Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Maybe your smile is the only thing that I want for now In the end I’m gonna want something more
•••
Lucas sudah lelah mencari Yuqi kemanapun. Tapi tidak juga kunjung ketemu. Akhirnya dia memutuskan untuk duduk di tribun dan menatap kosong ke arah lapangan.
Langit sudah menunjukan waktu sore hari. Semua supporter dan pemain basket pun sudah pergi sejak tadi.
Lucas menyenderkan badannya dengan kepala menghadap keatas. Kakinya diluruskan diatas kursi depan.
Lucas memejamkan matanya. Otaknya penuh dengan rasa penasaran apa kata Ryujin tadi. Saat Lucas bertanya siapa orang itu, Ryujin tidak mau memberitahu Lucas. Karena Ryujin masih belum segitu percaya dengan Lucas. Ryujin juga takut kalau Lucas akan menyakiti Yuqi.
nyes~
Benda dingin mengenai pipi Lucas.
Lucas pun membuka matanya. Matanya lebih terbuka lagi begitu tau siapa yang ada disampingnya.
"Yu-yuqi...?"
Yuqi mengambil duduk disamping Lucas namun selisih satu kursi kosong.
Yuqi menundukkan kepalanya memandangi kakinya yang diayunkan canggung.
"Bukan marah.....
tapi takut." lanjutnya dengan suara sepelan mungkin.
"Uhm?"
"Mulai besok pasti banyak omongan buruk tentang gw."
"Lo takut dibully?" tanya Lucas dengan ketawa renyah tidak percaya seorang Yuqi yang cuek bakal takut dibully.
"Bukan."
Lucas menghentikan tawanya seketika. Lalu apa?
"Takut lo jadi ngejauh jugak."
Secepat kilat Lucas noleh ke Yuqi. Gak percaya siapa yang baru aja ngomong gitu. Dilihatnya Yuqi menundukan kepalanya sangat dalam.
"Kenapa lo pikir gw bakal ngejauh?"
Terlihat Yuqi juga berpikir bingung. Ingatannya kembali pada momen dulu. Disaat dia sudah nyaman dengan seseorang tapi orang itu juga yang menjauh dari Yuqi.