9

21 5 0
                                    

"ma.. pa.. apa kabar kalian? Kalian sudah sama-sama disana kan? Apa kalian sudah bahagia disana? Semoga saja sudah ya.. dan aku yakin pastinya sudah.. ma.. pa... maafkan Adel ya.. maafkan Adel yang baru bisa datang kesini setelah 5 tahun ini... sudah lama sekali ya ma, pa.. adel rindu kalian.. sangat,,, adel pengen kumpul sama kalian lagi.. Adel lelah dengan semua ini.. Adel lelah harus berpura-pura kuat dihadapan orang banyak.. terkadang Adel berfikir kenapa Adel bernasip seperti ini... tapi Adel sadar, adel salah kan pa jika bicara seperti itu.? Ini udah jadi takdir Adel... adel janji akan bahagia untuk kalian berdua.. sekarang Adel udah kerja di perusahaan besar ma, pa.. kalian banggakan sama Adel ma, pa? adel harap kalian bangga sama Adel.. sebenarnya banyak hal yang ingin Adel ceritakan sama kalian.. tapi Adel harus pamit.. oh ya pa, ma.. rumah kita dulu masih bagus loh.. bi Imah menjaganya dengan baik... tapi Adel nggak bisa berlama-lama disana.. adel pasti akan sedih terus jika mengingat rumah itu dan kenangannya... ma..pa... Adel pamit mau kembali ke AS ya.. adel Cuma dapat cuti sebentar.. Adel janji akan kembali kesini suatu saat nanti.. Adel sayang kalian berdua.. sangat sayang.. dan pastinya Adel rindu kalian.. kalian bahagia disnaa ya.. jangan khawatir sama Adel... Adel pasti bahagia disini.. miss you somuch mom.dad" ucapnya sambil menitikkan air mata

Setelah dari makam kedua orang tuanya, Adel segera menuju rumahnya untuk pamit pada pembantunya dulu itu.

"bi, Adel pamit ya.. bibik sama bapak baik-baik disini.. Adel nitip rumah ini lagi ya sama kalian.. nanti Adel akan bantu untuk kebutuhan kalian sehari-hari." Ucapnya

"terimakasih non.. semoga non bahagia selalu ya dan jangan lupa kembali ke Indonesia ya Non"

"amin. Saya pasti akan kembali bi, tapi setelah kerjaan Adel selesai disana " ucapnya sambil menyalim mereka berdua. Kemudian Adel segera menuju bandara dan berangkat kembali ke Amerika

"selamat pagi pak"

"morning sir" terdengar sapaan dari para karyawan ketika lelaki itu lewat

Tapi semua sapaan mereka hanya dibalas dengan deheman saja, tanpa memangdang kearah mereka samasekali

"hm"

Dengan segera laki-laki itu segera melangkahkan kakinya ke ruangannya

"bagaimana dengan yang saya perintahkan kemarin? Kamu sudah membuat pemberitahuan kepada semua perusahaan cabang?" tanyanya pada sang Asisten yang bernama Daniel Nugraha

"sudah pak, saya sudah memberitahukan jika kita sedang merekrut karyawan berprestasi dari kantor cabang untuk ditempatkan di kantor pusat. Sesuai dengan criteria yang bapak ajukan" jawabnya

"ok, berikan nama-namanya pada saya setelah semua sudah terkumpul"

"baik pak"

"Adel, silahkah duduk" ucap atasannya

"ada apa ya pak? Apa saya melakukan kesalahan?" tanyanya was-was walau wajahnya tanpa ekspresi

"tidak.. justru saya ingin menyampakan kabar gembira padamu. Mulai minggu depan kamu tidak bekerja disini lagi"

"hah? Maksud bapak saya di pecat? Tapi kontrak saya kan sudah saya perpanjang pak" tanyanya sedih

"bukann.. kamu bekerja di kantor pusat mulai minggu depan" ucapnya Tommy antusias

"hah? Kok bisa pak?" Tanya Adel heran

"tentu saja, saya langsung mengusulkan namamu setelah ada surat perekrutan karyawan berpresasi untuk bekerja di kantor pusat minggu lalu. Dan sesuai dengan dugaan saya, kamu berhasil Adel" ucapnya

"benarkah? Terimakasih pak. Tapi apakah saya pantas pak?" tanyanya tidak yakin

"iya, selamat Adel. Kamu pantas mendapatkannya, bahkan sangat pantas"

"terimakasih pak" ucapnya

"ya, sama-sama Adel" ucapnya

THE BEST FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang