Rafaone
*send you a picture*
Waduuuuhh babang Ezra lagi jalan bareng sama neng Ara
Apakah tanda tanda akan balikan?????
Kurang gercep lu akakakakka.
Mang enak
Inget kata gue minta maaf engga buat lo mati.Bacot
Setelah membalas pesan dari Rafael, Arsenio mematikan handphonenya dan membuang ke sembarang arah.
"Si Anjing."
Mood Arsenio yang tadinya memang tidak baik menjadi semakin tidak baik. Pikiran negatif muncul seperti apa jangan jangan Ara nggak mau diajak pergi yah karena hal tersebut dan yang menyebabkan makin parah adalah ketika Arsenio mengalihkan pikirannya dengan bermain game bukannya semakin baik malah semakin buruk karena selalu kalah.
Ayah yang tidak sengaja mendengarpun semakin khawatir karena sejak anaknya pulang mukanya engga seceria biasanya padahal seinget Ayah udah beliin yang anaknya mau kok, dan hari hari hanya diisi kalo engga main game, main sama rafael, atau yah dipaksa temenin Buna buat temenin belanja. Ayah semakin khawatir apa ada yang terlewat yang Ayah engga tau yah.
"Arsenio, apa Ayah boleh masuk?" Tanya Ayah sambil tanganya mengetuk ngetuk pintu kamar Arsen.
"Iya Ayah."
"Kamu kenapa sih Ayah denger dari tadi kayanya ngomel ngomel sendiri?"
"Engga apa apa Ayah." Jawab Arsen berbohong kepada Ayah, sebenarnya Arsen sedang tidak mau diganggu atau menjawab pertanyaan dari siapapun tapi karena Ayah yang mengetuk pintunya mau tidak mau Arsen membukakan pintunya untuk Ayah.
"Engga mungkin orang muka kamu dari awal kamu sampe rumah ditekuk mulu, terus itu bibir juga manyun terus perasaan Ayah udah beliin itu game. Kok masih gini mukanya." Ucap Ayah memperhatikan Arsen dari tadi mukanya masih memasang muka seperti kesal itu. "Oh iya kata Buna, kamu balikan sama Ara? Kok Ayah gak pernah liat dia ke rumah, yang ke rumah malah Rafa terus." Lanjut Ayah kembali.
"Bukan balikan Ayah, tapi baikan. Baikan." Ucap Arsenio.
"Oh gitu, terus mana anaknya kok gak pernah kamu ajak kesini atau kamu yang ke rumah Ara?"
"Gimana mau diajak main, Arsen chat aja jawabnya kaya gamau gamau gitu. Padahal Ara bilang kalo udah mantan tetep jadi temenan bukan masalah, tapi sama Arsen gitu." Keluh Arsen malu tanpa menatap Ayahnya. Sebenarnya Arsen jarang bercerita kepada Ayah, karena biasanya Arsen bercerita dengan Buna. Ayah juga bukan tipe orang yang akan langsung tanya kalo ada apa apa dengan anaknya, karena biasanya Ayah akan bertanya dahulu kepada Buna atau biasanya Buna yang akan bercerita langsung.
Ayah yang mendengar keluhan Arsen, mulai mengerti mengapa anaknya menjadi seperti ini. "Coba Arsen cerita dulu sama Ayah pelan pelan. Siapa tau Ayah bisa kasih saran dari pandangan laki laki." Ucap Ayah tersenyum.
Arsen yang mendengarkan hal tersebut merasakan memang tidak ada salahnya untuk bercerita dengan Ayah, karena bagaimanpun Ayah adalah lelaki yang dia percaya pasti bisa membantunya dalam berbagai situasi sejak dia kecil. Arsenpun mulai menceritakan masalah yang terjadi antara Arsen dan Ara, mulai dari alasan Ara memutuskan dirinya, mereka baikan sampai dimana Arsen sempat marah karena Ara dekat dengan laki laki lain.
"Kamu udah minta maaf sama Ara?" Tanya Ayah
"Udahkan makanya kita baikan. Gimana sih Ayah, engga denger cerita Arsen yah." Keluh Arsen dengan muka kesalnya karena merasa Ayah tidak mendengarkan Arsen.
