18

848 84 8
                                    

*Yehet*

Sehun baru saja datang dari tempat Laundry, karena harus mencuci sepreinya akibat ulahnya semalam. Sementara Junmyeon yang baru saja mengganti seprei baru, sedang mandi.

It's a love shot. Na na na na na

Sehun mengernyitkan dahinya bingung dan melihat nama Kyungsoo tertera di layar handphone milik Junmyeon.

Ia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 siang. Sehun yakin, Kyungsoo panik dan khawatir terhadap Junmyeon yang tidak pulang ke apartemennya.

"Hyung, ada telepon dari Kyungsoo!'' teriak Sehun.

"Angkat saja!" teriak Junmyeon dari dalam kamar mandi.

Sehun mengangkat telepon Kyungsoo. Dengan perasaan takut, jika Kyungsoo akan marah padanya karena membawa Junmyeon.

"Halo, hyung?".

"...."

"Iya dia bersamaku semalam. Dia sedang mandi. Tidak, kami tidak apa-apa.. Baiklah aku akan memberitahukannya pada Jun. Oke, terima kasih".

Sehun mematikan telepon Kyungsoo dan meletakkannya di meja kecil samping tidur. Ia menoleh saat suara pintu kanar mandi terbuka.

Junmyeon masih menggunakan piyama, dan ia mengeringkan rambutnya yang masih basah. Sehun memperhatikan jalan Junmyeon dan ekspresi menahan sakit dipinggangnya.

"Apa sakit, hyung? Aku minta maaf kalau semalam aku kasar?" tanya Sehun.

Wajah Junmyeon kembali merona jika ia mengingat kejadian semalam. Ia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Kyungsoo kenapa telepon?" tanya Junmyeon.

"Ah, dia cuma memberitahukan bahwa besok harus kembali bekerja. Karena, Minseok sudah kembali ke Seoul hari ini" jawab Sehun.

"Oh.. Kamu mau kemana? Kenapa sudah rapi sekali?" tanya Junmyeon.

"Aku ada panggilan mendadak dari manajer, harus ke SM" jawab Sehun. Mulut Junmyeon membentuk huruf 'o' dan menganggukkan kepalanya. "Tidak apa-apa aku tinggal sebentar?" tanya Sehun.

"Tidak apa-apa. Don't worry about me, Hunnie!".

"Jangan kemana-mana, sebelum aku pulang, mengerti?" tanya Sehun.

Junmyeon mengangguk menurut.

"Dan ya, walpaper handphonemu, kenapa kudu pakai foto Yixing?" tanya Sehun.

"Wae? Yixing kan sepupu aku?''.

Sehun menghela nafasnya dengan kasar. "Aku tahu. Tapi, harus menjadikan wallpaper? Aku rasa sepupu manapun tidak perlu seperti itu?" sindir Sehun.

"Apa kamu cemburu?" goda Junmyeon.

"Kalau aku jawab iya, apa kamu akan mengganti foto Yixing dengan fotoku?".

"Iya! Tapi, masalahnya aku belum punya fotomu" jawab Junmyeon jujur.

Sehun langsung mengambil handphone milik Junmyeon, dan mencoba mencari nama instagramnya. Lalu, ia mengambil satu foto selca dari SNS miliknya pribadi.

Setelah berhasil mendownload, ia menjadikan foto selcanya walpaper. Ia meletakkan handphone Junmyeon ke meja dan menatap Junmyeon sambil tersenyum.

"Jangan buka hpmu sebelum aku pergi. Ingat pesanku, jangan kemana-mana sebelum aku menginjakkan kakiku di apartemen. Dan jangan membukakan pintu ke orang asing, meskipun itu Jongin atau Chanyeol. Mengerti?".

Junmyeon tertawa geli. Namun, ia menganggukkan kepalanya. Sehun mendekati Junmyeon dan mencium kening Junmyeon dengan lembut.

"Love you, Jun" bisiknya.

Wajah Junmyeon kembali memerah namun ia mengecup singkat bibir Sehun. "Love you more. Be carefull".

Sehun tersenyum dan keluar dari kamarnya. Junmyeon mengantarkan Sehun sampai keluar dan masuk ke dalam lift. Junmyeon buru-buru menutup pintu dan bersandar. Ia memegang jantungnya yang sudah tidak karuan.

Ia berjalan masuk kekamar dan mengambil handphone miliknya. Ia penasaran dengan walpaper barunya. Ia menatap handphonenya dengan datar.

''Apa-apaan ini?!" teriaknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Kyungsoo menghela nafasnya lega, mendengar Junmyeon berada di apartemen Sehun. Ia takut jika, Sehun dan Junmyeon berantem. Dan berujung Sehun meninggalkan Junmyeon sendirian diluar sana.

"Hyung..'' sapa Jongin yang tidur disampingnya.

Kyungsoo menatap Jongin horror. Ia menendang Jongin sehingga pria berkulit lebih gelap jatuh dari ranjangnya.

"Kau ini kenapa sih hyung? Malah nendang?" tanya Jongin kesal.

Mata Kyungsoo membulat, dan memukul Jongin dengan bantalnya berkali-kali.

"Kita ini tidak pacaran, dan kamu merebut keperjakaanku, bodoh!" kata Kyungsoo histeris.

"Ya! Aw aw aw!  Ampun hyung, ampun!!!!" kata Jongin.

"Aku minta maaf. Tapi.. Aku suka sama kamu, hyung. Apa kamu tidak sadar itu?".

Kyungsoo terdiam dan menatap Jongin. Ia melihat kebohongan dimata Jongin, tapi ia tidak menemukannya.

"Haruskah aku berterima kasih pada Baekhyun hyung yang mempertemukan kita berdua?" tanya Jongin.

"Aku sudah memilikimu secara fisik. Dan sskarang bolehkah aku memiliki hatimu, hyung?" tanya Jongin.

Sebenarnya, Kyungsoo senang. Tapi, ia berpura-pura menatap Jongin kesal. Lalu, ia kembali memukul kepala Jongin dengan bantalnya.

"Kau sudah mengambilnya bodoh!" kata Kyungsoo.

Jongin menatap Kyungsoo, terperangah, tidak percaya. Kyungsoo mengiyakan dirinya?

"Hyung, kamu... Kamu mau jadi pasangan hidupku?" tanya Jongin.

Kyungsoo menganggukkan kepalanya dengan pelan, namun yakin. Jongin tersenyum dan langsung memeluk Kyungsoo dengan erat. Berkali-kali, ia mencium pundak Kyungsoo.

"Dasar mesum!" kata Kyungsoo.

TO BE CONTINUED

Beberapa part lagi end yaaa~
Terima kasih sudah membaca ff gaje ini
Mohon maklum jika banyak typo bertebaran

1 Billion Views [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang