Setelah selesai makan malam, Juan pun langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Aza kebingungan harus menggoda Juan seperti bagaimana lagi, tubuhnya juga terasa dingin memakai tanktop begini. Biasanya dia hanya menggunakan piyama dengan motif kartun.
"Mba, masuk aja sana ke ruangan Mas Juan," pinta Bi Inah.
"Ih Aza takut Bi, nanti alesannya apa?"" tanya Aza.
"Bilang aja numpang belajar gitu. Kan banyak buku-buku mba," ujar Bi Inah. Aza pun setuju dengan pendapat Bi Inah. Lalu menuju ruang kerja suaminya itu.
"Mas Juan..," panggil Aza lalu membuka pintu ruang kerja Juan dengan pelan-pelan.
"Aza boleh masuk kan?"" tanya mengintip dari balik pintu.
"Iya," jawab Juan singkat.
"Ada apa?"" tanya Juan saat istrinya itu masuk ke ruang kerjanya.
"Gapapa... aku mau pinjem buku boleh Mas? Aku lagi ada tugas kuliah nih," ujar Aza.
Juan tidak menjawab hanya mengangguk yang berarti mengizinkan.
Aza memulia acting-nya dengan berjalan ke arah rak buku di belakang meja kerja Juan. Berpura-pura mencari buku yang Aza sendiri tidak tahu buku apa yang harus ia pilih. Aza terus melirik ke arah Juan, melihat apa yang sedang Juan kerjakan.
Brrrrrrr.
Tubuh Aza terasa dingin menggunakan baju yang terlalu minim ini. Air conditioner ruang kerja Juan ternyata terlalu dingin untuk Aza, Aza mengelus-elus tubuhnya sendiri tanda kedinginan.
"Makanya pake baju yang bener kamu za," ujar Juan yang ternyata memperhatikan Aza.
"Hehe iya Mas," jawab Aza. Aza bingung harus menjawab apa selain kata 'iya'. Dan Juan kembali fokus pada pekerjaannya.
"Bukunya belom dapet?"" tanya Juan dan membalikan tubuhnya menghadap Aza. Aza yang gugup ditatap Juan langsung mengambil sembarang buku di rak tersebut.
"Ini udah Mas," jawab Aza menunjukan buku yang diambilnya tanpa ia lihat terlebih dahulu.
Juan tidak menjawab, dirinya terkejut matanya membesar melihat buku yang diambil Aza.
Buku sakral miliknya yang dicari Aza? Buat apa? pikir Juan.
Aza yang bingung melihat Juan mematung pun ikut terkejut saat mengetahui buku apa yang tak sengaja ia ambil.
"Ka-kamasutra?"" ujar Aza gugup. Aza bukan gadis polos atau lugu, Aza tahu isi bacaan buku ini.
Juan pun tercengang ketika Aza membaca buku itu. Bagaimanapun Juan itu pria dewasa, yang membutuhkan bacaan-bacaan seperti itu.
"Kamu buat apa buku itu Za? Matkul apa?"" tanya Juan penasaran. Siapa dosen yang menyuruh mahasiswanya membaca buku seperti itu? Bagaimanapun Aza ini istrinya Juan, Juan patut mengkhawatirkannya.
"Eh kenapa?"" tanya Aza.
"Mata kuliah apa yang mengharuskan kamu membaca itu Za? Siapa dosennya?"" tanya Juan dan bangkit dari bangkunya berjalan menuju Aza.
"Ehmmm."Aza bingung harus mencari alasan apa, ditambah jaraknya dan Juan yang sedekat ini serta Aza merasa kedinginan di sini.
"Kok kamu diam? Apa bukan buat tugas kuliah?"" tanya Juan kembali.
Tumben banget laki gue bawel, batin Aza.
"Hehe iya Mas, Aza penasaran aja sama isinya," ujar Aza berbohong.
"Serius?"" tanya Juan lalu merapatkan tubuhnya ke Aza. Jantung Aza semakin berdegub kencang.
Ya Tuhan ... Aza mau pingsan!!!
"I-iya Mas.. Aza kan udah besar," jawab Aza.
"Hmm." Tangan Juan menyentuh tangan Aza, tubuhnya semakin rapat dengan istrinya itu.
"Beli sendiri aja," ujar Juan lalu menarik buku sakral itu dari tangan Aza dan menyimpannya kembali. Sedangkan Aza masih mematung di tempatnya.
"Gue kira gue bakal dicium." Ups. Aza keceplosan dengan bodohnya dan Juan pun mendengar ucapan Aza itu.
"Mau apa Za?"" tanya Juan kembali.
"Engga!!!!!," ujar Aza dengan sedikit teriak lalu melarikan diri keluar dari ruang kerja Juan dengan cepat. Juan hanya tertawa melihat tingkah laku istrinya itu.
***
"Haduuuuuuh," ujar Aza saat sampai di kamarnya.
"Kok jadi gue yang kegoda gini si?"
"Ayo dong Aza!!! Lo yang harus bikin Mas Juan tergila-gila." Aza menyemangati dirinya sendiri., lalu Aza berjalan ke arah nakas meja di samping tempat tidurnya untuk mengambil binder kuliahnya dan pulpen.
Aza mulai menuliskan beberapa point rencananya itu.
1) Bersikap manis dan lembut kepada Mas Juan
2) Perhatian sama Mas Juan
3) Pakai baju sexi untuk menggoda Mas Juan
4) Belajar masak buat Mas Juan
"Apa lagi ya?"" tanya Aza pada dirinya sendiri.
"Zaa," panggil Juan dari depan kamar Aza.
"Iya, Mas?"" tanya Aza setelah membuka pintu kamarnya.
"Kirain udah tidur," ujar Juan.
"Belom, kenapa Mas?"" tanya Aza.
"Gapapa mastiin aja," jawab Juan.
"Tumben banget Mas," ujar Aza, Juan tidak menjawab melainkan menyentil kening Aza dan berjalan ke kamarnya. Aza masih mematung di depan pintu kamarnya melihat tubuh Juan yang pergi menjauh namun wangi maskulinnya masih tertinggal.
"Besok jangan pake baju gitu ya Za, pake piyama kartunmu aja seperti biasa," ujar Juan dari depan kamarnya. Kamar Juan dan Aza memang sebelahan.
"Kenapa emangnya Mas?"" tanya Aza.
"Nanti aku tergoda Za," ujar Juan lalu masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Aza terkejut mendengar ucapan Juan.
Tergoda? Berarti berhasil dong? batin Aza.
Aza pun semakin semangat untuk melanjutkan project-nya ini.
"Oke, besok kita coba pake baju yang lebih sexy. Walaupun kedinginan nih badan gue yang penting laki gue minta diangetin," ujar Aza dengan penuh semangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aza's Project
ChickLit1 Dalam #Chicklit 1 Dalam #CEO 1 Dalam #Comedy 1 Dalam #RomCom 1 Dalam #Campus 1 Dalam #Bucin 2 Dalam #Roman 3 Dalam #Romance 3 Dalam #Perjodohan *** Aza Shakila, nama yang memiliki arti perempuan berparas cantik, rupawan dan nyaman dalam berbicara...