"Loh minta maaf yang kamu ngatur ngatur Ara. Emang udah?" Tanya Ayah kembali dengan suara yang lebih halus, agar Arsen lebih luluh mendengarkannya.
"Hmm..gimana yah Ayah. Belum sih, tapi emang Arsen harus minta maaf? kan Arsen cuman kasih tau Arsen engga suka." Kekeh Arsen merasa tidak bersalah, menurutnya apa yang salah, harusnya Ara paham bahwa Arsen takut kejadian antara Ara dan Ezra kembali terjadi. Emang dulu Ara pikir Ara dan Ezra apa kalo bukan teman.
"Arsen, yang harus kamu tau laki laki itu harus bisa memberikan kenyamanan, dengan kamu ngatur cara dia berteman kamu udah nggak memberikan dia kenyamanan loh. Bener kata Ara dulu pas kalian jadian Ara juga gak pernah ngatur kamu mau deket sama siapapun." Ucap Ayah yang langsung dibantah oleh Arsen. "Tapi Yah kalo emang dia gak ngatur tapi Ara tetep mutusin aku tuh." Arsen masih tetap kekeh bahwa disini dia tidak salah.
"Nah salah Ara disini adalah Ara gak mau komunikasiin itu sama kamu, sampe akhirnya dia pendem sendiri dan jadinya kaya bom waktu." Jawab Ayah kembali.
"Dalam hubungan itu yang terpenting adalah komunikasi, dan saling percaya satu sama lain. Kamu harus percaya kalo Ara tetep bisa sayang kamu walau temen cowonya banyak atau malah banyak yang suka sama dia, dan Ara juga harus bisa komunikasiin kalo memang ada sesuatu yang salah dari kalian berdua biar engga ada yang bertanya tanya diantara kalian, karena kaliankan bukan mind reader. Kamu juga kalo merasa benar ngasih taunya yang baik kasih pengertian yang baik. Berlaku untuk sebaliknya." Ayah memberikan penjelasan. "Mungkin ini masih sulit bagi kalian, tapi pelan pelan pasti bisa. Apalagi kalo emang Arsen sayang sekali dengan Ara." Lanjut Ayah mengelus kepala Arsen.
"Tapi kalo misal Ara yang salah masa Arsen harus minta maaf duluan sih?" Tanya Arsen masih tetap mau mempertahankan egonya.
"Loh minta maaf itu bukan berarti salah nak, apalagi sama perempuan yang kamu sayang dan itu gak akan membuat kamu terlihat lemah Arsenio." Jelas Ayah. "Udah gak usah sedih lagi, kalo kamu minta maaf nanti Ara pasti maafin kamu. Percaya sama Ayah. Lagi kamu bentar lagi pulang jangan begitu mukanya, kasian Buna kalo kamu nggak ada dia kangen banget sama kamu masa pas km dirumah malah mukanya sedih gitu sih, kasiankan kalo Buna kepikiran." Lanjutnya sambil berlalu keluar dari kamar Arsenio membiarkan Arsenio merenungkan perkataanya.
-tbc-
haiiiii! part yang lumayan panjang, semoga kalian ngga bosen ya sama part boys talk antara Arsen dan ayahnya.
tbh kita berdua setuju bgt bahwa dalam hubungan itu kuncinya adalah komunikasi. mungkin dulu kita berdua masih alay yah kyk suka gamau ngalah gitu sm pasangan tp seiring berjalannya waktu yah jadi dewasa secara natural. karena mau kita ngalah sebagaimanapun tp kita ngga komunikasiin ke pasangan yah jadinya kita ngerasa ada beban gitu hehehehebtw happy long weekend yah!
mengingat tiap harinya positif corona selalu tinggi, kita berdua ngga akan bosen utk ingetin stay healthy, pakai masker terus dan rajin cuci tangan!c u on next chapter!
btw, kl kita bikin works isi gengnya Bang chan, Lee Know & Juyeon ada yg tertarik baca ngga?
YOU ARE READING
Begin Again - 2Hyunjin
Fanfiction2017, Arabella memutuskan hubungannya dengan Arsenio karena kecewa padanya. 2020, Jogjakarta, mereka dipertemukan kembali pada circle pertemanan yang sama. Apakah kebetulan itu nyata?