BAB 10

1K 49 0
                                    

Suara langkah sepatu menderu dengan keras dan cepat. Diiringi nafas yang tidak beraturan. Seorang berjubah hitam berlari sangat cepat. Memakai punggungnya sebagai sandaran anak kecil. Kedua tangannya menyangga kedua paha anak kecil itu.

"Ayo kita harus cepat, pengacau itu akan menghalangi kita"

"kenapa ? kenapa harus aku ?" anak kecil itu bertanya kepada kamata

"Karena kau istimewa bocah"

Kilatan cahaya menghampiri mereka. Seakan menusuk. Bukan cahaya yang membawa kehangatan melainkan cahaya yang terpantul besi tajam. Pedang dengan besi yang cukup besar itu mengarah ke kaki kamata. Dengan sekali lompatan kamata menghindari serangan pedang itu.

"Ah hampir saja" gerutu suigetsu.

"Sekarang giliranku"

Sasuke mengangakat tangannya 90 derajat dengan tubuhnya

"Bancho tenin !"

Kamata tertarik akibat jutsu sasuke itu, Sasuke yang menyadari musuh mendekat, segera dia melempar katananya mengarah ke datangnya musuh itu.

"Ah sialan jutsu apa ini" seru kamata

Kamata yang mengetahui katana mengarah kepada dirinya, dia sesegera mungkin memindahkan tubuhnya ke dimensi lain. akibatnya katana sasuke hanya menembus badan kamata tanpa melukainya.

"Hehehe, serangan seperti itu tak akan mempan kepadaku" senyuman terlukis di wajah kamata.

"Belum" ketus sasuke

Sasuke yang sejak tadi menunggu momen ini akhirnya mengeluarkan sebuah jutsu. Amenotejikara, dia bertukar posisi dengan katana yang tadi dia lemparkan. Kamata yang seakan melihat sasuke berada didepannya kini telah hilang dari tatapannya. Dalam batinnya dimana sasuke.

"Kau lambat" bisik sasuke yang tiba- tiba saja ada di belakang kamata. Kaki sasuke telah terangkat dan siap menghantam punggung kamata.

"Brruukkk" kamata terpental akibat tendangan sasuke. Anak kecil yang berada di kedua tangannya terjatuh. Hampir saja dia terbentur tembok namun suigetsu menyelamatkannya dengan cepat.

Kenapa, kenapa kau bisa mengenaiku ?" gerutu kamata sambil terbatuk batuk, percikan berwarna kemerahan keluar dari sela-sela giginya.

"Disaat dirimu memindahkan bagian tubuhmu, maka saat itulah benda yang mengenai bagian tersebut akan menembusnya, setelah katanaku berhasil menembus bagian itu, kau memindahkan bagian badanmu lagi, sehingga kembali padat. Saat itulah aku menendang" sasuke menjelaskan dengan gamblang

"jutsu yang kau gunakan itu ada bats waktunya, sungguh jutsu yang kuno, tak mempan bagiku" sasuke hendak membalikkan kalimat kamata tadi yang merendahkan strateginya, perkataan itu seakan menjatuhkan mental kamata.

Sasuke yang tidak ingin memberikan kamata kesempatan untuk menyerang, segera dia membuat segel ditangannya. Suara kicauan burung membisingkan seluruh ruangan itu disertai kilatan cahaya biru elemen listrik melengkapi kebisingan itu. "Chidori"

Tangan kanan Sasuke telah mengarah ke dada kiri kamata yang tengah kesulitan bernapas itu.

"Tap, tap" suara hentakan kaki sasuke mengiringi badannya yang telah begitu dekat dengan musuhnya itu.

"Hentikaaan" suara keras itu bagaikan sinyal. Sinyal yang membawa pesan pada otak untuk menghentikan langkah sasuke.

Bersambung......

Sasusaku Story: Perjalanan yang MenyadarkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang