Chapter 13

3.1K 360 5
                                    

Di ruang belajar yang tenang, semua orang duduk di meja dan menulis tugas kelas hari ini, kecuali yang berkepala merah tergeletak di atas meja.

Tidak ada yang peduli padanya. Lagipula, dia tidur di kelas tanpa kecuali setiap hari. Teman sekelasnya tidak terkejut. Jadi daripada membangunkannya, lebih baik mengabaikannya.

Namun, dengan dahi bertumpu pada lengannya, Hong Mao tidak tertidur.

Dia menyaksikan keringat menetes dari ujung hidung ke celananya dan berusaha keras untuk menahan napasnya.

Detak jantung yang berdebar-debar membuatnya terengah-engah, dan dadanya yang tiba-tiba mati lemas membuat Hong Mao tanpa sadar menggenggam kerahnya.

Entah kenapa, tubuhnya terasa sakit dan kepalanya pusing.

Dia mendongak, mengedipkan mata dengan kuat, hanya untuk menemukan bahwa matanya kabur.

Sialan!

Hong Mao berdiri dengan goyah, tapi secara tidak sengaja menjatuhkan bangku, dan benda itu terbanting ke tanah, tiba-tiba memecah suasana tenang ruang belajar.

Orang yang duduk di ruang kelas berbalik dan menatapnya dengan jijik.

"Kau tidak ingin belajar, tapi apa perlu mengganggu seluruh kelas?" Beberapa alpha yang pernah bertengkar dengannya berkata dengan sinis seolah takut bahwa dunia tidak akan kacau.

Sambil memegang meja dengan kedua tangan, Hong Mao melihat ke arah suara itu.

Matanya yang tegas dan galak menatap begitu tajam sehingga mereka tidak berani berbicara lagi.

...

Beberapa sampah lagi yang ingin mengambil kesempatan untuk membalas.

Hong Mao menunduk untuk memasukan buku-buku ke dalam tasnya, menendang bangku di kakinya, membuka pintu dan berjalan keluar kelas.

"Sikap macam apa itu!"

"Benar saja, dia seorang hooligan!"

Hooligan bisa diartikan tidak sportif, tidak jantan, tidak mau mengakui dan menerima kekalahan, anarki.


"Kenapa orang seperti ini ada di kelas kita? Dia sudah *berdarah selama delapan kehidupan."

*Artinya tidak beruntung.


Semakin menjauh dari ruang kelas, ada keluhan satu demi satu saling menyusul. Hong Mao tidak memperdulikannya, dan langsung pergi ke kamar mandi.


[19 Days Fanfiction] Quxiang Juji (取向狙击) (ABO) Terjemahan IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang