END?

1.2K 90 10
                                    

Junmyeon yang merasa diperhatikan, langsung menoleh. Ia terkejut menatap Sehun yang sudah basah. Ia langsung berdiri. Baru saja ingin melangkah menghampiri Sehun.

Pria tinggi itu terlebih dulu, berjalan dan memeluk Junmyeon dengan erat. Sehun memejamkan matanya dan tangan kanannya memegang kepala Junmyeon.

"Maaf. Maafkan aku, hyung" sesal Sehun.

Junmyeon sedikit tersentuh dan membalas pelukan Sehun dengan erat pula. Ia menganggukkan kepalanya, dan mengelus punggung pria tinggi itu..

"Kamu kehujanan, Hun?" tanya Junmyeon.

Sehun mengabaikan pertanyaan Junmyeon. Ia hanya diam dan hanya memeluk Junmyeon.

•••

Junmyeon membuatkan susu cokelat panas dan meletakkan beberapa biskuit cokelat dipiring. Selagi menunggu Sehun yang sedang mandi.

Sehun keluar dari kamar mandi, dengan memakai kaos berwarna hitam dan celana tidur. Rambutnya yang masih basah. Ia duduk dikursi, sambil menatap Junmyeon.

Junmyeon meletakkan susu cokelat panas didepan Sehun, lalu ia duduk disamping Sehun sambil makan biskuit.

"Kamu ada hutang penjelasan padaku, Sehun" kata Junmyeon.

Sehun minum susu cokelat panas, namun tersedak karena ia lupa susu itu masih panas. Junmyeon langsung bangkit dan mengelus punggung Sehun.

"Itu masih panas" tegur Junmyeon.

"Hyung.. Waktu itu Luhan datang ke apartemen. Aku tidak tahu kenapa dia datang. Aku tidak mengundangnya" kata Sehun.

Junmyeon mendengarnya dengan baik dan tidak memotong. Ia hanya menatap Sehun.

"Aku tahu, dia pasti dari apartemenku. Karena, aku melihatnya berjalan menjauhi kamar ini. Bersyukur kamu tidak membuka pintu untuknya. Dia tiba-tiba menciumku dan memelukku. Aku tahu kamu marah karena aku diam, kan? Aku terlalu shock hyung. Tapi, sungguh aku tidak punya hubungan apa-apa dengannya" jelas Sehun.

"Lalu, kenapa kamu membiarkan dia ada diapartemenmu?" tanya Junmyeon.

"Ah, dia pingsan karena belum makan seharian. Walaupun aku tidak menyukainya, bukan berarti aku tega membiarkan dia pingsan" jawab Sehun.

Junmyeon mengangguk mengerti. Ia menatap mata Sehun dengan lekat. Berkat Kyungsoo yang selalu mengajarinya tentang tatapan yang jujur atau tidak. Junmyeon bisa membedakan mana orang yang jujur, mana yang berbohong.

Sehun berkata jujur. Ia tersenyum lega, bahwa dirinya hanya salah paham tentang Sehun. Meskipun, dia masih kesal karena Sehun hanya diam.

Ia bangkit dari duduknya, dan kedua tangannya memegang pipi Sehun yang tirus. Ia mencium sisi bibir Sehun dan tersenyum.

Ia duduk kembali dan menikmati biskuit cokelatnya.

"Apa maksudnya tadi?" tanya Sehun.

"Luhan menciumnya diarea itu kan? Jadi, aku menghapus jejaknya" jawab Junmyeon.

1 Billion Views [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang