11

21 4 0
                                    

"kamu ini, untung saja si bos nggak marah tadi" ucap Lolyta setelah melepas tangan Adel

"maaf bu" sesalnya

"lagian, bagaimana kamu bisa akrab dengan pak Daniel?" tanyanya heran

"kita ketemu di lift beberapa waktu yang lalu bu, dan kebetulan beliau juga orang Indonesia " jawabnya

"hmm" responnya lalu berlalu meninggalkan Adel yang kebingungan disana

"randy... kamu kapan sih pulang ke Indonesia ini dengan membawa calon menantu mama bukan membawa kertas-kertas itu?" ucap mamanya begitu Randy sampai di depan pintu rumahnya

"ma, Aku itu capek.. seharian kerja. Urusan menantu.. nanti juga akan ketemu sendiri ma" ucapnya lalu berlalu meninggalkan mamanya yang kesal melihat tingkah anaknya itu

"menikah?"

Kata itu selalu saja diucapkan mamanya padanya.. hingga Randy bosan mendengarnya... kata itu tidak pernah ada di kamus hidupnya setidaknya sampai saat ini.. ia tahu, ia harus melalui fase itu.. tapi sampai sekarang ia bahkan belum mampu menemukan seseorang yang membuatnya ingin menikahinya.. ia sangat jarang dekat dengan wanita.. kebanyakan perempuan yang mencoba dekat dengannya tidak akan bertahan lama karena tidak berani dengan dirinya.. dan para perempuuan itu sebagian besar sangat membuatnya muak, bagaimana ia tidak.. mereka akan selalu mengajak dirinya berbelanja atau ke salon,, dan mereka hanya mengincar hartanya saja.. padahal dirinya sangat berharap jika ada seseorang yang mencitai dirinya dengan tulus tanpa memandang materi, dan terutama menyayangi dan menerima dirinya apa adanya.. dan salah satu paling penting baginya adalah wanita itu harus mencintai kedua orang tuanya.. tapi di usianya yang ke dua puluh tujuh tahun ini, belum ada seorangpun yang bisa menggetarkan hatinya dan membuatnya jatuh cinta..

Sementara itu, Adel sedang berbelanja di supermarket malam ini setelah pulang dari kantor..

"aduh..." Adel sedang berusaha untuk meraih sebuah snack yang berada di rak yang tinggi.. sementara dirinya mempunyai tubuh yang pendek untuk ukuran orang luar..

"terimakasih" ucapnya tulus begitu seorang pemuda mengambilkannya untuknya

"sama-sama miss" ucapnya dengan jantung yang berdetak sangat kencang sambil terus memperhatikan perempuan yang telah berlalu itu...

Enam bulan kemudian..

"selamat ibu manager.. kamu kamu luar biasa Adel... dari awal aku memang sudah yakin jika kamu itu salah satu orang yang bisa diperhitungkan disini.." ucap Daniel sambil menyalam Adel dan menatapnya dalam... tidak munafik jika Daniel mengakui jika ia sudah jatuh hati pada gadis cantik dari negeri yang sama dengannya itu, walaupun gadis itu terkenal dengan sifatnya yang tertutup,, tapi ia sangat terpesona dengan semangat, kerja keras gadis itu.. dan jangan lupakan wajah cantik itu

"selamat mengemban tugas dan tanggung jawab yang baru.. saya minta kerjasamanya untuk memajukan perusahaan kita ini" ucap Randy pada Adel saat pengangkatannya jadi manager.. dengan wajah dinginn dan tatapan matanya yang setajam elang, ia menyalam gadis itu

Adel segera menyambut tangan atasannya itu dan balas memandang wajah itu

Deg

Entah kenapa jantung Randy bergetak kencang melihat bola mata itu,,, baru kali iini ada seseorang yang berani balas menatapnya tanpa takut seperti itu.. segera ia mengalihkan pandangannya dari Adel

"terimakasih pak, saya jugamohon bimbingannya.." balasnya dengan formal

THE BEST FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang