15. Amarah Farren dan Kegelisahan Samara

9.8K 1.3K 886
                                    

Udah berapa hari gak update nih? Maaf yaaa hhe.

Absen dulu yuu pencinta cerita INDESTRUCTIBLE, komen HADIR ya!

Komen setiap paragrafnya biar author semangat sambung part baru!

Diam Diam Suka - Cherrybelle (cover)

Selamat membaca Retos💙

Sulit rasanya, memilih Tuhan atau ciptaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sulit rasanya, memilih Tuhan atau ciptaannya.

***

"Dia bisa jadi umpan buat kita," ujar lelaki berslayer merah itu.

"Satu sekolah sama kita," ujar teman yang sedang memberi informasi padanya.

Bagas Wijaysana tersenyum licik. Kali ini mainannya tak perlu ia cari jauh ke Kencana, tinggal melangkah saja sudah dapat.

Beberapa hari yang lalu anak THUNDER melihat Farren berkendara sambil membonceng seorang gadis. Setelah ia amati, gadis itu adalah adik kelasnya di Jayatri.

Tak lama Bagas keluar dari basecamp THUNDER bila di sekolah, lalu berjalan menuju 11 IPA 1 untuk mencari gadis yang bersama Farren.

Dia kini berdiri di depan kelas IPA 1, tanpa rasa ragu Bagas langsung masuk. Banyak siswa-siswi yang melirik Bagas dengan kagum, ini kali pertamanya dia masuk ke kelas adik kelas.

Semua orang di kelas dibuat kaget karena lelaki itu berhenti di meja Samara Magdalena. Ekspresi Samara berubah takut, tangannya bergetar begitu saja, lelaki di depannya ini membuat Samara tak berkutik.

"Lo Samara, kan?" tanya Bagas, intonasinya terdengar biasa saja. Namun hal ini membuat Samara takut.

Samara membutuhkan pertolongan kali ini, Rasela sedang tidak ada. Gadia itu sedang izin ke UKS, katanya semalaman tidak tidur dan mengantuk.

Bagas tersenyum. "Gak usah takut, gue gak gigit kok."

Sela aku takut.

Masih dengan diamnya, Samara menunduk. Berharap saat ia mengangkat kepalanya, Bagas sudah pergi dari sini. Dalam hati ia terus berdoa kepada Tuhan agar rasa takutnya hilang begitu saja.

"Yaudah, gue tunggu lo di kantin. See you, Samara." Lalu Bagas pergi setelah melambaikan tangannya pada Samara, akhirnya gadis itu bisa bernafas lega. Tak lama semua siswi di kelasnya menghampiri meja Samara dan mengintrogasi gadis itu, menanyakan mengapa Bagas Wijaksana bisa datang dan mengobrol dengannya. Namun Samara tak menjawabnya, dia pun tidak tahu jawabannya.

Selang beberapa menit Rasela datang, gadis itu dapat melihat wajah tegang dan ketakutan dari sahabatnya itu. "Mara, lo kenapa?"

Samara menatap Rasela, lalu memeluknya. "Sela kamu lama banget sih di UKS-nya!" ujar Samara, menangis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang