BAB 15

1.5K 70 8
                                    

Sejak misi yang melibatkan Sasuke itu, kini sakura telah sedikit demi sedikit melupakannya. Mencoba mengikhlaskan jika dia sendiri telah menikahi orang lain. hari itu seperti biasanya sakura bekerja di klinik Kesehatan mental. Klinik itu telah berkembang. Anak-anak terlihat senang dengan perawat yang menemaninya. Begitu juga sakura yang sedang memberikan permainan kepada anak-anak. Senyum mengembang terlukis diwajah anak-anak itu.

Fenomena ini mengingatkan Sosok pria yang duduk di pojok ruang tunggu itu. Itachi Uchiha, namanya telah tersimpan di hati pria pemilik rinnegan itu. kakak yang begitu ia kagumi. Bukan hanya karena kekuatannya yang hebat, kedekatannya sejak kecil membuat dia begitu senang ketika mengingat namanya.

"nii-san, hari ini aku genap berusia 20 tahun dan hari ini juga aku sudah mantap untuk melangkah ke fase berikutnya"

Sasuke bangkit dari tempat duduknya, berjalan di koridor rumah sakit. Langkah kakinya menebarkan karisma. Ditambah berkibarnya jubah hitam saat dia melangkah. Hal ini mengundang perhatian dari orang orang sekitar. dua wanita perawat terpesona melihatnya.

"eh, apakah itu sasuke ?" tanya perawat yang berbadan agak tinggi

"benar, uhhh kerennya" timpal teman perawat itu

"ish, kudengar dia telah menolong seorang anak"

Obrolan itu perlahan terdengar kecil. Sasuke yang terus berjalan mengabaikan tatapan kedua perawat itu. namun bibirnya sedikit mengembang karena senang. Akhirnya dia telah diakui oleh warga desa. Perlahan rasa salah dalam dirinya mulai berkurang. Kini dia akan melangkah ke tahap berikutnya dan memenuhi janjinya dulu.

Sinar jingga mengisyaratkan waktu telah menginjak sore hari. Sakura melihatnya di samping jendela. Duduk di samping Kasur dia terus memandangi lingkungan luar ruangan itu. Angin sejuk bercampur hangat cahaya sore menerpa wajahnya yang anggun itu. dia sadar waktu bekerjanya telah usai.

"sampai nanti ya, tenang saja ada perawat lain yang akan menjagamu" sakura berbicara dengan shizouka

Perlahan dia Tarik nafasnya dalam-dalam. Hmmm kemudian dia hempaskan udara berkarbondioksida. dia merogoh tas pinggang yang selalu dia bawa. Tangan kanannya meraba bagian dalam tas itu. beberapa kertas yang berisi surat banyak disana. Dia mengingatkan sesuatu.

Beberapa waktu setelah sasuke pergi dari desa untuk berkelana, ternyata sakura banyak yang meminatinya. Setidaknya terdapat 7 orang yang telah ia tolak dengan alasan yang ia pikirkan matang-matang. Teringat Ketika ada seorang pria yang bersedia meminangnya. Pria itu beralasan menikahinya karena Sakura memiliki warna rambut yang indah. Mendengar alasan itu dia segera bertanya, bagaimana jika tua nanti Ketika rambutku telah memutih apakah cintamu akan berakhir. Sekejap pria itu tak berkutik, tak bisa menjawabnya. Dan pergi meninggalkannya. Hmmm memang sulit mendapatkan seseorang yang lebih baik dari dia (sasuke).

Kesadarannya Kembali kini sakura segera bergegas keluar dari klinik. Bangunan yang dekat dengan rumah sakit Konoha itu tampak lebih kecil dari rumah sakitnya. Namun desa membutuhkannya. Buktinya klinik itu buka 24 jam seperti halnya rumah sakit. Sakura segera melangkah pulang ke rumahnya.

Di jalan berbeda tampak sasuke melangkah dengan santai dan penuh keyakinan. Dia telah banyak mendapatkan pelajaran dari teman satu timnya, Naruto. Mungkin karena temannya itu, ssat ini telah mendahuluinya. Dia belajar Tentang bagaimana caranya meyakinkan diri untuk bertemu dengan seorang ayah. Meyakinkannya bahwa tekad diri sudah bulat untuk menikahi putrinya.

Kini sasuke telah sampai di rumah tujuannya. Diketuklah pintunya itu. dengan perasaan dingin.

"Permisi, ada orang di rumah"

"Ya silakan masuk" seru penghuni rumah

Penghuni rumah itu sedikit tinggi dari sasuke. Memiliki warna rambut merah muda yang diikat sehingga memunculkan lima gumpalan di rambutnya itu. dia memasang wajah yang ramah.

Sasuke segera melepas sepatunya. Dia melangkahkan kakinya dengan perasaan gugup.

"ada perlu apa ?"

belum sempat mereka duduk, sasuke langsung berbicara ke intinya

"perkenalkan Saya Uchiha Sasuke, saya disini bermaksud untuk melamar putri anda"

Belum sempat menjawab pernyataan tamunya, mereka berdua dikagetkan oleh suara

Tokkk, tok tok

"saya pulang" sahut Sakura

"ah kebetulan anak ayah pulang"

"ehh Sasuke kun, kenapa kau ada disini" Sakura kaget, dia sedikit malu wajahnya menunduk.

Sasuke yang melihat sakura hanya tersenyum dan segera dia alihkan pandangannya ke ayah sakura.

"silakan cerita saja kepada putriku"

"Tidak banyak wanita yang telah aku temui, itupun hanya sekadar pertemanan" Sasuke memulai ceritanya

Ayah dan putrinya itu memasang kedua telinganya dengan baik

"namun ada satu wanita, yang sedari dulu peduli tentangku, tak peduli diriku telah terjatuh ke lubang kegelapan. Wanita itu selalu memperhatikanku. Bahkan saat aku mencoba membunuhnya dia masih menmpatkan diriku di hatinya".

Sakura yang telah menyadarinya sedikit mengembangkan bibirnya. Sakura tahu dirinya itu yang dibicarakan sasuke.

"kini, setelah aku menebus kesalahanku. Aku berencana membalas kebaikannya" Sasuke melanjutkan pembicaraan itu

"Sakura, maukah kau menikah denganku ?"

Yang ditanya diam saja, sambil menundukan pandangannya. Diamnya seorang wanita Ketika dilamar menandakan dia setuju dengan itu.

Selesai........

🎉 Kamu telah selesai membaca Sasusaku Story: Perjalanan yang Menyadarkan 🎉
Sasusaku Story: Perjalanan yang MenyadarkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang