4#RASA APAKAH INI?

160 17 0
                                    

[Sebelum di baca, jangan lupa vote and coment biar author lebih semangat buat update. Happy reading 🍂]

"Kenapa gak di makan?" Tanya Langit kepada Talia yang sejak tadi hanya diam tak berkutik

Jika punya kemampuan untuk menghilang, Talia ingin menghilang saat ini juga. Dia tak kuat jika di tatap begitu intens oleh parah lelaki yang ada di meja tempat dia duduk. Walaupun wajah mereka bagai dewa Yunani, tatapannya begitu menusuk bagi Talia. Mengapa otaknya saat ini tidak bisa mencari alasan?
Oh ayolah kali ini saja. Dirinya semakin gugup
"Anu."

Bintang menaikkan salah satu alisnya "Anu apa?"

Double dead. Rasanya lidah Talia keluh untuk mengucapkan kata. Cukup! Dirinya harus melawan ego agar dia bisa terlepas dari harimau-harimau ini. Dengan susah payah, dia menjawab pertanyaan Bintang "Gimana cara makannya?"

"Huahahaa," kini tawa teman-teman Bintang tak tertahan lagi

Pada saat seperti dia masih saja gengsi? Dasar betina
Apakah semua perempuan begitu? Harus di tanya baru di beri tahu? Tapi sepertinya hanya Talia saja yang menahan gengsinya hingga titik ini

Lihatlah sekarang Talia di ketawai oleh parah harimau tidak punya akhlak itu.
Bukannya bantu, eh malah ngetawain.
Sepertinya mata Talia sudah memerah karena amarah.

Tahan Talia, tahan! Jangan menangis di sini, bisa-bisa parah harimau tertawa lagi. Hanya itu yang bisa Talia katakan untuk dirinya.

"Caranya gini," Bintang menyampur gado-gado sambil memegang tangan Talia

'Deg!'

Rasa apakah ini? Kenapa jantung Bintang berdetak kencang? Apakah ada yang salah dengan jantungannya?

Kenapa gadis ini terlihat begitu manis?
Apakah ini yang di namakan cinta? Ah tidak-tidak! Cinta yang tulus hanya dari Mama seorang, ingat itu Bintang!

Dengan segera Bintang menggelengkan kepalanya.
Talia hanya mengangguk dan kemudian menyantap gado-gado tersebut.

Sial! Kenapa rasanya begitu enak?
Talia tak pernah merasakan kenikmatan seperti ini ketika menyantap makanan di restoran.
Sepertinya makanan ini akan menjadi candu bagi Talia.

Bintang tersenyum melihat Talia menikmati makanannya. "Bagaimana rasanya ratu Gemilang?"

"Biasa saja." Hey ayolah gengsi mu jangan kau pelihara terus nak

Cara makan mu saja sudah seperti orang kelaparan.
Masih bisa mengelak? Dasar Talia

"Dasar betina, gengsi di pelihara." Dengus Zafir

"Ck, makan saja berantakan seperti ini." Kesal Bintang sambil menghapus bekas sambal kacang di bibir Talia

Talia hanya tersenyum kikuk sambil melanjutkan makannya.

Oke, sepertinya hari ini jantungnya terlalu banyak berinteraksi makanya tidak sehat.Dan sepertinya dia harus memeriksanya ke dokter jantung.

Omg, bagaimana ini? Dia sama sekali belum ijin ke Ayah dan Bundanya bahwa hari ini dia akan pulang telat.

Tapi, masa bodo lah. Biarkan mereka panik dan abang lucktunutnya di marahi. Melihat abangnya di marahi dan uang jajannya di potong adalah tujuan awal Talia.

Setelah selesai makan dan membayar, Bintang mengantar Talia pulang sedangkan teman-temannya sudah duluan kembali ke rumah karena sudah pukul 08:00.

"Di mana rumah lu?" Tanya Bintang

Dengan sedikit kesadaran yang terkumpul, Talia memberikan alamat rumahnya "Jalan Kamboja nomor 5"

Tak ada yang berkutik. Bintang sibuk dengan jalanan, Talia sibuk menguap. Tanpa sadar, Talia memeluk erat pinggang Bintang. Bibir Bintang membentuk satu lengkungan.

