|percobaan bunuh diri yang gagal|

3 2 0
                                    

Semakin dewasa semakin merasa tidak tenang dalam hidup. Aku memiliki banyak masalah,setiap saat ada saja masalah dan terkadang aku mencoba bunuh diri.
Yang aku ingat,aku pernah mencoba bunuh diri hanya karena merasa tidak dipentingkan oleh keluarga,aku mengurung diri di kamar dan memegang pisau di tangan,tidak berani melukai diri sendiri,aku membuat disekelilingku pisau jadi jika aku bergerak maka akan tergores dengan sendirinya. Aku tertidur dengan banyaknya pisau dan pintu kamar terkunci. Pada malam aku tersadar ternyata hanya ada goresan di leher dan lengan,kecewa karena aku tidak meninggal dan juga kecewa karena tidak ada yang mencoba menolongku ke kamar. Rasa menyerah dalam hidup benar-benar semakin memuncak.

Kejadian bunuh diri lagi, di kamar mandi aku memasukkan kepalaku ke ember berisi air,kurasa itu sudah sangat lama tetapi aku masih bisa bernafas. Hingga suatu hari aku benar-benar menyerah dan mengeluarkan semua yang ada di hatiku kepada keluargaku tetapi tidak ada ayah di rumah. "Maaa,aku ingin tiada! Aku ingin pergi! Aku gak sanggup, semenjak ke kota semua berubah! Aku dibully waktu kelas 6 dan membuatku tidak berani ketika sekolah! Di rumah,kalian selalu menyuruh ku jika aku menolak kalian pasti memarahiku, di sekolah setiap hari Jum'at aku malu menatap teman seagamaku! Mereka tahu ayah yang pemabuk! Tetapi aku tetap sekolah! Pernahkah kalian bertanya padaku setiap aku pulang sekolah??? Tidak pernah! Apa aku benar-benar tidak diinginkan dikeluarga ini?!". Mendengar perkataan ku karena emosi,aku melihat kakakku memberi tatapan sinis dan seketika aku sadar bahwa aku tidak diinginkan. Ntah apa yang terjadi di kamar,tetapi rasanya jiwa ku telah pergi,aku duduk di sudut mengeluarkan air mata darah, kemudian mimisan, bahkan tidak ada yang peduli, adikku Indah yang sadar bahwa tidak ada suara tangisan lari ke kamar dan menemukan aku dalam keadaan hampir tiada. Semenjak kejadian itu di kamar ibu dan kakakku berjanji tidak akan marah padaku, dan tidak mengucilkan ku. Dalam seminggu aku merasa kehangatan keluarga tetapi itu hanya sementara,mereka kembali ke sikap awal,dimana selalu melampiaskan kemarahan padaku. Aku hanya bisa diam dan diam.

|My Diary| [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang