[Sebelum di baca, jangan lupa vote and coment biar author lebih semangat buat update. Happy reading 🍂]Pukul 15:00 anak-anak Thunder sudah bersiap dengan motor dan senjata masing-masing.
Di posisi depan ada Bintang yang membonceng Langit dengan bendera kebanggaan Thunder di tangan Langit.Sedangkan di posisi kedua ada Alex, Zafir dan di posisi ketiga ada Aries dan Aster.
Di belakang inti Thunder, ada sekitar 40 motor anggota Thunder.Ya, mereka cuman mengeluarkan 40 anggota saja.
Jumlah keseluruhan anggota Thunder jika di hitung ada ratusan.Setelah sampai di tempat yang di tentukan, terlihat nama Alfa di bendera yang di pegang seseorang.
Ya Alfa, Alfa adalah musuh besar Thunder.
Sejak dulu Geng Alfa berusaha untuk menjatuhkan Geng Thunder tetapi usaha mereka selalu gagal.
Bintang tersenyum melihat jumlah anggota Alfa yang dia tebak mungkin ada 100.Dia suka tantangan. Sudah lama dia tidak mematahkan tulang orang.
Dan mata dia menangkap sosok lelaki. Ah lelaki itu belum mati ternyata.
Setelah perang 1 bulan lalu, Bintang mengira dia sudah mati karena keadaannya yang mengenaskan."Diego Naufal Tara, ternyata banyak nyawa juga lu ya? Kapan mati? Padahal gue sangat menantikan hari itu. Oh ya, luka pas kemaren kurang ya? Oh gue lupa. Seharusnya kemaren bukan cuman kaki lu aja yang gue patahin, tapi leher lu juga." Ejek Bintang dengan senyum meremehkan
"Gue gak bakal mati di tangan iblis kayak lu!" Jawab Diego seakan dia tidak takut dengan Bintang padahal, dengan susah payah dia menelan salivanya.
Bahkan kejadian 1 bulan lalu masih berputar tanpa jeda di memori ingatannya.Kejadian di mana dia harus berbaring di rumah sakit luar negeri hanya karena pukulan dan sayatan dari seorang Orion Bintang Bagaskara.
Dia bahkan tak pantas di sebut manusia. Bagi Diego, Bintang adalah gambaran dari iblis.Jangan tanyakan kenapa Diego masih punya nyali untuk menghadapi Bintang. Semua itu karena dia sangat menjunjung tinggi harga diri nya.
Dia tak mau di anggap remeh oleh anggota-anggota Alfa.Dia tak mau di anggap pengecut. Semangat dia seakan bertambah ketika melihat jumlah anggota Thunder yang bisa di hitung dengan jari.
Sepertinya hari ini dewa sedang berpihak kepadanya."Oh ya? Masih punya nyali lu sama gue? Yakin bakal menang?" Tanya Bintang
"Harusnya gue yang tanya sama lu. Yakin bakal menang? Gak liat anggota Alfa lebih banyak? Anggota lu cuman 40 doang? Modelan kek gini lu jadiin anggota? Ah iya gue ingat. Pantes aja anggota lu dekil semua. Orang anggota lu anak jalanan yang gak jelas asal usulnya." Jawab Diego
Bintang naik pintam ketika mendengar kata anak jalanan. Ke-lima inti Thunder hanya menggeleng kepala salut dengan nyali Diego.
Dia bahkan sudah membangunkan singga yang tengah tertidur dengan menghina anggota Thunder.
Walaupun kebanyakan dari anggota Thunder adalah anak yang tak memiliki orang tua, semua itu gak Masalah bagi mereka. Bagaimana pun mereka juga ciptaan Tuhan.Inti Thunder adalah keluarga bagi mereka, dan mereka adalah keluarga bagi inti Thunder
"Bangsat!! Seharusnya kemaren lu mati aja!! Percuman hidup tapi gak guna!!" Gertak Bintang dengan melayangkan bogeman mentah ke wajah tampan Diego.
Diego tersenyum puas karena ternyata usaha yang dia lakukan untuk memancing emosi Bintang berhasil.
Peperangan antara Thunder dan Alfa pun di mulai.
Langit tersenyum puas karena dapat menjatuhkan 5 musuh dalam 1 pukulan."Anjing!" Maki Aster ketika tulang keringnya di tendang oleh salah satu anggota Alfa.
Dengan amarah yang memuncak, Aster menendang musuh tanpa ampun.Sepertinya anggota Thunder menikmati pertengkaran mereka saat ini.
Bintang dengan senangnya meladeni pukulan Diego yang menurut dia bukan apa-apa itu.
Dengan sekali hentakan, Bintang membanting Diego ke tanah dan menyayat tangan Diego dengan pisau kecil yang dia ambil dari saku celananya.
Katakan saja dia curang karena memakai benda tajam.Tapi, itulah Bintang.
