6

20 7 0
                                    

Setelah sampai di rumah, ia langsung disambut dengan pandangan menusuk dari nenek dan omnya

"tanda tangani ini" perintah omnya memberi sebuah selembar kertas

Adel langsung membaca kertas itu..

"enggak om, maaf. Adel tidak akan memberikan semua peninggalan papa untuk kalian" tolaknya

"kurang ajar. Kamu itu masih anak kecil, jadi sudah sewajarnya kami yang mengolah itu semua" ucap neneknya

"kalian benar-benar keterlaluan. Papa bahkan baru dikubur, kalian sudah sibuk mengurusi harta.. yang ada dipikiran kalian hanya harta dan harta saja. Sampai kapanpun kalian tidak akan mendaparkannya" ucapnya melawan mereka

"benar. Kalian tidak akan bisa memiliki semua itu. Saya yang akan menjamin itu semua" ucap Dodi yang tiba-tiba masuk

"ini masalah keluarga kami" ucap Om nya

"saya adalah pengacara dari Andre, jadi saya berhak ikut campur atas semua ini" ucapnya

Akhirnya om dan nenek Adel akhirnya memilih pergi dan meninggalkan Adel dan Dodi disana

"om, Adel nggak mau memberikan itu semua pada mereka" ucapnya pelan

"tenang saja nak, om yang akan menjamin semuanya. Om tidak akan membiarkan mereka mengambil apa yang sudah menjadi milikmu."

"terimakasih banyak atas semuanya om" ucapnya tulus

"ya.. sama-sama"

Keesokan harinya Adel mendapat notifikasi di hpnya..

Group chat

Risky: hai guys, gue dengar bokapnya Adel meninggal ya?

Santy: iya, gue dengar sih begituu

Desy: iya, bokap gue kesana semalam

Risky: jadi gimana nih, kita kesana nggak.. secara Adel kan teman sekelas kita dulunya..

Beny: gue nggak bisa. Sorry ya..

Dany: sorry bro, gue juga sibuk

Aku nggak bisa ya (99)

Rizky: yaudah, semua pada sibuk. Jadi nggak ada yang pergi kesana.. tapi setidaknya dana social kita nggak ada gitu?

Santy: nggak usah, Adel kan orang kaya, dia pasti nggak butuh itu.. selain itu jujur aja ya, gue dah malas berteman sama dia.. malu dongg..

Desy: malu kenapa

Santy: ya secara dia kan nggak kuliah dan nggak lulus dimana-mana ucapnya

Miranda: iya, gue setuju sama santy.. padahal ya Adel kan juara di kelas, nggak mungkinkan nggak lulus.. berarti selama ini dia curang dong...

Rizky: kalian, Adel sedang berduka kalian malas mengatainya.

Miranda: bukan mengatai loh, ini bicara Fakta

Adelia c left

Membaca obrolan teman-temannya itu membuat Adel semakin sakit.. tapi sekarang ia sudah tidak peduli lagi.. apapun yang teman-temannya itu katakan.. Adel sudah tak peduli lagi.. akhirnya hari itu, ia memutuskan untuk segera kembali ke Amerika

"ma, pa, Adel pamit ya. Adel harus melanjutkan pendidikan Adel. Adel janji nggak akan sedih lagi mulai sekarang, Adel akan jadi cewek yang kuat, dan mandiri. Adel akan sering-sering berkunjung kesini" ucapnya pamit ke kuburan kedua orang tuanya sebelum ia ke bandara.

"bi, pak Jono.. tolong jaga rumah ini ya.. kalian rawat... kalian bisa tinggal disini dan anggap saja sebagai rumah sendiri.. tapi saya mohon barang-barang papa dan mama jangan diapa-apakan.. ya.."

"iya non.. non hati-hati disana ya.. harus sukses dan kita tunggu di Indonesia ya non, jangan sampai nggak pulang" ucap Bi imah

"iya bi," ucapnya sambil berusaha menahan tangisnya dalam diam

THE BEST FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang