12. Gadis idaman

7.6K 1.3K 494
                                    

Hallo apa kabar?

Berapa bulan nih Farren dan Samara gak nemenin kalian?

Pada masih ramai gak?

Komen setiap paragrafnya ya!

Semoga puasa kalian lancar yaaa.

Incaran Sahabatku - Misellia ft Keshya

SELAMAT MEMBACA💙

Meskipun banyak yang suka kamu, tapi aku yakin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun banyak yang suka kamu, tapi aku yakin. Tuhan sudah tentukan kamu untukku.

***

"Sejak kapan lo punya kucing?" tanya Rasela yang sedang berkunjung ke rumah Samara. Akhir-akhir ini Samara tampak berbeda, pasti ada yang gadis itu sembunyikan.

Samara tampak berpikir. "Sejak kemarin lusa."

"Kucing dari mana? Gak mungkin lo nemu di jalan, kan?"

Samara menggeleng pelan. "Ada yang ngasih, dia orang baikkkk banget."

Terlihat jelas raut wajah Rasela berubah kecewa, gadis itu tampak cemberut. "Lo punya temen baru, ngaku deh!"

"Ih Sela kamu kok nuduh gitu sih, temen aku cuma kamu aja."

Wajah cemburu itu masih belum hilang dari Rasela, dia tak ridho bila Samara meninggalkannya karena punya sahabat baru. "Terus orang baik itu siapa?"

Samara tersenyum. "Orang yang sama pas aku pingsan dan antar ke rumah sakit."

"Siapa dia?" tanya Rasela posesif, dia bagaikan pacar yang sedang cemburu sekarang.

"Dia laki-laki, namanya Yasa."

"Pacar lo?? Lo punya pacar??"

"Ih bukan Selaaaa!"

"Lo main rahasia-rahasian sama gue, hah? Mara gue marah, ya, kalo lo sembunyiin sesuatu sama gue!"

Samara tersenyum, lalu memeluk Rasela. "Nggak akan, Sela. Kamu kan sahabat aku satu-satunya."

"Inget, ya, jangan main rahasia-rahasiaan," ujar Rasela yang membalas pelukan Samara.

"Rasela sahabat aku selamanya!"

"Janji."

Setelah itu keduanya tertawa, Samara bangga mempunyai sahabat sebaik Rasela. Begitupun Rasela sangat beruntung memiliki sahabat seperti Samara yang tak pernah lupa bersyukur.

"Udah adzan, gue mau solat dulu, Mar. Mukena gue lo taro mana?" tanya Rasela, dia memang sengaja menyimpan mukenanya di sini.

"Sebentar aku ambilin dulu, kamu wudhu aja dulu," Samara bangkit, masuk ke dalam kamarnya. Lalu keluar dengan membawa mukena dan sejadah.

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang