7

914 109 9
                                    

Junmyeon berjalan dilorong kampus bersama Kyungsoo. Ia mendengarkan keluhan Kyungsoo tentang acara festival kampus dan masalah dengan dosen.

Langkah mereka terhenti, ketika banyak mahasiswi yang sedang berkumpul dan berteriak. Junmyeon menatap Kyungsoo bingung, dan mempertanyakan apa yang terjadi?

Kyungsoo mengangkat bahunya tidak tahu. Namun, pertanyaan mereka terjawab saat melihat sosok idol ternama menunjukkan batang hidungnya.

Mata Junmyeon dan Kyungsoo membulat. Mereka terkejut dengan kedatangan idol itu. Idol yang dikenal mereka sebagai teman Baekhyun, Oh Sehun.

Sehun memakai topi dan kacamata hitamnya. Sangat bodoh untuk Sehun, yang gagal menyembunyikan identitasnya tidak sebaik Baekhyun waktu itu. Sehun hanya berpakaian kaos polos hitam dan celana jeans hitam yang membuat dirinya semakin tampan.

Sehun menatap Junmyeon dan berjalan kearahnya.

"Apa Sehun punya teman dikampus ini?" tanya Junmyeon.

Kyungsoo hanya mengangkat bahunya, karena ia pun juga tidak tahu maksud kedatangan Sehun dikampus ini. Junmyeon berpikir mungkin masalah proposal yang dikirimkan Kyungsoo. Tapi, Kyungsoo bilang proposalnya akan baru dikirim sepulang kuliah nanti.

"Jun, dia berjalan ke arah kita, ya?" tanya Kyungsoo.

Dahi Junmyeon mengerut dan matanya semakin bulat. Saat Sehun sudah berdiri di hadapannya. Kyungsoo menelan ludahnya begitu sudah payah.

"Ada waktu untuk makan siang denganku?" tanya Sehun.

Junmyeon mengedipkan matanya berkali-kali setelah Sehun menanyakan waktu padanya. Tidak salah? Sehun mengajaknya makan siang.

"Diam berarti ada waktu untukku" tambahnya.

Sehun menggenggam tangan Junmyeon, dan menariknya. Mereka berjalan berdampingan, sementara Junmyeon menoleh menatap Kyungsoo bingung. Kyungsoo mengangguk dan melambaikan tangannya, seperti mengusir.

Mereka sudah berada di deoan mobil milik Sehun. Saat Sehun membukakan mobil untuk Junmyeon. Pria mungil itu menahan pintu dan menatap Sehun.

"Aku hanya ada waktu 1 jam, soalnya ada kuliah, Hun. Kenapa tidak makan disini saja?" tanya Junmyeon bingung.

"Dan membiarkanku digerubuti semut merah seperti itu? Tidak. Aku janji aku akan mengembalikan kanu disini sebelum kuliah berlangsung" jawab Sehun.

Sehun melepaskan tangan Junmyeon yang menahan pintu mobilnya, dan meminta Junmyeon untuk segera masuk. Junmyeon mendengus kesal, dan masuk kedalam mobil.

Junmyeon melihat Sehun yang berjalan ke arah pintu lain. Namun, saat Sehun sudah berada dimobil, ia memalingkan wajahnya, menatap ke arah luar jendela.

"Restorannya tidak jauh dari kampus, dan dikenal sangat enak. Jangan khawatir, aku yang akan membayarkannya" kata Sehun.

Junmyeon memutarkan kedus bola matanya dengan malas. Bukan masalah bayarnya. Tapi, ia bingung kenapa sikap Sehun seakan mengenalnya sangat lama.

•••

Mereka sudah berada di meja makan yang lumayan jauh dari pengunjung. Mungkin ini adalah kesempatan Sehun untuk mengobrol lebih banyaj dengan Junmyeon.

"Mana handphonemu?" tanya Sehun.

Junmyeon bingung. Namun, entah kenapa ia malah memberikan handphone pada pria tinggi didepannya. Sementara Sehun, sibuk mengotak-atik dan entah apa yang dilakukannya.

"Aku sudah menyimpan nomormu dengan baik. Gomawo" kata Sehun.

Junmyeon mengernyitkan dahinya bingung. "Kamu kan bisa minta langsung, kenapa harus melakukannya sendiri?" tanya Junmyeon.

Sehun mengangkat bahunya tidak tahu-menahu. Sehun meminta Junmyeon untuk memesan menu makanan yang ia mau. Junmyeon menghela nafasnya dan mulai memesan makanan kepada pelayan yang menatap Sehun dengan tatapan kagum.

Setelah kepergian pelayan itu, Junmyeon memandang punggung pelayan itu dengan tatapan geli.

"Kenapa setiap kali sama kamu, pelayan-pelayan itu menatapmu seperti ini memakanmu" kata Junmyeon.

"Karena, aku tampan tentunya. Jangan ditanya lagi".

Junmyeon menatap Sehun. Astaga, pria tinggi ini selain melakukan semaunya sendiri, juga tingkat percaya dirinya sangat tinggi sekali.

"Ngomong-ngomong, Sehun-ssi.."

"Sehun saja" potong Sehun.

Junmyeon menghela nafasnya dengan kasar, "Kenapa kamu mengajakku makan siang? Ada perlu apa?" tanya Junmyeon.

"Aku hanya ingin berteman denganmu. Boleh, kan? Aku tidak salah, kan?".

Junmyeon terkejut mendengar keinginan Sehun untuk berteman dengannya. Namun, pada akhirnya ia tersenyum manis kepada Sehun, lalu ia menganggukkan kepalanya.

"Oh iya,  pria bernama Yixing kemarin itu, siapamu?" tanya Sehun.

"Ahh.. Jangan salah paham ya tentang kemarin. Kami hanya sepupuan kok. Tapi, memang tingkah laku kami membuat semua orang salah paham dan mengira kami pacaran" jawab Junmyeon.

Ada perasaan lega dilubuk hati Sehun saat itu.  Ia tersenyum dan menoleh ke arah pelayan yang membawakan makanan yang mereka pesan.

Dengan semangat Junmyeon melahap mie jajangmyeonnya. Junmyeon memang sangat suka dengan mie. Mie apapun, ia sangat suka.

Merekapun menikmati makan siang sambil mengobrol panjang lebar. Sehun yang membicarakan pekerjaannya sebagai idol. Positif dan negatif menjadi idol. Junmyeon yang membicarakan kuliah, pertemanannya dengan Kyungsoo dan Baekhyun.

Tidak sungkan juga, Junmyeon menceritakan tentang Joohyun. Yang membuat Sehun berhenti tersenyum dan menatap Junmyeob yang wajahnya memerah.

Sehun menghela nafasnya. Yixing bukan saingannya. Justru, wanitalah yang menjadi saingannya.

TO BE CONTINUED

BOLEHKAH AKU MEMINTA KRITIK DSN SARAN? :(

1 Billion Views [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang