Aza's Project : Siapa itu?

102K 8.8K 125
                                    

Sudah satu minggu Aza disibukan dengan Project Puteri Kampusnya ini, ditambah ia juga sibuk membantu Miss Devi membuat artikel Juan. 

Sebenarnya ia sangat malas dan kesal harus sering bertemu dengan Devi, api cemburu sering muncul begitu saja saat Devi menceritakan kisahnya dengan Juan dulu. Di tambah ia hanya bertemu berdua dengan Devi, sudah tidak pernah bertemu bertiga dengan Juan.

Padahal tujuan Aza membantu Devi adalah agar sering bertemu dengan Juan dan Devi tidak hanya bertemu berdua dengan suaminya itu.

"Ohiya, saya denger kamu jadi Puteri Ekonomi ya?" Tanya Devi.

"Iya Miss" Jawab Aza. 

"Waah selamat ya, nanti saya bantu-bantu ya. Saya salah satu jurinya soalnya" Ujar Devi.

Mata Aza pun berbinar, 'Ada orang dalem nih' Batin Aza.

"Juan juga loh di undang jadi salah satu judge nya" Ujar Devi.

Mata berbinar Aza redup seketika, ia merutuki nasipnya ketika diingatkan kembali kalau Juan salah satu yang akan menilai Aza. Kenapa harus suaminya yang menjadi juri? Ia sungguh malu kalau sampai salah dan kalah. Aza tak sanggup diceramahi Juan kalau ia begitu bodoh dalam kuliah.

Setelah bertemu dengan Miss Devi, Aza segera pergi untuk bertemu dengan Robi.

"Zaa.. gimana?" Tanya Robi. Saat ini Aza sudah di taman belakang kampus bersama Robi. Sudah seminggu ini dia rajin bertemu dengan mantan gebetannya untuk membahas perihal Puteri Kampus.

"Gue pesimis Rob.." Ujar Aza lemah.

"Yah kok pesimis? Apa coba yang dipesimisin dari lo? Nih ya gue liat Puteri-Puteri kampus lain gak ada yang secantik lo kok" Ujar Robi.

"Itu karena lo liat cuma dari fisik, gak semua bisa dinilai dari fisik, cantik, putih, tinggi. Itu bonus" Ujar Aza.

"Sedangkan gue lemah dibagian pelajaran dan public speaking Rob. Lo kenapa milih gue sih?" Tanya Aza.

"Karena gue percaya sama lo za, lo pasti bisa" Ujar Robi dengan serius meyakinkan Aza. Aza pun tersentuh mendengar ucapan Robi yang percaya padanya.

"Lo udah gak ada matkul kan?" Tanya Robi. Aza pun mengangguk.

"Yaudah gue bantu lo belajar ya" Ujar Robi.

"Tapi gue udah ada janji sama Naya sama Sabrina, mereka mau bantuin gue belajar hari ini" Ujar Aza.

"Yaudah, Gue boleh ikut ya?" Tanya Robi. Aza pun hanya mengangguk, ia tidak enak untuk menolak.

Mereka bertemu di salah satu Kafe yang terletak di dekat kantor Juan. Aza berangkat bersama Naya dan Sabrina menggunakan mobil Aza, sedangkan Robi berangkat sendiri. 

"Tas baru nih za? gila duit lo gak berseri ya" Ujar Sabrina.

"Tau lo, enak banget mobil bagus, barang semua branded" Ujar Naya.

Aza hanya tersenyum mendengar ucapan teman-temannya. 'Duit laki gue ini' Jawab Aza dalam hati.

"Eh kemaren gue liat lo baliknya ke arah Permata Hijau deh Za, bukannya rumah lo di Tangerang ya?" Tanya Sabrina. Dan Aza bingung harus menjawab apa.

"E-eh iya, gue lagi nginep dirumah sepupu gue itu. Gue takut telat ngampus soalnya jadi nginep di tempat sepupu gue deh" Ujar Aza berbohong. Dan kedua temannya hanya ber-Oh ria.

"Eh lo tau gak sih, Pak Juan juga daerah Permata Hijau tau rumahnya" Ujar Naya.

Aza memejamkan matanya sebentar. Mengapa Naya harus tahu semua tentang Juan sih? Batin Aza kesal.

Aza's ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang