Di kampus, Adel mengambil jurusan ekonomi.. Adel yang sekarang tergolong orang yang susah bergaul.. sehingga saat ini ia hanya punya beberapa teman di kampusnya.. sedangkan teman-temannya saat sekolah dulu atau bahkan sahabatnnya sendiri tidak pernah menghubungi Adel sampai saat ini..
Keadaan papa adel sendiri masih sama seperti dulu.. ia masih setia berbaring dan menutup matanya. setiap hari ia hanya ditemani oleh temannya Dodi.. keluarganya bahkan tidak peduli padanya. Dodi selalu memberi kabar Ayahnya pada Adel dan menyuruh adel untuk focus kuliah dulu.
Enam bulan kembali berlalu begitu cepat.. Adel sudah bisa menyesuaikan diri dengan teman-temannya disana, walau di dalam hatinya ia sangat sedih dan khawatir karena papanya sudah hampir setahun lamanya koma.
Kring....kring....
Tiba-tiba handphonenya berbunyi..
"halo.. iya kenapa om?"
"---------------------"
"sekarang om?"
"-----------------------"
"iya om, Adel pulang hari ini juga"
Mendengar permintaan Dodi membuat fikiran Adel menjadi was-was,, selama ini ketika Adel meminta untuk pulang dan menemuii papanya, Dodi selalu melarang Adel dan menyuruh Adel untuk tetap focus kuliah, tapi saat ini tiba-tiba Dodi menyuruhnya untuk pulang. Adel khawatir jika terjadi hal buruk dengan papanya
Tanpa persiapan apa-apa sebelumnya, Adel segera berangkat dan pulang ke Indonesia..
Setelah beberapa jam kemudian, setelah sampai di bandara, dengan terburu-buru Adel segera menuju rumah sakit tempat papanya di rawat.
"om...." Ucap Adel berteriak dan berlari di koridor rumah sakit mengejar Dodi
"Adel.." ucapnya parau
"papa dimana om, bagaimana keadaannya?" tanyanya langsung
"ayok," ucapnya lalu berjalan mendahului adel
Adel segera mengikuti Dodi dan diam saja tanpa bertanya, pikirannya saat ini dipenuhi dengan keadaan papanya
"rumah? Untuk apa kita ke rumah om? Papa sudah sadar ya? Iyakan om?" tanyanya antusias
Tapi Dodi tak kunjung menjawab pertanyaan gadis itu. Ia segera masuk dan menyuruh Adel mengikutinya
Dengan segera Adel turun dari mobil..
"om, kenapa suasananya sangat ramai.. dan bendera,,, bendera itu... hiksssssssss" tangis Adel seketika pecah melihat bendera di depan rumanya. Ia sangat berharap bahwa yang meninggal adalah bukan papanya... ia tidak punya siapa-siapa lagi jika papanya sampai meninggalkannya
Dengan cepat, Adel berlari memasuki rumahnya.. dengan segera ia masuk tanpa mempedulikan pandangan orang-orang disekitarnya lagi
Deg
"papa.........................................." teriaknya
Ia segera menuju ke seseorang yang terbaring disana..
Hikssss...hikssss.... Papa.... Papa ini semua hanya mimpi kan? Iya kan pa? hikss... pa, bangun pa.. Adel mohon.. bangun pa... hikss...hikss... Adel nggak punya siapa-siapa lagi.. jangan tinggalin Adel pa... hiksss....
"adel, sudah ya nak.. ikhlaskan papamu.. biarkan papamu tenang disana nak.. sekarang dia sudah bahagia disana dengan mamamu.. dia sudah tidak sakit lagi" ucap Dodi menenangkan Adel
Sementara keluarga ayahnya hanya berdiri jauh dan memandang Adel dengan sorot kebencian..
"kenapa om.. kenapa papa tega lakuin semua ini pada Adel om? Adel sekarang udah nggak punya orang tua. Nggak ada lagi yang sayang sama Adel om" ucapnya..
"ssttt,, kamu tidak sendiri nak,, kamu masih punya om.. jangan terus seperti ini, papamu pasti tidak suka melihat Adel seperti ini." Ucapnya menenangkan
Setelah tangisnya mulai reda, Adel kemudian duduk sambil memandang papanya dalam diam
"bagaimana Adel bisa hidup tanpa ada papa disamping Adel pa? kenapa papa tega ninggalin Adel seorang diri, apa sekarang papa udah sama mama sekarang? Apa kalian sedang melihat Adel saat ini pa, ma? Adel masih butuh papa. Cukup hany amama yang pergi ninggalin Adel pa... kenapa harus secepat ini, Adel mohon, papa harus kembali.. jangan tinggalinAdel.. " ucapnya pada sang papa walau hanya dalam hati..
Keesokan harinya, jenazah Andre dikuburkan.. Adel hanya memandang nanar gundukan tanah itu.. air matanya bahkan sudah kering karena terus menerus menangis.. tidak ada satu orang pun yang peduli dengan dia kecuali dodi.. tapi saat ini Dodi sibuk dengan urusan pemakaman Andre.. karena keluarga Andre sendiri memilih lepas tangan..
"pa, ma... kalian sudah tenang disana sekarang.. selamat tinggal.. Adel sayang kalian.. doa Adel selalu bersama papa dan mama.. Adel janji akan jadi anak yang mandiri, anak yang sukses.. Adel pulang dulu ya ma, pa." ucapnya lalu beranjak darisana
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEST FOR ME
ChickLitPerjalan setiap orang untuk mencapai sukses tentu tidak ada yang sama. Tapi percayalah, semua sudah punya bagian masing-masing. Walaupun jalan yang kamu tempuh penuh lika-liku, bangkitlah.. Karena Dia sudah menyiapkan yang terbaik untuk setiap orang...