3. Samara

29.2K 3.6K 1.1K
                                    

Love Story - Taylor Swift

Selamat membaca Rotos 🖤

"Tak mau tau salahmu telah membuatku menetapkan hatiku padamu, sebagai balasannya kamu harus menyimpan hatimu juga padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tak mau tau salahmu telah membuatku menetapkan hatiku padamu, sebagai balasannya kamu harus menyimpan hatimu juga padaku."

Keesokan harinya Farren sedang berada di kafe yang sama, di temani oleh Janu dan Gara. Memang ada keperluan juga Janu datang ke sini untuk membahas perihal balapan yang akan diadakan malam ini.

Lelaki itu tampak celingukan, dia tak melihat gadis cantik berkulit putih itu, Samara namanya. Satu jam Farren sudah duduk di sana, tapi tetap saja tidak menemukan gadis itu.

"Bang lo liatin apa sih?" tanya Janu, atensi Farren memang tidak fokus sedari tadi. Saat Gara dan Janu membicarakan plan untuk nanti malam Farren tak menyimak sedikit pun.

Farren teralih menatap Janu lalu menggeleng pelan, Janu tak boleh tau bahwa dia sedang mengincar seorang perempuan begitupun Gara sahabat yang paling dekat dengannya.

"Nggak ada, lanjut sampe mana tadi?"

"Ada kemungkinan balapan ini bakal Bagas manfaatin buat balas dendam," kata Gara.

Farren mengangguk pelan. "Oke, lo harus siap-siap Jan, jangan sampe setetes darah keluar dari tubuh lo."

Ultimatum dari Farren Janu terima, kali ini dia tidak mau bermain darah. "Siap Bang."

"Oh iya Jan, lo jangan balik dulu, ya?" pinta Farren, Janu menaikan alisnya.

"Kenapa Bang?"

"Sori, lo bisa temenin Curut Hedon dulu nggak? Makan deh seenggaknya, kalo udah makan terserah lo mau balik apa gimana?"

"Maksud lo Curut Hedon itu Elea?" tanya Gara yang menyimak.

"Serius lo nyuruh gue temenin Elea Bang?" kata Janu, wajahnya sedikit memelas tanda dia tak mau, tapi Janu juga tak enak bila harus menolak.

Farren mengangguk lalu melambaikan tangannya saat gadis berambut panjang yang tampak mencolok karena dari atas sampai bawah pakaiannya branded.

"Sebentar aja Jan, gue sama Gara harus balik ke BASKEL Jan, sori banget," Dengan buru-buru Farren berdiri sambil menyimpan beberapa lembar uang di meja. Dia merasa bersalah karena harus menyeret Janu, tapi Farren terlanjur janji pada Elea mau bagaimana lagi.

"Lo mau comblangin mereka?" tanya Gara saat sudah berada di parkiran.

Farren menggeleng, dia tau type Janu bukan Elea. "Bisa mati kejang si Janu kalo gue comblangin sama Curut Hedon."

"Balik BASKEL, kan?"

"Lo duluan aja gue mau cari sesuatu dulu," ujar Farren sambil memakai helm hitamnya.

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang