13. Bintang dan Bidadari yang hilang

6.3K 1.2K 436
                                    


Absen dulu yu pake nama panggilan tergemoii kalian.

Komen setiap paragrafnya yaaa!

Remaja - HIVI

Selamat membaca Retos💙

Jatuh cinta padamu adalah suatu keberuntungan untukku.

***

"Shalom!" Lelaki berjaket hitam itu baru saja tiba di rumah bak istana ini, rumah siapa lagi kalo bukan rumah Farren Yasa Damares, lebih tepatnya rumah Galang Damares.

Alfha yang sedari tadi sibuk makan, menoleh ke asal suara itu. "Kali-kali assalamualaikum, biar bisa asyhaduala.." ujar Alfha bercanda, lelaki yang sedang diledeki itu hanya tersenyum.

"Nggak deh Al, sayang Tuhan gue HAHA," balas Banu, "ikut gue yu, gue anter lo baptis."

"Nggak deh, Nu, kagak bisa tahan aer gue," jawab Alfha sambil tertawa.

"Dari mana lo?" tanya Gibran pada Banu, lelaki itu telat satu jam.

Banu tersenyum tipis. "Biasa ngapel dulu gue."

"Halah paling abis lo apelin dia pergi tuh sama cowok lain," cibir Alfha, dan itu memang benar adanya. Seorang Zhane adalah playgirl, tapi ada saja yang mau mendekatinya.

"Jous, gimana nih sepupu lo meresahkan," kata Gibran, Jous adalah anak DIAVOLOS. Memang kedua geng itu sedang berkumpul di rumah Farren, mumpung bapak negara sedang tidak ada di rumah.

"Tau ah, Bang cari cewek lain lah, jangan lo pacarin buaya betina kek dia," ujar Jous, aneh saja dia pada Banu, lelaki itu ganteng tapi mau saja dekat dengan Zhane yang jelas tak tulus padanya.

Banu melirik Elea yang sibuk mencari perhatian Janu. "Elea, Zhane deket sama siapa aja sih? Biar gue hajar tuh cowoknya satu-satu."

"Wihh takut gue," sahut Gara yang sedari tadi hanya menyimak saja.

"Mana gue tau, emang gue list satu-satu? Kurang kerjaan banget!" jawab Elea, memang Elea tak pernah memperdulikan sekitarnya karena dunianya hanya tentang uang dan Janu. Bila kata Tuan Krabs uang, uang, uang.

Sedangkan Farren, dia sibuk dengan dunianya. Seakan teman-temannya yang ada di sini adalah patung pajangan saja. Sedari tadi ia sibuk dengan ponselnya. Rupanya lelaki itu sedang bertukar pesan dengan gadis yang ia sukai belakangan ini.

Farren
Gimana Chilo?

Samara
Dia baik kok, aku ada temen tiap hari karena dia. Terima kasih ya Kak!

Bibir Farren terangkat, syukurlah bila Samara senang dengan pemberiannya. Walaupun harus ada yang ia korbankan demi seekor kucing itu.

Farren
Besok temenin gue, ya.

Samara
Ke mana Kak?

Farren
Gatau

Samara
Lah, kok?

Farren
Ya pokoknya temenin aja, gak usah tanya lagi.

Samara
Jangan culik aku tapi, kak.

"Gue culik hati lo," gumam Farren sambil tersenyum.

"Culik apa Bos?" sambar Alfha, samar-samar ia mendengar Farren bergumam.

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang