12

786 93 0
                                    

Junmyeon dan Kyungsoo sibuk melayani pengunjung. Ada yang minta cepat, ada yang berisik, ada yang sengaja membuat mereka bolak balik.

Tapi, mereka ikhlas melakukannya. Bahkan secapek apapun menghadapi pengunjung yang menyebalkan itu, mereka tetap tersenyum dengan tulus. Itulah yang membuat cafe milik Minseok ini semakin ramai.

Pintu terbuka, Kyungsoo segera menyambutnya sambil tersenyum. Namun, wajahnya berubah datar saat melihat Jongdae yang datang.

"Minseok hyung tidak ada" kata Kyungsoo.

"E-eh? Bagaimana kamu tahu aku ingin bertemu dengan Minseok hyung?" tanya Jongdae.

"Terlihat jelas dijidatmu" jawab Kyungsoo.

Chen menghela nafasnya pasrah dan kecewa. Ia pun mencari tempat duduk yang kosong, lalu memesan cappucino hangat kepada Junmyeon.

Junmyeon mengangguk mengerti dan segera membuatkan cappucino hangat untuk Jongdae. Junmyeon melirik Kyungsoo, dan menanyakan siapa Jongdae.

Kyungsoo mengatakan Jongdae adalah pria yang sedang berusaha mengejar Minseok, tapi gagal karena Minseok itu tidak homo.

Ingat-ingat masalah homo, Junmyeon menjadi teringat dengan kejadiannya siang tadi bersama Sehun. Perasaannya yang aneh, jantungnya yang berdegup kencang saat jarak Sehun dengannya sangat dekat.

Setelah membuat cappucino, Junmyeon langsung memberikannya kepada Jongdae yang sibuk dengan handphonenya. Junmyeon mengangkat bahunya tidak tahu-menahu, langsung meninggalkan Jongdae, dan berdiri disamping Kyungsoo.

"Bagaimana kencanmu dengan Sehun?" tanya Kyungsoo.

Junmyeon mendelik sebal menatap Kyungsoo dan memukul kepalanya dengan sendok. Kyungsoo memegang kepalanya sambil mengaduhkan kesakitan.

"Aku tidak berkencan, Kyungie. Sudah dibilang, kami hanya teman" jawab Junmyeon.

"Terserah. Jadi, bagaimana jalan-jalan sama idol setenar Sehun?" tanya Kyungsoo.

"Lumayan seru. Kamu tahu, dia memiliki wajah tampan, punya aura cool, cuek. Ternyata, dia takut hantu" bisik Junmyeon.

Kyungsoo tersenyum setelah Junmyeon menceritakan Sehun yang takut dengan hantu. Sebenarnya, Kyungsoo sudah mengetahui tentang itu. Karena, Jongin selalu menceritakan kelemahan Sehun padanya.

"Lalu, bagaimana perasaanmu? Kamu masih patah hati sama Joohyun? Bukan apa-apa, sekarang aku jarang melihatmu sedang stalk instagram Joohyun?" tanya Kyungsoo.

"Aku sedang berusaha move on dari dia, Kyung. Dia sudah jadi milik orang lain. Dan aku tidak mau banyak berharap. Seperti kamu bilang... Joohyun memang tidak tertarik padaku" jawab Junmyeon.

Kyungsoo tersenyum miris dan menepuk bahu Junmyeon.

"Tidak apa-apa. Joohyun hilang, tumbuhlah Sehun" goda Kyungsoo.

•••

Pagi ini, cuaca Seoul sedang mendung. Junmyeon sudah menyiapkan payungnya, jika hujan akan turun.

Kyungsoo juga melakukan hal yang sama dengan Junmyeon. Mereka duduk dikantin, sambil menunggu dosen datang kekampus dan siap mengajar. 

Junmyeon memesan sandwich dan Kyungsoo memesan mie ramen. Junmyeon sebenarnya bingung dengan Kyungsoo, kenapa ia memilih ramen sebagai sarapannya, sementara siang makan waffle cokelat.

Kyungsoo bilang sudah menjadi kebiasaan buruknya. Sempat diprotes oleh orang tuanya, tapi Kyungsoo tidak peduli.

"Oh iya, bagaimana apa panitia dan pihak kampus setuju dengan ideku waktu itu? Yang mengenai tiket?" tanya Junmyeon.

"Yoi. Mereka setuju, Jun. Terima kasih ya sudah kasih saran yang cemerlang itu. Jadi, kami punya dana lebih untuk keperluan yang kurang" jawab Kyungsoo sambil tersenyum.

"Kau tahu. Kita sudah semakin jarang mengobrol tentang keluh kesah setiap sebelum tidur. Dulu kita sering melakukannya, sekarang karena kamu terlalu capek, dan aku juga begitu. Kita tidak pernah melakukannya lagi" kata Junmyeon sedih.

"Kamu benar. Maafkan aku ya, Jun. Mulai malam ini, bagaimana kita melakukannya lagi?" tanya Kyungsoo.

Junmyeon mengangguk setuju. Kyungsoo tersenyum tulus dan menikmati ramen pedasnya. Ya, setiap malam dan sebelum tidur. Mereka selalu punya sesi saling bertukar keluh kesah mereka dengan kegiatan mereka.

Tapi, semenjak bekerja, Kyungsoo yang semakin sibuk dengan BEM, Junmyeon yang sibuk dengan urusannya sendiri. Mereka melupakan sesi itu.

Junmyeon melihat Joohyun yang masuk ke kantin bersama teman wanitanya. Entah kenapa, yang biasa disetiap paginya, Junmyeon selalu mengecek instageam gadis itu, sekarang sudah tidak lagi.

Bahkan Junmyeon sudah melupakan sosok gadis itu. Perasaannya semakin lama, semakin buram. Malah ia menjadi membayangkan Sehun yang menghiasi paginya.

Junmyeon mendengus kesal, dan menggelengkan kepalanya. Ia berkeras hati, dirinya masih normal. Kyungsoo menatap Junmyeon dengan bingung.

"Kamu tidak apa-apa, Jun?" tanya Kyungsoo.

"Tidak apa-apa, Kyung. Tiba-tiba saja suara Baekhyun menggema ditelinga" jawab Junmyeon bohong.

"Kamu kangen Baekhyun, ya?" tanya Kyungsoo.

"Mungkin. Atau tidak" jawab Junmyeon.

Junmyeon terkekeh geli dan melanjutkan makan sandwichnya sampai habis.

Ia mengerutkan dahinya bingung, saat nama Sehun terpampang dilayar handphone miliknya.

Sehun
Selamat menikmati sandwichmu, Bunny.

Junmyeon tersedak kaget. Ia mengedipkan matanya berkali-kali melihat handphonenya. Ia melihat disekelilingnya, mencari keberadaan Sehun.

Bagaimana Sehun tahu Junmyeon sarapan dengan sandwichnya?

Namun, pertanyaannya dijawab oleh keberadaan Jongin yang berdiri didepan pintu seorang diri.

TO BE CONTINUED

1 Billion Views [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang