Aza's Project : Extra-Part Lagi Gakpapa Lah YA

77.4K 6.6K 908
                                    

Tiga bulan berlalu dengan cepat, Cala pun sudah berusia 6 bulan jalan 7 bulan. Aza harus ekstra dalam menjaga Cala, karena Cala sudah mulai belajar merangkak. Sehingga ia harus ekstra mengurus Cala yang sudah mulai tak bisa diam. Usia yang sudah mulai aktif ya bund, ditambah bapaknya Cala juga semakin aktif dengan tingkah ajaibnya bund.

Aza tidak menggunakan pengasuh karena ia ingin mengurus anaknya sendiri, kadang dibantu oleh Bi Inah dan Juan. Ia juga merasa masih sanggup mengurus Cala sendiri, karena jadwal kuliahnya juga belum padat. Saat Aza kuliah, Cala bersama Bi Inah dirumah atau terkadang Juan yang bekerja dari rumah saat pekerjaannya tak menumpuk.

Tapi, semester ini Aza sudah harus mengambil kelas metodelogi penelitian. Yang mana Aza akan mulai sibuk menyusun proposal skripsinya. Seperti hari ini ia mendapat jadwal bimbingan perdananya secara dadakan.

"Kok dadakan sih Nay?" Tanya Aza kesal.

"Mana gue tau, orang gue juga baru dikasih tau tadi" Jawab Naya.

Bersyukurnya adalah Aza satu dosen pembimbing bersama Naya, sedangkan Sabrina terpisah sendiri.

"Yah anak gue gimana nih? Bi Inah lagi izin ke tempat anaknya lagi sore baru balik" Ujar Aza.

"Titipin laki lo aja" Jawab Naya dengan santai.

"Laki gue lagi cari nafkah, minggu depan iPhone terbaru keluar soalnya" Jawab Aza.

"Gue satu lah mintain laki lo" Ujar Naya.

"Boleh, sini jadi infal pengasuh Cala dulu tiga bulan aja deh hahaha" Ujar Aza.

"Sialan lo hahaha, yaudah jadinya gimana?" Tanya Naya.

"Yaudah nanti gue fikirin deh, ketemu dikampus deh ya" Ujar Aza lalu memutuskan panggilan telepon mereka karena Cala menangis.

"Apa sayang? Mau mam ya?" Tanya Aza lalu menggendong Cala dan mengajaknya keluar kamar untuk makan siang.

Selesai menyuapi Cala, Aza segera merapikan barang-barang keperluan Cala yang harus dibawa, Aza juga tak lupa membawa keperluan untuk kuliahnya.

Ia segera memesan taksi daring, ia belum berani menyetir sendiri saat membawa Cala. Supir yang di sediakan Juan juga sudah diambil alih oleh Juan untuk menyupirinya ke kantor.

Setelah sampai di bangunan tinggi ini, Aza segera menelepon seseorang.

"Iya.. oh disitu oke tungguin didepan pintunya ya jangan masuk dulu" Ujar Aza lalu memutuskan panggilannya.

Aza segera berjalan cepat dengan Cala digendongannya dan tas keperluan Cala yang cukup besar.

"Mbak Shintaaa" Teriak Aza saat melihat sekertaris suaminya berdiri di depan ruang rapat.

Iya, Aza mengantar anaknya kepada Juan. Bisa Gila Aza kalau bawa Cala bertemu dengan pembimbingnya.

"Nih Mbak.. nitip bentar ya paling dua jam-an aja. Aza ada bimbingan soalnya, bilangin Juan ya suruh jaga Cala sebentar. Maaf ya Mbak ngerepotin, Aza pergi duluan ya udah telat banget soalnya" Ujar Aza lalu berlari menuju luar kantor Juan setelah menyerahkan Cala dan keperluan Cala ke Shinta. Shinta hanya bisa mengangguk dan tersenyum kaku, ia bingung harus bilang apa dengan Bosnya itu.

"Misi Pak" Ujar Shinta mengintip sedikit dari depan ruang rapat. Untung saja rapat hari ini tidak begitu penting, hanya rapat evaluasi antar staff.

"Iya?" Tanya Juan.

"Ada tamu pak.." Ujar Shinta. Juan pun mengernyitkan dahinya menandakan ia bingung.

"Siapa? Kamu ngapain ngintip gitu? masuk aja" Ujar Juan. Lalu Shinta menegakan tubuhnya dan berjalan masuk kedalam ruangan.

"Ini tamunya" Ujar Shinta yang sedang menggendong Cala.

Aza's ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang