|kehangatan keluarga|

2 2 0
                                    

Rabu,27 FEB 2019

Hari ini ulang tahunku,di sekolah banyak yang ngucap selamat ultah, tetapi aku tidak pernah berharap merayakan dengan teman,hanya berharap merayakannya dengan keluarga. Setelah pulang sekolah aku pun ke rumah.
"Tia! Beli dulu indomie rebus 6!". Perintah ayah.
"Baru aja aku pulang kan ada kakak,si Frans masa aku? Aku aja belum duduk lagi!". Pulang sekolah jalan itu lelah,dan sampai di rumah langsung disuruh itu menyebalkan. Akhirnya aku lebih memilih mengalah, tetapi emosiku meluap saat ibu memberi uangnya.
"Masa receh semua uangnya? Itu kan ada uang kertas! Apalah!!". Tetapi keluarga ku tidak menghiraukan ku.

Di sepanjang jalan aku mengendarai Honda dengan sangat cepat sambil berteriak emosi.
"AKU ULTAH BUKANNYA NGUCAPIN MALAH NYUSAHIN! BARU AJA AKU PULANG JALAN LAGI TUH LANGSUNG DI SURUH! JANC*KKK!". Itulah teriakan ku sepanjang jalan.

Sesampainya di rumah,aku ingin ke kamar untuk ganti pakaian, tiba-tiba ayah menyuruhku masak mie terlebih dahulu. Bahkan aku belum mengganti pakaianku. "Emang kemana kakak sama si Frans? Kok aku terus yang disuruh mau ganti baju pun susah!". Aku membantah sedikit.
"Bg Frans sama kakak pergi ngambil buah jambu di belakang rumah". Indah, adik paling kecil menjelaskan.
Akhirnya aku putuskan pergi ke dapur, tiba-tiba..
'takkk'. Bunyi telur yang dicampakkan ke kepalaku.

Awalnya aku tidak menyangka bahwa mereka sudah merencanakan semuanya, jujur saat kejadian ini aku merasakan kehangatan keluarga. Selama ini ultahku tidak dirayakan bahkan tidak ada ucapan,itu sebabnya aku tidak terlalu suka dengan hari ultahku.

|My Diary| [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang