"sahabat selamanya" ucap keenam orang itu sambil berpelukan
"semoga persahabatan kita abadi ya.. pokoknya kita ber-enam harus selalu bersama, harus selalu ada setiap waktu.. dan jangan pernah melupakan satu-samalain" tambah seseorang dari antara mereka
Janji ke-6 orang remaja puteri itu, saat merayakan ulang tahun persahabatan mereka yang ke 4 tahun.. Adel sangat menyayangi teman-temannya itu.. Adel bahkan rela melakukan apapun asal sahabat-sahabatnya itu bahagia..
Begitulah kira-kira janji-janji yang pernah Adel dan teman-temannya ucapkan saat perpisahan kelas xii sebulan yang lalu.. ia masih percaya saat itu bahwa mereka semua adalah teman-teman dan sahabat yang akan selalu ada untuknya, orang-orang yang tidak akan pernah meninggalkannya dalam suka maupun duka.. sekarang ia mulai ragu untuk hal itu....
Sudah sebulan sejak ia menyelesaikan sekolahnya di bangku SMA selama itu pula tidak ada satu orangpun yang menghubunginya.. miris memang, semua menjauhinya sekarang.. padahal dulu, setiap hari mereka pasti menghubungi atau sekedar bertanya kabar pada Adel.
"sudahlah Nak, jangan bersedih terus.. kekalahanmu kali ini bukan jadi penentu kesuksesanmu kedepannya.. masih banyak jalan yang lain menuju kesuksesanmu.. Tuhan punya rencana yang terbaik untukmu.. percayalah" ucap sang papa mengelus pelan kepala Adel
"tapi,, Adel malu pa.. teman-teman Adel lulus semua.." ucapnya dengan mata berkaca-kaca
"sayang, setiap orang punya rejeki masing-masing.. jadi mungkin saat ini memang rejeki mereka, jadi Adel harus semangat, berdoa sama Tuhan supaya Tuhan memberi petunjuk yang terbaik buat Adel.."
"iya pa. adel janji akan bisa lebih baik lagi kedepannya." Ucapnya tersenyum
Semua teman-teman Adel sedang sibuk dengan kampus barunya, bahkan mereka tidak ada yang sekedar memberi semangat padanya. Kakak kelas yang dulu dekat dan ia anggap sebagai saudara sendiri tidak ada yang bertanya tentang hasil ujiannya Adel. Mungkin mereka semua sudah tahu bahwa adel gagal di SBMPTN tahun ini.
Siang itu, Rizky teman sekolahnya mengajaknya untuk makan siang di sebuah restoran, tanpa pikir panjang, Adel langsung menyetujui untuk ikut datang.
"eh, Adel udang datang" sapanya begitu Adel datang
"iya" jawabnya seadanya.. sambil melihat ternyata disana ada beberapa orang teman SMA nya dulu
Seperti biasa, mereka makan siang sambil mengobrol, walau Adel lebih banyak diam sebenarnya..karna teman-temannya sibuk membicarakan tentang kampus barunya masing-masing. Berbeda dengan Adel yang memang belum mencoba malalui jalur yang lain..
"eh, lihat nih, ibu Ditha chat aku.. nanyain masuk dimana" ucap Desy tiba-tiba membaca pesan di salah satu social medianya
"iya, aku juga.. ibu itu barusan nge chat aku" timpal Santy juga
Adel yang mendengar hal itu merasa sangat sedih, bagaimana tidak.. ibu Ditha yang teman-temannya ceritakan adalah guru pembimbingnya di olimpiade dulu. Adel bukanlah anak yang bodoh, justru dia selalu mendapat peringkat di sekolahnya, tapi sayangnya nasib baik tidak menghampirinya di ujian seleksi bersama ini.
Mereka menghabiskan waktu sampai sore untuk bercerita-cerita disana.. kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing... walau sebenarnya Adel hanya sebagai pendengar saja, karena tidak ada kesempatan untuknya berbicara samasekali..
#skip
Keesokan harinya, Adel mendapat kabar melalui group angkatannya jika orang tua dari salah satu temannya meninggal dunia.. dengan segera mereka semua merespon turut berbela sungkawa.. bahkan teman-temannya yang lain pergi ke tempat teman mereka yang kemalangan itu walau menghabiskan satu hari perjalanan..Saat itu, Adel merasa bahwa teman-temannya memang benar-benar sangat perhatian satu samalain.. dan mungkin dia yang bersikap terlalu berlebihan karena teman-temannya atau sahabat-sahabatnya tidak menghubunginya..
"Del," panggil papanya sebelum berangkat ke kantor. Ayahnya adalah seorang pengacara
"iya pa?"
"ini" ucapnya memberi sebuah amplop pada Adel
"apa ini pa?"
"adel buka saja sendiri, ya sudah papa pergi dulu ya sayang" ucapnya pamit
"iya pa, hati-hati" Balasnya
Sambil tetap mengamati amplop yang ada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST FOR ME
ChickLitPerjalan setiap orang untuk mencapai sukses tentu tidak ada yang sama. Tapi percayalah, semua sudah punya bagian masing-masing. Walaupun jalan yang kamu tempuh penuh lika-liku, bangkitlah.. Karena Dia sudah menyiapkan yang terbaik untuk setiap orang...