Chapter 41

2.2K 272 0
                                    

......

Klang.

Dia bahkan tidak melihat bagaimana Hong Mao menghindari batang besi yang bergerak cepat, dan tiba-tiba ada suara retakan tulang dari stadion yang mematikan itu.

Darah berceceran, menjerit.

Membuat gambar itu menjadi sangat kejam.

Rasa sakit itu tiba-tiba membuat feromon alpha menjadi lebih kaya. Hong Mao menyaksikan para penjahat itu datang selangkah demi selangkah di belakangnya, dan saraf kelenjar di belakang lehernya mulai melonjak tiba-tiba.

Jari-jarinya mengepal tongkat bisbol yang berdarah. Dia mengangkat kakinya dan menendang perut pria itu, lalu dengan cepat berjongkok untuk menghindari botol anggur yang diayunkan ke arahnya, dia memanfaatkan tangan orang itu untuk menyerang musuhnya yang lain.

Adegan itu berangsur-angsur menjadi tidak terkendali.

Ombak serpihan kaca, suara tongkat bisbol yang menghantam daging, dan Hong Mao yang menahan napas dengan putus asa.

Feromon alpha yang bercampur membuat Hong Mao seperti di neraka. Setiap gerakannya menghabiskan energi fisik yang besar. Selain itu, *tinitus yang mengganggu juga muncul kembali.

*Tinitus adalah kondisi telinga berdenging yang bisa berlangsung dalam waktu yang lama atau singkat.


Apa ada yang salah dari awal?

Bertarung sendirian dalam kelompok, benar-benar pria yang putus asa.

She Li mengambil batang besi yang berguling ke kakinya, dan berjalan tanpa suara ke arah Hong Mao.

"Kau bilang kau ingin bercinta denganku? Hah?" Hong Mao meraih kerah seorang pria dan menyentaknya di depannya.

Dia memandangi saudara-saudaranya yang bergelimpangan, dan langsung memandang Hong Mao dengan penuh kebaikan, "Aku... hehe, aku bercanda."

"Lain kali beri aku mulut yang bersih!" Hong Mao menarik napas dan menyingkirkan musuh yang mengaku kalah.

Dengan dilepasnya belenggu, mata alpha itu berubah menjadi galak! Dia mengedipkan mata pada She Li belakang Hong Mao, dan melompat ke depan untuk memeluknya.

Pupilnya tiba-tiba membesar, dan dia merasakan hawa dingin di belakang kepalanya.

Sial, dia diserang!

Hong Mao tidak punya waktu untuk bersembunyi, jadi dia menutup matanya dengan pasrah dan menunggu batang besi di belakangnya mengenainya.

[19 Days Fanfiction] Quxiang Juji (取向狙击) (ABO) Terjemahan IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang