3#PERTEMUAN KE-DUA

167 19 0
                                    

[Sebelum di baca, jangan lupa vote and coment biar author lebih semangat buat update. Happy reading 🍂]

Pernah gak sih kalian Ketika jalan bareng abang atau teman, kalian di tinggal begitu saja di tengah jalan dengan alasan harus cepat-cepat pulang lah, harus ketemu gebetanlah, kalau kalian begitu berarti nasib kalian sama dengan Talia.

Talia saat ini sedang berjalan seraya menyumpah serapi abangnya. Bagaimana dia tidak jengkel? Abangnya meninggalkan dia di tengah jalan dengan alasan gebetannya sedang ngambek gara-gara tidak di jemput.

Hey ayolah, Talia itu adeknya.
Bagaimana bisa dia lebih mementingkan gebetannya di banding Talia?

Tega sekali abangnya. Talia berjanji, jika sudah sampai di rumah dia akan mengadukan kepada Bunda dan Ayahnya.

Liat saja, Ayah pasti memotong uang jajan abangnya.
Ah sepertinya Talia tidak sabar melihat hal itu terjadi.

Sekarang yang Talia mau adalah cepat sampai di rumah. Dari ujung jalan, Talia melihat segerombolan geng motor.

"Mati aku, ah semoga dia tidak melihat ku."ujar Talia sambil menutup wajahnya menggunakan tas sekolahnya

Tapi, sepertinya hari ini bukan hari keberuntungannya.

Pertama dia di tabrak ketua geng motor yang tidak punya hati, ke dua dia di tinggal di jalan sendiri oleh abangnya, ke empat Angkasa dan Vinda sedang sibuk, ke lima dia di pertemukan lagi dengan ketua geng motor itu.

Hey apakah dunia begitu sempit?
Padahal Talia berharap agar dia tidak bertemu lagi dengan lelaki itu.

Bukan apa hanya saja semua orang tau kalau lelaki itu adalah iblis tak berhati.
Bisa-bisa, Talia mati di tangannya.

"Bunda, tolong Talia. Talia belum bisa bahagiain Bunda sama Ayah. Kalau Talia mati sekarang, maafin Talia dan soal es krim yang kemaren di kulkas, itu Talia yang colong." Batin Talia ketika Bintang dan teman-temannya sudah berhenti dengan sempurnanya di depan sampingnya

Tidak ada pilihan lain lagi.
Talia harus pura-pura tidak melihat keberadaan mereka lalu berjalan lebih cepat agar terlepas dari harimau yang sedang kelaparan.

"TALIA ELLANA GEMILANG!" Seru Bintang menyebutkan nama lengkap Talia sehingga membuat Talia langsung berhenti.

Apa? Apakah Talia tidak salah dengar? Bagaimana dia bisa mengetahui nama lengkap Talia? Bahkan mereka baru bertemu hari ini.
Benar-benar gila.

"Mau kemana?" Tanya Bintang yang sudah berdiri di samping Talia

"Ya, ya pulang lah." Jawab Talia dengan keberanian yang hanya sebesar upil

"Eh ada neng Talia, sini kenalan dulu sama babang. Nama babang Aster Samudera," Goda Aster yang baru turun dari motor dengan anggota inti lainnya.

"Yahahaha berani juga lu Ter." Ejek Zafir

"Palingan pas pulang kepalanya di penggal." Sambung Aries

"Talia sama abang Langit aja. Bintang mah gak berani sama babang Langit." Celetuk Langit yang di hadiahi tatapan tajam Bintang

Alex sudah pusing dengan kelakuan sahabat-sahabatnya. Bagaimana bisa dia bersahabat dengan manusia tidak waras seperti mereka?
Ya mereka, tidak termaksud Bintang.

"Stres" kini Alex bersuara

"Iya Lex, iya. Kita mah penuh noda dosa, gak seperti lu yang suci." Sahut Aster

"Kita? Lu aja kali!" Gertak Langit, Zafir dan Aries

Bintang yang sejak tadi diam kini bersuara. "Kenapa baru pulang?"

THUNDER [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang