Yeol-Han

1.4K 125 35
                                    

"Aku...."

Jimin meremas kedua tangannya yang berkeringat dingin. Ia takut memandang pria pucat di depannya.

"Aku menerimamu, hyung. Aku mau menjadi kekasihmu" jawabnya lirih.

"Aku tak mendengar suaramu. Jawablah dengan lantang" ucapnya tegas.

Jimin bahkan sedikit terkejut dengan perintah tegas yang menyapa gendang telinga dan apartment besarnya.

"Aku.... Aku mau menjadi kekasihmu, hyung" seru Jimin memberanikan diri. Ia bahkan mengucapkannya sembari menutup matanya dan menunduk.

Tiba tiba tubuh seseorang menabrak tubuh kecil miliknya. Membawanya dalam dekap erat nan hangat. Perlahan mata sipit itu membuka. Sebuah pelukan hangat menyapa.

"Kamu menerimaku. Terima kasih banyak, minnie-ahh. Ini sangat berarti untukku" pekik Yoongi riang.

"Aku akan menunjukkan seberapa berartinya dirimu untukku"

Jimin mengangguk pada ceruk leher kekasihnya. Beberapa detik kemudian, ia menepuk nepuk punggung yang lebih tua. Sedikit lebih keras.

Seolah merasa itu sebuah pukulan, Yoongi melepas tautan tubuh mereka. Memandangnya penuh tanda tanya.

"Kenapa? Kamu gak suka di peluk?"

Jimin mengais oksigen sebanyak mungkin dan mengelus dadanya.

"Terlalu erat hyung. Aku kesulitan bernafas"

Keduanya tertawa renyah.

Yoongi meraih kedua tangan Jimin.

"Terima kasih sudah mau menerimaku. Temani aku malam ini okay."

Jimin mengangguk mantab. Ia begitu gembira akhirnya memiliki seorang kekasih  yang rupawan nan kaya. Itu artinya, pencariannya berakhir sudah. Tak ada lagi tebar pesona. Tak ada lagi ragu akan orentasi seksualnya. Bahagianya sudah di depan mata. Walaupun ini baru bermula, sebisa mungkin ia akan menjaga cintanya hingga nanti hari paling bahagia tiba.

Perlahan pria yang lebih tua mendekatkan diri pada submissive di depannya. Pria yang berhasil merebut hatinya hanya dalam kurun waktu beberapa minggu saja.

Ia meraih pipi gembil dan mengusapnya. Semburat merah jambu tak henti hentinya singgah. Membuat sang kekasih beribu ribu kali lipat mempesona.

Matanya yang sayu dengan bibir merah nan basah. Mengundang nalurinya untuk menyatukan benda kenyal milik mereka. Yoongi mendaratkan sebuah ciuman di bibir pria manisnya.

Benda kenyal yang selalu bergerak menggemaskan ketika berbicara. Benda kenyal yang dengan manja menyebut nama nya. Kini tengah beradu mesra. Basah. Tanpa desah. Tanpa ada nafsu disana. Yang ada hanya bahagia tiada terkira.

Yang lebih muda mulai menarikan kedua lengan tangan pada yang tertua. Melingkar mesra pada pinggang kecil pria yang di cinta. Sementara yang tertua, mulai memiringkan kepala sembari memegang rahang yang lebih muda. Mengusapnya. Sementara ia memperdalam tautan bibir keduanya.

Manis.

Basah.

dan Hangat.

AM I G.A.Y (?) | JINVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang