Tiga

82 11 2
                                    

"Baiklah, Riu. kita akan belajar tentang kuda-kuda dulu ... Jadi kuda-kuda itu adalah persiapan, sebelum itu mari kita pemanasan, lakukan pus up, sit up, dan lari di tempat, 10kali saja!" perintah Leo.

"Itu banyak sensei!" bantah Riu.

"Ayolah akan ku bantu!"

Lewat 30 menit sudah.

"Huh huh huh ... aahh ... melelahkan!" Riu terbaring dilantai.

"Hei kau nampak tak semangat? Ayo, kau baru melakukan sit up nya lima kali, tinggal lima lalu kita mulai!" Ucap Leo.

"Aah ... aku sudah tidak kuat sensei, ini bukan pemanasan, tapi penyiksaan!" keluh Riu.

Leo malah tertawa. "Hahaha baiklah, kasihan juga kalau di paksa, kalau begitu, ayo kita mulai!" ucapnya.

"Hah, benarkah? Ayo sensei energi ku mulai kembali!" Riu langsung bangkit dari posisinya.

"Haha dia sudah menantikan ini!" batin Leo. "Baiklah, kita mulai dengan zenkutsu dachi atau kuda-kuda depan. Kau mengerti?" ucap Leo.

"Siap!"

"Bengkokkan lutut kaki kanan ke depan, dan kaki kiri lurus ke belakang, tegakan badan menghadap depan, kepalkan kedua tangan dengan tangan kanan mengepal ke depan dan tangan kiri tepat di samping perut mengepal menghadap atas. Usahakan tangan kanan dan kaki kiri tetap lurus, agar seimbang. Kau mengerti?" ucap Leo memberikan instruksi, yang ditirukan langsung oleh Riu.

"Lakukan lagi dari awal, tarik nafas dan lakukan, ayo Riu!" lanjutnya memberikan semangat.

Riu terus mencoba dan mencoba, walau gerakannya masih salah, lama kelamaan ia terbiasa dan berhasil.

"Huh baiklah lakukan lagi dari awal, dan secara bergantian, kaki kanan, kaki kiri, dan seterusnya, kau mengerti? Setelah itu jika kau sudah bagus kita belajar kuda-kuda selanjutnya, ayo mulai!"

"Baik, aku pasti bisa!"

10 menit kemudian ...

"Baik, cukup Ri-chan, kau sangat cepat belajar ya ... gerakan mu sudah cukup bagus, kalau begitu kita lanjutkan kuda-kuda belakang (kokutsu dachi) jadi pertama atur nafas lalu majukan kaki kanan dengan membengkokkan kaki kiri lebih rendah dari kaki kanan, sehingga kaki kanan menahan beban 40 % dan kaki kiri di belakang menahan beban 60%, lalukan dengan posisi tangan yang sama!"

"Baiklah ..."

10 MINUTS LATER ...

"Aku tidak menyangka kau akan belajar secepat ini, kalau begitu kita lanjutkan kuda-kuda seperti ini adalah kuda-kuda dasar ,kau sudah mempelajari dua diantaranya, dan kali ini yang ketiga, kau siap Riu?"

Riu hanya mengangguk

"Baiklah, jadi badan di posisikan tepat di tengah, jarak antara kaki kanan dan kiri harus melebihi bahu, posisi badan menyamping, dan kepala menghadap depan, kau paham Ri-chan?"

"Baiklah, aku bisa aku pasti bisa!"

5 MINUTS LATER ...

"Ri-chan sudah cukup, kau sangat bagus padahal baru pertama, istirahatlah lalu kita pulang!"

"Hah, terima kasih, baiklah aku akan menganti bajuku dulu!"

"Oh iya itu seragam untuk mu! kau mau belajar lagi besok?"

"Hah benarkah terima kasih! tentu aku akan kesini lagi besok."

"Baiklah ..."

***

"Sensei rumahku ada di dekat sana, aku pergi dulu, ya!"

"Apa tidak mau kuantar?"

"Tidak usah sensei,.aku sudah biasa pulang sendiri, sampai jumpa besok!"

"Ya ... sampai jumpa ..."


***

Pagi hari, mentari yang cerah menyinari pagi yang indah ini, di sebuah rumah yang tak terlalu mewah namun terbilang besar, dengan tataan yang rapi, semuanya terlihat bersih, cat biru muda yang mengkilap, dan beberapa bagian berwarna merah, kuning, hijau, namun lebih ke dominan biru membuat rumah itu seolah langit biru yang di hiasi pelangi.

Berbeda dengan kamar yang ada di dalam rumah itu, warna cat tosca dengan biru dan hitam, di hiasi gambaran-gambaran dan banyak buku berserakan, kamar itu nampak kumuh, tetapi tidak bagi seorang gadis kecil yang masih terlelap di ranjangnya dengan tidur tanpa selimut.

Buku yang menutupi wajahnya ,dan banyak barang berserakan di bawah, jam di kamar itu menunjukkan pukul 06.00, dari lantai bawah terdengar suara berisik seperti suara ledakan yang berkali-kali terdengar, perlahan kenop pintu dibuka dari luar, dan nampak beberapa orang yang mengintip dari balik pintu.

"Sstt ... tuan masih tertidur ..."

"Ah ... benarkah? Seharusnya tuan berangkat sekolah bukan?"

"Kita bersihkan saja kamarnya ... itu sungunguh berantakan"

"Aku akan mengecek perlengkapan sekolahnya dan mencoba membangunkannya ..."

"Baiklah ayo masuk, hati-hati ya ..."

Dalam waktu 5 menit kamar itu sudah bersih, dan sangat rapi.

"Tuan ... Tuan ... ini sudah jam 06.05, jika tuan tidak bangun nanti terlambat sekolah"

"Eee ... sebentar lima menit saja aku masih mengantuk"

"Baiklah tuan"

5 MINUTES LATER ...

"Tuan ini sudah lima menit yang lain sudah menunggu untuk tuan sarpan"

"Aku tidak."

"Kau kan memang kusuruh disini bersamaku menunggu tuan!"

"Hehe, eh ... ngomong-ngomong sepertinya, tuan Riu mengikuti kelas karate dengan Le-"

"Hah Leo sensei ... aku tidak bisa bertemu denganya kalau aku terlambat sekolah" Riu langsung bangun dari tidurnya, melompat masuk ke kamar mandi dan menyambar handuk yang sudah di siapkan. "Oh iya, Ti ... Fo ... kalian sudah siapkan semuanya?"

Yang di panggil Ti dan Fo itu saling bertatapan bingung sembari menjawab pertanyaan Riu dnegan anggukan.







Bersambung........

SenseiKu AyahKu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang