|apakah sumpah itu nyata?|

2 2 0
                                    

Kakakku memiliki kekurangan pada matanya yang bengkak,ayahku sudah berjanji ingin membawanya ke rumah sakit,tetapi di suatu malam.
"Tii, aku kadang mikir loh bapak tuh bawa anak Tante ke rumah sakit bisa tapi gak pernah bawa aku ke rumah sakit". Saat mendengar curhatan kakakku aku merasakan kesedihannya, dia menderita dengan matanya,ayah tidak membawanya ke rumah sakit tetapi anak dari Tante dirawat olehnya.
Setiap hari aku memikirkan masalah kakakku hingga aku jatuh sakit.

"Maaa, panggil bapak kesini! Aku mau ngomong sesuatu". Rasanya seperti pesan terakhir karena aku benar-benar tidak tahan dengan rasa sakit.
Setelah ayah datang ke rumah dan menemuiku.
"Pakk,adanya rasa khawatirmu untukku?". Tanyaku sambil menangis.

"Adalah,makanya bapak pulang langsung dari kerja"

"Pakk ada sesuatu! Aku sakit cuman karna keinginan yang dipendam"

"Apa keinginanmu? Bilanglah!"

"Bawalah kakak ke rumah sakit,aku bisa merasakan sakitnya". Mendengar permintaanku membuat kakakku menangis.

"Pak,tengoklah mamak itu, aku memang belum dewasa,kalian tahu aku masih remaja, mamak selalu melampiaskan kemarahannya pada bapak ke aku,aku cuman diam tetapi aku gak sanggup lagi do pakkk". Mama menangis melihat aku benar-benar terpuruk. Melihat mama menangis,Frans dan Indah ikut menangis.

"Dihadapanmu aku bersumpah pak, Kalau bapak mabuk lagi,maka aku yang akan merasakan sakitnya,jikalau sampai aku tiada,tidak apa-apa yang penting bapak sadar,dengan bapak mabuk setiap saat sudah membuat aku merasa tidak memiliki hidup jadi jikalau bapak mabuk lagi,maka aku yang akan dapat penyakit bahkan mengancam kematianku". Setelah mengucap sumpah ayah pun berjanji tidak akan mabuk lagi. Dan dalam 2 hari aku pulih. Benar,bahwa ayah tidak mabuk dalam beberapa hari terakhir.

|My Diary| [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang