|beberapa lelucon|

2 2 0
                                    

Ujian kenaikan kelas 8 membuatku merasa sedikit canggung. Anak kelas 7 dan 8 digabung dalam satu kelas. Aku duduk dengan kakak kelas bernama Dinda. Awalnya baik-baik saja,hingga suatu hari.
"Dinda! Pinjam kipasmu". Abang kelas di depanku meminjam kipas dari kakak disampingku.
"Apasih astaga!". Teriakku saat ujian karena Abang kelas itu malah mengipasi ku. Untung tidak ada guru,tetapi semua siswa kelas melihat ke arah kami.
"Keringatmu dek,banyak kali,hilang cantikmu makanya Abang kipas,sayang kali Abang samamu". Ucap Abang kelas tersebut. Aku benar-benar malu,diam dan membiarkan nya.
"Cieee yudhaa,suka tembaklah!". Beberapa teriakan teman dari Abang kelas tersebut.

Pulang sekolah vira selalu mengolok ku tentang kejadian itu dan aku hanya bisa terdiam. Hari demi hari akhirnya aku terbiasa dengan candaan tersebut.

Setelah beberapa hari setelah ujian,aku tiba-tiba sakit.
Setiap aku sakit pasti sakitnya berhari-hari. Kali ini terkena campak, ya sudah 1 Minggu aku tidak ke sekolah. Awal aku sakit memang rasanya tidak seperti dipedulikan. Setiap saat aku batuk berdarah,tetapi kata orangtuaku itu hal biasa, saat aku merasa ingin pingsan kata mereka aku kurang minum. Hingga pada saat ada bintik-bintik merah di tubuhku, akhirnya aku diantar ke klinik. Saat itu aku hampir menyerah untuk hidup. Bukan karena rasa sakitnya,hanya saja aku merasa tidak ada yang peduli. Sakit saja tidak dipedulikan apalagi kalo tiada,mungkin beban keluarga sedikit berkurang.

Setelah sembuh dari sakit, ternyata absen ku tidak lancar. Banyak sekali tugas sekolah untung saja vira dan teman lainnya membantu.

Pada hari Jum'at, elfa tidak sengaja menumpahkan tinta spidol ke bajuku,jujur aku masih punya dendam terhadapnya tetapi aku menyuruh elfida membersihkan bajuku. Tiga hari baju Melayu ku bersama elfa tetapi tidak ada perubahan,tetap saja kotor. Akhirnya aku biarkan saja,satu sekolah seperti nya mengenalku karena memakai baju yang berbeda,ya di belakang bajuku ada tinta hitam yang sangat banyak, dan karena tinta itu aku dikenal anak sekolah,hari demi hari aku terbiasa.

|My Diary| [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang