New Slide

new slide 8

Oke, sekarang kepercayaan diri manami meningkat untuk mengerjakan soal ujian semester kenaikan kelas yang akan dia kerjakan. Dia sudah menyiapkan banyak persiapan untuk ujian yang di tunggu tunggu itu. Apalagi dia sudah di ajari oleh Akabane karma. Orang paling pintar ke dua setelah asano gakusshu. dia bahkan di berikan 2 buah puding termahal yang ada di jepang. Sebab itu dia semangat mengerjakan ujian nya.

Harus nya sih...

"Ba bagaimana ini..."

Ujian belum di mulai tapi entah kenapa manami sudah sangat takut dengan ujian yang akan dia hadapi. Manami bahkan berulang ulang kali berdoa agar nilai nya tidak jelek. karna, asano dan nakamura berniat mengajak mereka untuk menginap di villa yang di miliki oleh keluarga asano. Tentu saja nagisa,akari dan karma setuju. Diri nya memang setuju hanya saja... di kunugigaoka, jika mereka gagal ujian atau nilai mereka di bawah rata rata maka mereka tidak akan bisa ikut liburan atau akan terus mengerjakan ujian tambahan sampai liburan selesai.

Tentu saja jika manami gagal maka mereka pun tidak akan pergi. Karna karma mengatakan jika manami tidak ikut maka dirinya juga tidak akan ikut. Nah, maka nya dia belajar lebih awal demi teman temannya agar tidak mengecewakan mereka.

1 ujian pun selesai. Manami masih bisa menjawab nya walaupun terkadang di beberapa soal dia agak ragu menjawab nya. Tapi dia bisa menjawab nya.

Dan ujian berikut nya juga bisa dia lewati dengan lancar tanpa ada hambatan yang cukup sulit.

Ini semua juga karna karma yang sudah capek capek mengajari manami hingga karma bermalam di rumah manami. Dan untung nya itu hari libur jadi dia tidak perlu buru buru untuk pulang. Yaah... jika karma sih senang senang aja bermalam di rumah manami. Bahkan rela menginap selama 1 bulan di rumah manami jika manami mengizinkan nya :v.

Ujian pun selesai dan berjalan lancar. Setelah ujian dia berniat memakan puding pemberian akari. Tapi, dia tidak bisa memakan puding itu bersama karma karna saat karma dan manami ingin menuju tempat mereka memakan puding, tiba tiba ada seorang pria besar yang rambut nya setengah di cat pirang yang berteriak memanggil nama karma dan langsung menyeret nya. Dia marah marah sambil bilang kalau karma salah memberikan jawaban kepada nya. Bahkan dia sampai di panggil oleh karasuma sensei dan di suruh mengerjakan ulang. Jadi nya pria itu menyeret karma menghadap karasuma sensei, dan akhirnya nya manami tidak bisa bersama karma. Padahal jika dia bisa sedikit bercerita kepada karma pasti hati nya akan sedikit lega. Tapi mau bagaimana lagi.

Manami kini berada di kursi dekat taman besar kunugigaoka. Di sana dia memakan puding itu sambil melihat butir butiran salju yang mulai berjatuhan. Memang agak akward memakan puding dengan keadaan salju turun. Tapi entah kenapa manami menikmati nya.

Karna terlalu asik dengan kegiatan nya, dia tidak menyadari kalau ada seseorang di samping nya.

Saat dia menoleh ke samping. Dia terkejut bahkan sampai melompat karna sangking terkejut nya. Orang yang berhasil membuat manami terkejut dengan keberadaan nya tertawa terbahak bahak.

"Okuda san, apa kah kau sangat terkejut? Bahkan sampai melompat. Ahaha" tawa kizana. Bahkan dia menghapus air mata nya yang keluar karna tawa nya sangat keras. "Shi shinobu san tidak bilang kalau ka kau berada di samping ku" ucap manami mencoba menenangkan jantung nya yang barusan hampir lompat ke london. "Ehehe, gomen gomen" ucap nya. Manami mengelus dada nya lalu kembali duduk.

Manami mengeluarkan satu puding yang harus nya tadi untuk karma. Tapi karna karma tidak bersama nya jadi nya dia akan memberikan nya kepada kizana. Kizana yang kebetulan lapar dengan senang hati menerima puding itu. "Arigato" ucap nya dan di balas anggukan oleh manami.

"Oh iywa okwuda san... bwagaimana ujwian mu?" Tanya kizana dengan mulut yang penuh dengan puding. Walaupun agak tidak jelas tapi manami masih bisa mengerti. "Y ya... tidak terlalu buruk. Syukurlah aku bisa menjawab nya" ucap manami tersenyum karna bangga dengan kerja keras nya. "Hm... enak ya... aku bahkan menjawab nya dengan asal asal" ucap kizana dan di balas tatapan terkejut dari manami. Dia tahu kalau kizana anak orang kaya tapi tidak segitu nya juga.