Dia takkan puas ketika belum melihat darah korbannya berceceran dan belum menyium bau anyir dari darah korbannya."Akh!" Pekik Diego ketika pisau Bintang menembus kulitnya
Rasanya begitu perih.
Bintang mengarahkan pisau tersebut ke pipi Diego dan menggoresnya mejadi bentuk bunga.
Dan terakhir, pisau tersebut dia goreskan ke leher jenjang Diego.Ah sepertinya Bintang melupakan sesuatu.
Dengan segera dia mengambil garam yang ada di saku celana nya lalu menaburkan ke luka yang telah dia buat.Bagi Bintang, darah takkan lengakp tanpa garam.
Dia sangat menikmati sensasi menderita mangsanya ketika mendapat taburan garam di bagian lukanya.
Bintang tersenyum puas melihat hasil maha karyanya yang menurut dia begitu indah dengan warna merah alami dari darah.Dengan tak punya hatinya, Bintang membanting dan menendang kepala Diego dengan kuatnya sehingga menyebabkan Diego pingsan tak sadarkan diri.
Dia memandang ke arah 5 sahabatnya dan anggota Alfa yang telah berjatuhan.Ah Alex, bahkan es kutub itu terlihat bersemangat meladeni musuhnya.
Sikap Alex dan Bintang tak berbeda jauh.
Mereka tak bakal merespon jika hal itu tidak penting.
Tapi, Bintang terlihat lebih banyak bicara di banding Alex."Aries, Zafir, awas!!!!" Teriak Bintang ketika melihat salah satu anggota Alfa yang siap memukul tengkuk Aries dan Zafir dengan 1 batang balok di tangannya.
Tapi selang beberapa menit, Bintang bernapas lega karena Aries dan Zafir sudah lebih dulu menyadari keberadaan musuh.Kini semua anggota Alfa sudah tumbang, dan hanya menyisakan anggota Thunder.
"Ada yang luka?" Tanya Bintang memastikan
"Gak ada. Hanya kepala Arga yang berdarah gara-gara di pukul menggunakan balok." Sahut salah satu anggota Thunder
"Steven bawa motor Arga, langsung ke RS. Duitnya udah gue teansfer. Zafir hubungi ambulance buat ngangkut anggota Alfa. Yang lain ikut gue buat beli minum sekalian istirahat di warung dekat pertigaan depan," perintah Bintang yang di angguki oleh anggota Thunder
Walaupun di kenal tak punya hati, Bintang memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi.
Dia takkan meninggalkan korbannya begitu saja tanpa pertangung jawaban. Sekejam-kejamnya Bintang, dia takkan merenggut nyawa seseorang.
Bagi dia, yang pantas menggambil nyawa manusia adalah sang pencipta.Dia akan membunuh tapi tergantung dari kesalahannya.
Menurut Bintang, manusia yang mulutnya tak bisa di jaga seperti Diego harusnya mati saja!
Dia paling benci dengan sosok manusia yang tak menggunakan mulutnya dengan baik.
Berbicara seenaknya tanpa memfilter apa yang ingin di katakan.Dia pernah mengalami hal itu dan dia tau rasanya bagiamana ketika di kucilkan oleh semua orang.
Di katakan 'anak haram, anak jalanan, tak punya orang tua, anak yang gak jelas asal-usulnya'.
Semuanya masih membekas.Semua ini karena lelaki bajingan itu. Lelaki bajingan yang membuat kehidupannya dan ibu nya menjadi neraka. Dia bersumpah takkan pernah memaafkan bajingan itu.
Tetapi di balik penderitaannya, Tuhan mengirimkannya pahlawan yang mau menjadi Papa nya.
Papa Mercell atau yang kerap di kenal publik dengan sebutan Tn.Marcellino
Dia sangat bersyukur di pertemukan dengan Papa Marcell.Jika bukan karena Papa Marcell, mungkin nasib dia sama seperti anggota Thunder yang lainnya.
Tinggal di jalanan sendirian tanpa keluarga.
Setelah ambulance datang, Bintang dan anak-anak lainnya bergegas untuk mencari minum agar memuaskan dahaga mereka yang sejak tadi mereka tahan.Hallo guys, apa kabar hari ini?
Baik-baik saja kan?
Jangan lupa dukung Thunder dengan cara vote, coment, follow dan share sebanyak-banyaknya ke teman kalian agar mereka juga turut mengenal Thunder
@Orion Bintang Bagaskara
@Talia Ellana Gemilang
@Langit Araga
@Zafir Aiman Rishav
@Alexander Sky
@Aries Sebastian
@Aster Samudera
@Nova Gemilang
@Angkasa Gemilang
@Davinda Feisya Navya
@Diego Naufal TaraJangan lupa juga untuk follow akun Instagram aku @oey.anastasia
KAMU SEDANG MEMBACA
THUNDER [On going]
RomanceApa yang terjadi jika ketua Geng motor tak berhati di pertemukan dengan gadis polos, manja dan ceroboh? simak selengkapnya disini!