"

"Wah! Jalan-jalan! Apa kita akan ke taman bermain seperti waktu itu, bu?"

"Kau mau kesana lagi?"

Anak itu mengangguk-anggukan kepalanya terlihat sangat menggemaskan, "Mau, bu!" jawabnya dengan amat sangat senang.

"Kalau begitu cepat habiskan sarapannya, lalu mandi."

Percakapan kecil antar kalian berdua sudahlah biasa dilakukan setiap pagi. Berhubung ini hari libur di musim panas, kau ingin mengajak Yuju berjalan-jalan. Anak itu pasti bosan tinggal di rumah seharian. Tidak ada teman, tidak ada yang bisa diajak bermain, anak seumuran Yuju pasti sangat menginginkan kenangan ditaman hiburan berkali-kali.

Kau membantu Yuju berpakaian saat itu, menyisir rambut sebahunya lalu memasangkannya sepatu berwarna kuning cerah, serasi dengan gaun kuning bermotif bunga yang ia kenakan. Terlihat sangat manis dipandang, apalagi dengan kedua pipi yang merona merah karena merasa panas itu. Kau hampir saja menangis karena hal itu mengingatkanmu pada seseorang yang sangat kau sayangi, yang entah bagaimana kabarnya saat ini. Kau juga semakin yakin bahwa Yuju adalah anak darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For Noona (Soobin X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang