|bosan hidup|

2 2 0
                                    

Aku kehilangan semangat hidup lagi dan lagi. Suatu malam, ayahku pulang dengan mabuk berat, itu membuat jantungku berdetak sangat cepat. Timbul sebuah pernyataan bahwa ayahku tidak menginginkan aku hidup. Apakah keluargaku seperti ini? Tidakkah sumpah itu nyata? Dihadapan keluarga? Tidakkah keluargaku mengingat janji mereka?!.
Semenjak kejadian itu,aku tidak percaya akan adanya Tuhan, aku tidak ke gereja,bahkan aku bergabung dengan orang yang tidak memiliki agama,di sosial media aku bahkan tidak mengakui agamaku sendiri.

Setiap malam aku berdoa, setiap saat aku memohon tetapi aku mendapat penderitaan,itu membuatku putus asa dalam mempercayai agama apapun.

Walaupun aku seperti itu,tetapi dalam masa Corona ini, teman-teman ku tidak mengucilkan ku,mereka justru memberikan aku semangat supaya aku mencari kebenaran dalam agama.

Beberapa muslim berkata padaku bahwa aku lebih baik gabung ke agama mereka, tetapi saat-saat terakhir mereka mengejek agama lain dan berkata agama muslim yang sebenarnya. Itu membuatku semakin muak, jikalau agama muslim yang terbaik,lalu kenapa masih ada ejek mengejek diagamanya.

4 bulan lamanya aku tidak mengakui agamaku, hingga aku curhat ke kakakku tentang sikapku yang tidak mengakui agamaku. Waktu itu adalah saat-saat kakakku akan dibaptis di gereja,kakakku memberiku pengarahan, "Jikalau sikapmu membuat dirimu malu mengakui agamamu karena takut orang memaki agamamu karena sikap burukmu,sesungguhnya kau lebih berdosa dari seorang pelacur". Mendengar kata-kata kakakku,akupun tersadar dan mulai mendengar lagu-lagu rohani.

|My Diary| [SELESAI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang