Setelah Derian selesai mengantarkan pulang (Namakamu), lelaki itu sempat berhenti di depan halte dan mengeluarkan ponsel dalam tasnya dan menelepon Faris. Setelah menunggu beberapa detik, panggilan itu segera diangkat oleh Faris diujung sana.
"LO APAIN (NAMAKAMU) ANJIR?" Teriak Derian. Karena teriakan itu, membuat beberapa orang melirik sinis ke arah lelaki itu, namun Derian tidak peduli.
"Anjir santai. Kuping gue." Jawab Faris diujung sana dengan nada kesal juga.
"Gak gue apa-apain. Setelah dia pingsan karena Jonathan, gue sama Jo bawa dia ke UKS. Pas dia udah sadar, dia agak linglung dan gue kasih teh anget. Gue masukin sesuatu aja di tehnya. Sebut aja racun." Jelas Faris lagi di ujung telepon sana.
Derian emang tidak terlalu percaya dengan takhayul atau makhluk tak kasat mata. Namun mau tidak mau, kedua sahabatnya adalah makhluk yang bisa disebut tidak nyata bagi manusia. Bahkan dulunya Derian juga sedikit tidak percaya dan menganggap Faris dan Jonathan adalah mengada-ngada. Namun setelah diberi bukti ... mau tidak mau harus percaya bukan? Apalagi Derian diberi kelebihan oleh Sang Pencipta untuk bisa melihat makhluk tak kasat mata dan dapat berkomunikasi dengan mereka.
"Racun ndasmu. Tapi dia bakal gak kenapa-napa kan?" Tanya Derian lagi.
"Acie. Lo khawatir sama dia?" Goda Faris.
"Anjing, kagak. Bukan khawatir seperti pikiran lo ya. Maksud gue nyawa dia atau kesehatan dia. Kalo kenapa-napa tar dia nyalahin gue? Urusan gue sama Iqbaal makin panjang lah?" Cerocos Derian dengan penuh emosi.
Faris tertawa di ujung sana. "Gak bakal kenapa-napa (Namakamu). Efek racunnya cuma bertahan seminggu. Lo harus manfaatin itu baik-baik, Der. Kalo lo bisa ambil hati (Namakamu) dengan bantuan racun gue, tuh anak bakal nempel terus ke lo. Setelah racun itu ilang tapi lo berhasil bikin dia makin fall in love sama lo. Iqbaal mungkin cuma sebatas temen bagi dia."
Derian terdiam setelah mendengar penjelasan Faris. Namun ... apa bisa ia mengambil hati (Namakamu) sedangkan dirinya tengah jatuh cinta dengan gadis lain?
"Oke deh, gue ngandelin lo sama Jonathan. Lo berdua jangan lupa ke rumah gue nanti malem. Bayaran yang tadi."
Setelah itu Derian mematikan ponselnya dan terdiam kembali. Membuat (Namakamu) jatuh cinta padanya? Itu urusan gampang, walau penuh perjuangan. Tapi, bagaimana dengan dirinya yang tengah berjuang juga mendapatkan gadis yang berada di kelas (Namakamu) juga? Bisa-bisa Derian dicap playboy. Setelah bergelut dengan pikirannya, lelaki itu memakai helmnya kembali dan melajukan motornya.
_______________________________
"Xavier."
Iqbaal Xavier menoleh ke arah belakang di mana ia menemukan tuannya yang sedang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Namun Iqbaal Xavier paham dengan tatapan itu.
"Kenapa?" Jawabnya.
"Gimana?" Tanya seseorang itu.
"Gak gimana-gimana. Kayaknya misi ini gak semudah bayangan gue dan lo waktu itu." Iqbaal Xavier mulai membalikkan badan dan berbicara berhadapan dengan tuannya.
"Ada masalah?" Tuannya bertanya kembali dengan nada khawatir.
"Ya..," Iqbaal Xavier menggantungkan ucapannya dan menatap langit yang hampir merah, hampir sore.
"Ada racun yang mengganggu gue buat mengambil (Namakamu)," lanjutnya.
"Racun?"
"Seseorang dari masa lalu lo mau mengacaukan, mungkin. Kalo tebakan gue bener sih." Iqbaal Xavier terkekeh kecil.
"Masa lalu gue?" Tuannya itu bergumam sambil mengingat-ingat sesuatu karena wajahnya tampak berpikir keras, kerutan di dahinya terlihat jelas.
"Siapa?"
Iqbaal Xavier berdecak kesal. Tuannya ini bodoh juga. "Lo harus inget. Dosa apa aja yang lo lakuin bahkan lo melakukan perjanjian sama gue. Lo inget apa yang lo lakuin ke orang-orang yang sayang lo sebelum lo pergi ninggalin mereka."
Iqbaal Xavier mendekat ke arah tuannya. "Apa lo gak inget gimana lo nyakitin semua sahabat lo?"
Tuannya itu tampak terkejut dengan perlakuan Iqbaal Xavier. Sahabat masa lalu ya, katanya.
"Lo inget baik-baik ya." Iqbaal Xavier menghela napasnya.
"Lo boleh ngelakuin semuanya seenak hati lo. Tapi lo inget, semuanya ada konsekuensi. Kalo lo mau sesuatu, lo harus korbanin sesuatu juga,"
"Kayak lo korbanin (Namakamu) demi anak lo, Baal."
Hm kgk jls.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ten to Ten
Teen Fiction"Kamu tau, kenapa jam dinding yang ada di toko selalu menunjukkan pukul 10.10?" "Gak tau. Emangnya kenapa?" "Coba perhatiin jarum panjang dan jarum pendeknya. Kayak bentuk senyuman kan? Iya biar orang yang liat ikut tersenyum. Trik psikologi marketi...