Ada apa dengan gadis ini? Bagaiman bisa dia membuat Bintang tidak ingin jauh-jauh darinya?
Apakah dia memiliki mantra tersendiri?

Di saat berbondong-bondong gadis mendekati atau menyentuh Bintang, dengan segera dia menyuruh mereka menjauh. Tapi, sepertinya itu tidak berlaku untuk seorang Talia Ellana Gemilang.

Bintang bahkan dengan suka rela mengantar Talia pulang ke rumahnya. Bagai di sihir, Bintang selalu merasa nyaman di dekat gadis itu. Kepolosannya, keceriaannya, gengsinya, semua itu bagai magnet yang menarik Bintang untuk mengenal gadis itu lebih dalam lagi.

Bulu mata lentik dan bola mata cokelat tua Talia mengingatkan Bintang pada sosok alm.Bundanya
Ngomong-ngomong, Bunda sedang apa ya di sana?
Bintang jadi merindukan sosok Mamanya. Dia rindu omelan Mamanya, keceriaan Mamanya, pelukan Mamanya, dia rindu ketika Bundanya bercerita.

"Apakah Mama merindukan Bintang? Anak Mama sekarang sudah besar. Sudah tidak rewel lagi seperti dulu, Bintang janji bakal jadi orang sukses. Semua itu demi Mama. Mama adalah bulan untuk Bintang.
Bintang pikir, Bintang bakal kehilangan arah tanpa Mama. Kata Mama, Bintang harus jadi anak yang kuat bukan? Bintang sudah membuktikan itu Mama. Buktinya, Bintang masih bertahan saat ini walau tak ada Mama di sisi Bintang. " Batin Bintang dengan setetes air mata yang sudah membasahi pipinya

Dengan segera dia menghapus cairan itu.
Dia tak boleh lemah. Dia bisa buktikan pada dunia bahwa dia bisa.

Dia tidak lemah! Dia adalah Bintang yang selalu bersinar walau sinarnya redup!

"Talia, bangun, kita sudah sampai." Bintang menepuk tangan Talia dengan lembut

Dengan segera, Talia turun dari motor tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bintang
"Um makasih kak, hati-hati"

Bintang melajuhkan motor ke kediamannya.
Setelah memarkirkan motor di garasi, dengan siulan kecil Bintang masuk ke dalam rumah.

"Dari mana saja kamu? Selamat kamu berhasil membuat Papa khawatir." Omel Tn.Marcellino

Benar sekali tebakan Bintang. Papa nya takkan tidur sebelum dia kembali "Biasa, main"

"Kenapa tidak ijin dulu? Kalau ada apa-apa sama kamu bagaimana? Papa tidak ingin kehilangan kamu!" Muncullah sosok penyayang dari Papa nya.
Bintang sangat bersyukur memiliki Papa seperti Tn.Marcellino

"Dengerin Bintang, Papa terlalu khawatir. Bintang yang sekarang bukan Bintang yang dulu. Bintang yang selalu nyusahin papa, Bintang yang selalu nangis walau jatuh dikit aja, Bintang yang selalu kesal kalau papa telat pulang kerja, Bintang yang sekarang adalah Bintang yang kuat. Sudah cukup Bintang nyusahin papa. Sekarang, waktunya Bintang buat balas semua kebaikan papa." Bujuk Bintang

Tuan Marcell tersenyum menanggapi ucapan sang putra tunggal "Liat kamu tersenyum saja papa sudah senang. Istirahatlah, Papa tau kamu capek"

Hallo guys, apa kabar hari ini?
Baik-baik saja kan?
Jangan lupa dukung Thunder dengan cara vote, coment, follow dan share sebanyak-banyaknya ke teman kalian agar mereka juga turut mengenal Thunder
@Orion Bintang Bagaskara
@Talia Ellana Gemilang
@Langit Araga
@Zafir Aiman Rishav
@Alexander Sky
@Aries Sebastian
@Aster Samudera
@Nova Gemilang
@Angkasa Gemilang
@Davinda Feisya Navya
@Diego Naufal Tara

Jangan lupa um follow akun Instagram aku @oey.anastasia

See you next chapter❣️

THUNDER [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang