Yeol

1.4K 122 74
                                    

"Heey...!"

Seseorang berseru dan menepuk bahunya keras. Membuat Namjoon terkejut dan secara tidak sengaja, menjatuhkan ponselnya dalam lubang selokan.

"Jiiiiiaaahh, masa depanku..."

Seketika Hoseok merasa sangat bersalah akan tindakannya. Bukan maksud sengaja, eh malah membawa bencana.

Hoseok menatap sendu pada Namjoon.

"Maafkan aku. Aku akan menggantinya nanti" ucapnya lirih. Ia benar benar benar merasa bersalah.

Pria jangkung itu menggoyangkan kesepuluh jarinya ke udara.

"Bukan itu, babe. Masalahnya file pentingnya."

Hoseok menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal.

"Aku akan menelfon petugas pemadam kebakaran, supaya mereka bisa segera mengambil ponselmu. Kita akan memperbaikinya segera"

"Oke oke, kalau begitu ambil gambar dulu orang yang disana. Cepat"

Pria manis itu mengerutkan dahinya. Namun tetap saja melakukan aba aba yang di dengar.

Setelahnya, ia menunjukkan pada Namjoon.

"Bagus, babe. Simpan ya. Demi masa depan" ucapnya riang.

Hoseok bingung. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang di maksud pria di sampingnya ini. Padahal sebelumnya ia mulai menaruh rasa empati, namun kini berubah menjadi sedikit benci.

Atau mungkin sebuah rasa yang ingin memiliki namun berujung pahit.

"K-kau menyukainya?"

Bahkan suaranya hampir tak dapat di tangkap oleh indera pendengar.

Namjoon memperhatikan lamat lamat pria manis itu. Ia memegang kedua tangannya erat.

"Aku? Menyukainya?"

Pria jangkung menahan ledakan tawanya.
Ia mendekat dan berbisik,

"Ppfft, ia bosku juga sahabatku. Mana mungkin aku menyukainya."

Wajah yang tadi mulai mendung kini berubah menjadi ceria. Seperti matahari bersinar terang di musim panas.

"Oh, aku kira kamu..."

Hoseok berusaha menyembunyikan rona merah di pipinya. Ia mengalihkan pandangnya ke samping.

"Lagi pula, aku sudah menyukai seseorang."

Namjoon meraih dagu pria manis di depannya, menghadapkan pada wajahnya.
Dengan keberanian yang ia miliki beserta detak jantung yang berlomba lomba bertabuh dengan cepat,

"Aku... Aku menyukaimu, Hobi-ahh"

Ia membasahi bibir dan mulai mengikis jarak kedunya,

"A-aku ingin kau menjadi milikku"

Namjoon merengkuh pinggang sempit Hoseok dan mendaratkan bibir tebalnya pada bibir tipis nan lembab di depannya.

Benda kenyal itu saling menyentuh dan memagut. Dengan perlahan jemari lentik si manis menemukan tempat nyamannya. Mengalung indah pada leher sang dominant.

Bibir pink itu mulai basah. Berhias saliva seiring pria Jangkung memiringkan kepalanya. Mencoba memperdalam peraduan bibir mereka.

"Omonaa...!!" pekik seorang gadis.

Seketika bibir yang akan mulai beradu itu terlepas paksa.

Hoseok meraih lagi kedua tangannya dan merapikan pakaiannya. Sedang Namjoon berdehem dan mengalihkan pandangnya ke arah lain. Keduanya saling mengatur nafas yang sebelumnya tak beratur.

AM I G.A.Y (?) | JINVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang