11 (skip)

52 8 14
                                    

Riu memencet bel rumah itu dua kali.

Setelah beberapa menit pintu pun terbuka, tetapi Riu sudah tidak ada disana.

CEKLEK ...

"Iya ... ??? Eh ... siapa yang mencet bel rumah? Apa bel-nya rusak?"

Leo menengok ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, ke atas, dan ... ke bawah.

"Eh ... apa ini? kurasa aku tidak memesan paket apapun." Leo mengambil sebuah bingkisan besar yang tergeletak di bawah. "Ini besar sekali!"

Leo membawanya kedalam sambil membolak-balikkan bingkisan besar itu.

BRAK

BRAK

BUG

BUG

"Waw ... Kaka bawa paket, besar banget apa isinya?" tanya Aito sambil rebahan main ponsel.

"Eh, jadi ini bukan milikmu?!"

"Lah ... maksudnya? apa yang mengantar nggak ngasih tahu?" tanya Aito mulai penasaran ia segera duduk dan menatap Leo

"Aku menemukannya di depan pintu!"

"Hm paket misterius ya ... apa tidak ada surat-surat atau tulisan, atau mungkin kode-kode, petunjuk-petunjuk begitu?" tanya Aito penuh selidik. "Ah ... aku tahu ... buka saja, aku ingin tahu apa isinya!" Ya ... Pada akhirnya membuka paket itu.

"Oke ..." 😒

20 MINUTES LATER ~

"Huh, banyak banget kardusnya tumpuk-tumpuk! Makanya gede banget tadi." 😡

"Hmm ... aku jadi makin penasaran, jangan-jangan ini tipuan!"

5 MINUTES LATER ~

Kardus terakhir ...

"Parfum? Gila keren!" 🤩

"Makanan! Tahu aja kalok aku laper!"

20 MINUTES LATER ~

Mereka berdua menghabiskan makanan itu dengan lahap, udah kayak engga makan 10 tahun.

Leo pun pergi menuju kamar sambil membawa parfum dari paket itu, sementara Aito pergi menonton TV.

Sesampainya di kamar ~

Leo rebahan di kasurnya yang berukuran king size 😲

Membuka kardus yang berisi parfum-parfum dan mendapati sebuah surat kecil yang dihias dengan rapi.

Leo pun membaca surat itu.

Isinya ...













































































































































Untuk Leo sensei ~

Terimakasih untuk eskrim nya kemaren , aku sangat menyukainya , aku juga sayang dengan sensei , trimakasih sensei , aku sangat bahagia bisa bertemu sensei

Jarang orang yang benar - benar sangat dekat dengan ku , hanya foo , tii , gaa , dan nee saja yang selama ini selalu menemani ku , di sekolah banyak yang bicara tentang orang tua ataupun di antar oleh orang tuanya , aku ingin tau bagaimana rasanya punya orang tua ...

SenseiKu AyahKu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang