BAB 2

1.6K 92 3
                                    

Gerbang Konoha pagi itu terlihat sepi dari orang, gesekan daun yang berguguran karena tersapu angin mengisi kekosongan bunyi itu. seperti ventilasi ruangan, angin kencang keluar masuk melalui gerbang. Angin yang kencang namun halus itu menggerakan rambut hitam pekat milik Seorang Uchiha. Rambut itu terlihat keren melengkapi muka sang pemilik rambut yang tampan. Tak ada seorang pun yang tak kagum dengannya tak terkecuali Sakura yang kini berdiri dihadapannya. Telah lama ia memandangi pria itu dengan tatapan penuh kekaguman. Berbeda dengan dirinya sasuke agaknya sedikit mengalihkan pandangannya dari Sakura.

Kakashi berdiri bersisian dengan sakura dan keduanya berhadapan dengan Sasuke.

"Sasuke, setelah 1 bulan masa tahanan, kini kamu saya bebaskan. itu karena kebetulan aku menjadi Hokage ke 6. Jadi, tolong gunakan masa bebas ini dengan sebaik-baiknya jangan membuat hal yang melenceng lagi" Kakashi membuka pembicaraan

"Terimakasih, Aku berencana untuk melakukan perjalanan untuk memahami perasaanku dan untuk menutupi kesalahan yang telah aku perbuat" Sasuke berbicara dan menatap Kakashi.

"Baik, saya rasa cukup untuk melepasmu. Sekarang saya harus segera ke kantor hokage karena ada pekerjaan yang mendesak"

Kakashi pergi meninggalkan dua muridnya di gerbang Konoha.

"Kamu mau pergi lagi ?" pertanyaan itu keluar wanita bermata emerald

"apakah tidak menunggu sebentar sampai tangan buatan dari sel Hashirama selesai dibuat ?" Sakura melontarkan pertanyaan itu

"Maaf aku tidak berniat untuk mengobati tanganku" Sasuke menjawab singkat

Sakura tak berhenti menatap lawan bicaranya, ia teringat Ketika pria berambut hitam itu meningalkan desa. Sekitar 7 tahun yang lalu, ia merasa nyaman selalu Bersama dengan sasuke. Ketika sasuke hendak meningalkan desa ia ingin menghentikannya karena dia tahu saat itu motif sasuke meninggalkan desa untuk balas dendam. Namun keadaan sekarang berbeda Sasuke telah menghapus semua dendamnya terhadap itachi dan desa. Sakura tidak dapat menghentikannya hanya karena alasan yang sama. Dia mencoba mencari alasan untuk mengikuti perjalanan pujaan hatinya. Saat itu perasaan sakura selalu sama terhadap sasuke dirinya ingin membersamai sasuke dalam setiap perjalanan yang dilaluinya.

Dengan memasang wajah yang malu-malu Sakura mengungkapkan perasaannya "Bagaimana jika aku ikut denganmu sasuke-kun ?"

Sasuke melihat kedua bola mata emerald itu, kemudian dia alihkan Kembali padangannya it uke tanah,

dalam hatinya "sebenarnya aku ingin mengajakmu dalam semua perjalanan yang aku lalui. Namun setiap kali aku ingin mengajakmu perasaan khawatir akan kejahatan selalu menyelimutiku, walaupun memang dengan kekuatanku sekarang aku dapat melindungimu"

Walaupun terasa sulit, Sasuke mencoba mengungkapkan apa yang ada di benaknya

"Perjalananku ini bertujuan untuk menghapus dosa-dosaku dan ingin melihat dunia ini dengan baik, dosa yang aku lakukan tidak ada hubungannya denganmu" Sasuke berbicara sambil melirik sebentar dengan lawan bicaranya itu

"ahh tidak ada hubungannya denganku" Sakura menundukkan wajahnya

Sasuke mendekati sakura ingin rasanya dia meminta maaf untuk kesekian kalinya.

"Sakura"

"Ehh iya"

"Jika ada pria yang mendahuluiku untuk meminangmu, dan pria itu lebih baik dariku maka terimalah dia"

Sakura kaget, baru saat ini dia mendengar itu

"tapi..."

Senyuman membersamai tangan kanan sasuke menyolek dahi Sakura "mungkin lain kali saja sakura, Terimakasih"

Kata-kata itu menstimulasi rona merah di wajah Sakura, telah dua kali dia menerima ucapan itu namun baru pertama kalinya Sasuke menyentuh dahinya dengan perasaan lembut. Kalimat itu tidak hanya sekedar kalimat yang diucapkan. Sakura tahu bahwa seseorang yang didepannya memiliki sifat dingin dan pendiam. 1 kalimat yang sasuke ucapkan telah mewakili perasaannya.

Sasuke memiliki perasaaan yang sangat kuat namun sulit rasanya mengungkapkan itu dalam sebuah kalimat. Dia sadar Hanya sakura wanita yang peduli denganya, memahami dirinya, dan mencintainya. Namun dia tidak ahli mengungkapkan perasaannya lewat kalimat romantis atau mungkin dia memiliki cara yang berbeda dalam mengungkap perasaannya itu dengan sebuah colekan.

Bersambung.....

Sasusaku Story: Perjalanan yang MenyadarkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang